Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pelatih Persib Bandung , Robert Rene Alberts , didesak mundur oleh sejumlah pihak. Pelatih asal Belanda itu diminta keluar lantaran rentetan hasil buruk yang diderita 'Maung Bandung' di awal musim Liga 1 2022/23.
ADVERTISEMENT
Persib memang urung membukukan satu pun kemenangan. Dari dua laga yang telah dilakoni, Persib hanya mampu mencatatkan satu hasil imbang dan satu kekalahan.
Kini, Marc Klok dan kolega bahkan harus mendekam di papan bawah klasemen. Tercatat, Persib saat ini bertengger di peringkat ke-16 dengan koleksi satu angka.
Walau begitu, Robert tampaknya tak ambil pusing atas desakan mundur yang disuarakan, terutama di media sosial. Menurutnya, hal itu adalah peristiwa lumrah dan sudah menjadi makanan kesehariannya sejak pertama ditunjuk sebagai pelatih Persib.
“Soal itu, sejak pertama saya datang ke Persib sudah ada. Banyak komentar tidak pantas, seperti bunuh Robert, bunuh Dedi, bunuh Bayu," kata Robert di Stadion Sidolig, Selasa (2/8), dikutip dari Simamaung.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, tidak perlu dipikirkan dan kami memilih fokus untuk pertandingan. Kami tidak memperhatikan internet, maaf. Itu bukan bagian dari permainan,” lanjutnya.
Selain itu, Robert mengungkap saat ini dirinya tak mendapat tekanan apa pun dari manajemen Persib. Ia mengaku hanya dibebani target hingga putaran pertama saja.
Jadi, pelatih berusia 67 tahun itu merasa masih memiliki waktu untuk memperbaiki kesalahan di awal musim. Apalagi, masih ada 15 pertandingan yang bisa dilakoni.
“Di internal tim kami dan manajemen, kami memiliki target bahwa setelah putaran pertama, kami harus masuk di posisi empat besar. Itu target kami," imbuhnya.
"Jika tidak mencapai posisi empat besar tentunya pihak manajemen akan memantau saya dan memperhatikan kondisinya bersama-sama. Tetapi kalau baru dua pertandingan [itu terlalu dini],” pungkasnya.
ADVERTISEMENT