Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rooney: Dari Daerah Kumuh Hingga Menyamai Rekor Lewat Dengkul
10 Januari 2017 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Lewat dengkulnya, Wayne Rooney menyamai perolehan gol Sir Bobby Charlton di Manchester United.
ADVERTISEMENT
Sebuah proses yang aneh, memang. Serangan dari sisi kiri lapangan datang dengan cepat. Tahu-tahu saja, Anthony Martial sudah melewati dua orang pemain Reading, seolah-olah kedua pemain itu hanya sekadar dummy yang biasa ada di lapangan latihan.
Adegan selanjutnya: Martial memberikan bola kepada Juan Mata, dan gelandang Spanyol itu langsung melepaskan umpan lob yang tidak terlalu tinggi —hanya setinggi dada orang dewasa. Dan begitulah, bola kemudian sampai tepat di depan Rooney.
Sang kapten, yang kali itu masuk dalam starting XI Manchester United, secara refleks mengangkat kaki kanannya. Ia bermaksud membelokkan umpan Mata. Bisa jadi, Rooney ingin mengenainya dengan bagian bawah kakinya, tapi apa boleh dikata, bola malah mengenai dengkulnya.
Sepak bola seringkali menyisipkan kejadian-kejadian ajaib yang kadang kala berada di luar nalar. Dari “Tangan Tuhan” Maradona hingga tendangan bebas Mohd Faiz Subri, ada saja yang bisa membuat kita bertanya: “Bagaimana mungkin itu gol?!”
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan gol Rooney. Bola yang mengenai dengkulnya itu kemudian melengkung ke arah pojok gawang Reading. Cukup jauh dari jangkauan kiper yang mengawal gawang itu, Ali Al-Habsi.
Lewat dengkulnya itu, Rooney mencetak gol ke-249 untuk United.
Di tribun bagian atas Old Trafford, Sir Bobby Charlton bertepuk tangan. Ia menatap kagum ke bawah, pada pemain yang baru saja menyamai rekor golnya.
Dengkul, yang dalam banyak torehan kisah lapangan hijau seringkali menjadi mimpi buruk para pemain —dalam bentuk setan bernama cedera—, mengambil peran lain dalam cerita Rooney.
Ya, lewat dengkul, Rooney menyamai rekor gol terbanyak sepanjang sejarah United. Rekor yang selama bertahun-tahun —terhitung sejak Charlton hengkang dari United pada 1973— tidak pernah disamai oleh pemain United mana pun. Tidak oleh Ruud van Nistelrooy, tidak pula oleh Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Rooney, yang sepanjang kariernya terbiasa membuat hal-hal mencengangkan; dari mencetak gol ke gawang Arsenal pada usia 16 tahun, hat-trick pada debutnya bersama United, hingga tendangan voli keras ke gawang Newcastle United, yang menurutnya adalah lampiasan amarah atas keputusan wasit beberapa saat sebelumnya.
“Sebuah kehormatan tersendiri buat saya bisa berada di puncak sana bersama Sir Bobby,” ujar Rooney seperti dilansir situs resmi United.
Rooney lahir di Croxteth, Liverpool, sebuah daerah kumuh yang hanya berjarak 11 menit dari Goodison Park, kandang Everton, klub kebanggaannya dan juga keluarganya. Jendela kecil di lantai dua rumahnya tertutupi oleh bendera-bendera biru kecil dengan logo The Toffees.
Rumah di mana Rooney lahir dan tumbuh tidaklah besar. Hanya sebuah council house, saling berdempetan tanpa jarak dengan rumah-rumah serupa di kiri dan kanannya.
ADVERTISEMENT
Rumah berlantai dua itu juga tidak punya banyak ruangan. Two-up two-down —demikian istilahnya—, hanya memiliki dua ruangan —ruang tv dan dapur di lantai bawah— serta dua kamar tidur di lantai atas.
Ibu Rooney, Jeanette, melakoni tiga pekerjaan, termasuk menjadi pelayan restoran, untuk mencukupi kebutuhan Rooney dan kedua adiknya. “Mereka tidak dimanjakan dengan macam-macam hal, tapi mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan,” ucap Jeanette.
Ayah Rooney, Thomas Wayne, sempat menjadi petinju amatir sebelum berpindah-pindah pekerjaan. Sekeluarga, mereka tinggal di Armill Road, tidak jauh dari sebuah toko yang menjual fish and chips, di mana beberapa begundal kerap berkumpul di sekitarnya.
Croxteth adalah daerah kumuh, yang kendati pun memiliki taman hijau dan asri, masih bisa ditemukan pecahan botol miras di sudut jalanannya. Di situlah Rooney tumbuh. Di situlah Rooney memainkan bola dengan kaki-kakinya bersama teman-teman sebayanya di jalan.
ADVERTISEMENT
Tidak lama setelah membobol gawang Arsenal pada usia yang masih belia, Rooney masih sempat-sempatnya pulang dengan naik sepeda dan kembali bermain bola di jalan. Bebas, tanpa beban dan sorotan media.
Kini semua sudah beda: Rooney pulang dengan mobil mewahnya, disambut istri serta ketiga anaknya, dan menikmati malam santai di sebuah mansion bernilai 5 juta pounds (sekitar Rp 80 miliar) di Prestbury, sebuah desa kecil sedikit di luar Manchester.
“Saya bisa tinggal di rumah mewah dan mengendarai mobil mahal, tapi dari sinilah saya berasal. Terlepas dari apa pun yang sudah saya capai, di sinilah saya tumbuh dan di sinilah saya belajar soal hidup,” kata Rooney dalam dokumenter milik BBC, The Man Behind The Goals.
ADVERTISEMENT
Kehidupan keras di jalan-jalan Croxteth memang sempat memengaruhi perangai Rooney. Ia brutal, keras, dan tak jarang menentang wasit. Tapi, satu pernikahan dan tiga putra kemudian, ia melunak. Rooney merasa lebih dewasa sekarang.
Rooney yang sekarang adalah Rooney yang kerap dikritik karena first touch-nya buruk atau penampilannya sudah tidak seprima ketika muda dulu. Rooney yang sekarang adalah subjek dari berbagai pertanyaan, termasuk “akan dimainkan di mana dia kalau pemain-pemain terbaik United saat ini tidak cedera?”
Tapi, suka atau tidak suka, Rooney, si tukang dikritik dan enigma itu —karena kerap dinilai tampil buruk, tapi tiba-tiba saja jadi penentu—, tinggal berjarak satu gol untuk melampaui rekor Charlton. Dengan begitu, selamanya ia akan ada di puncak sana, di puncak rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah United. Sesuatu yang tidak dilakukan Van Nistelrooy, tidak juga Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Kesempatan untuk itu ada dua: kala menghadapi Hull City di leg I semifinal Piala Liga Inggris, Rabu (11/1/2017) dini hari WIB, atau ketika menghadapi Liverpool di Premier League, Minggu (15/1/2017) dini hari WIB.
“Ada dua pertandingan kandang. Saya harap, saya bisa mencetak gol itu pada salah satunya,” kata Rooney.
Bisa?