RFEF, FIFA, dan Pemerintah Spanyol Tak Setuju La Liga Digelar di AS

13 September 2018 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RFEF, Luis Rubiales. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RFEF, Luis Rubiales. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga, Javier Tebas, tampaknya bakal kudu gigit jari. Sebab, rencananya menggelar pertandingan di Amerika Serikat kemungkinan besar tidak akan mendapatkan lampu hijau baik dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF), FIFA, maupun pemerintah Spanyol.
ADVERTISEMENT
Rencana menggelar pertandingan di Amerika Serikat itu adalah bagian dari kerja sama jangka panjang antara La Liga dan Relevent. Relevent sendiri merupakan perusahaan hiburan di Amerika Serikat yang selama ini jadi operator International Champions Cup (ICC).
Girona vs Barcelona rencananya jadi laga La Liga pertama yang dihelat di Negeri Paman Sam. Tebas, beberapa hari lalu, sudah berani berkata bahwa kemungkinan laga itu dilangsungkan di Amerika Serikat sudah mencapai 90 persen. Hal itu kemudian dibuktikan dengan pernyataan resmi dari pihak La Liga yang dirilis Selasa (11/9/2018).
"Barcelona, Girona, dan La Liga telah meminta izin dari RFEF untuk memainkan laga Girona vs Barcelona pada 26 Januari di Hard Rock Stadium, Miami, pada pukul 20:45 CET," kata La Liga dalam pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
"Surat permohonan izin itu, ditanda tangani oleh Josep Maria Bartomeu, Delfi Geli, dan Javier Tebas, masing-masing presiden dari Barcelona, Girona, dan La Liga, telah dikirimkan pada Senin malam," lanjutnya.
Akan tetapi, rencana itu rasanya bakal tinggal rencana. Pasalnya, menyusul pertemuan antara presiden RFEF Luis Rubiales, presiden FIFA Gianni Infantino, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Madrid pada Rabu (12/9), muncul laporan bahwa izin tersebut tidak akan diberikan.
Laporan itu sendiri muncul dari Marca. Surat kabar yang berbasis di Madrid itu menuliskan bahwa masing-masing pihak punya alasan tersendiri untuk tak memberi izin kepada Girona, Barcelona, dan La Liga.
RFEF meyakini bahwa pertandingan di Amerika Serikat akan merusak La Liga sendiri. Bagi mereka, rencana tersebut dianggap tidak sejalan dengan keinginan fans serta pemain. FIFA menambahkan bahwa rencana Tebas itu telah menempatkan bisnis di atas sepak bola.
ADVERTISEMENT
Javier Tebas, Presiden La Liga. (Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Javier Tebas, Presiden La Liga. (Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP)
Sementara itu, pemerintah Spanyol menyoroti Girona dan Barcelona yang akan dijadikan wakil negara dalam pertandingan itu. Fakta bahwa dua klub itu berasal dari Catalunya-lah yang dipermasalahkan oleh pemerintah. Mereka mengaggap, laga tersebut bisa saja disusupi oleh pergerakan Catalunya merdeka.
Sebelum ini, penolakan juga sudah dilakukan oleh Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) yang pernah dipimpin oleh Rubiales antara 2011 dan 2017. Menurut presiden AFE, David Aganzo, rencana itu diambil secara sepihak tanpa melibatkan pemain. Oleh karenanya, lanjut Aganzo, pemain pun merasa marah dan kecewa.
Dari kubu suporter juga telah muncul penolakan. Joaquim Alegret, Presiden Federasi Suporter Girona, menegaskan bila pertandingan kandang Girona mesti digelar di Montilivi yang merupakan stadion kebanggaan mereka. "Sebagai penggemar dan anggota Girona, saya ingin pertandingan dimainkan di stadion kami, Montilivi," ujar Alegret seperti dilansir Bleacher Report.
ADVERTISEMENT
Di tengah maraknya penolakan ini, Tebas rupanya memilih untuk bersikap masa bodoh. Sebab, mantan presiden Huesca tersebut justru dikabarkan tengah mengupayakan digelarnya sebuah pertandingan Serie A Ekuador ke Spanyol. Menurut Diario AS, Tebas melakukan ini karena melihat tingginya jumlah diaspora Ekuador di Spanyol yang mencapai angka 370 ribu jiwa.