Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Ruben Amorim Usai MU Ditekuk Spurs: Pekerjaan Saya Sangat Berat
17 Februari 2025 7:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gol tunggal Spurs dicetak James Maddison di menit 13. Dengan hasil ini, Spurs berada di peringkat 12 dengan 30 poin. Sementara, MU menempati urutan 15 dengan 29 poin.
Sudah banyak orang yang mengkritik performa MU di musim ini. Amorim sadar itu dan mengakui kini pekerjaannya sebagai pelatih 'Setan Merah' sangat berat.
"Apa yang kalian lihat dan apa yang kalian diskusikan [soal MU] setiap pekan, saya juga melihatnya. Saya punya banyak masalah, pekerjaan saya di sini sangat, sangat berat. Namun saya tetap pada keyakinan saya," kata Ruben Amorim kepada Sky Sports.
Ruben Amorim semakin dipusingkan dengan absennya Amad Diallo sampai akhir musim. Dalam laga kontra Spurs, pelatih asal Portugal itu menerapkan formasi 3-4-2-1. Ia menempatkan Joshua Zirkzee untuk menggantikan Diallo di belakang Rasmus Hojlund.
ADVERTISEMENT
Zirkzee main agak ke kanan, sedangkan di kirinya ada Alejandro Garnacho. Namun, Amorim merasa hasilnya tidak maksimal.
"Pada akhirnya, mereka mencetak gol, kami tidak. Itulah perbedaan besar dalam permainan. Kami memiliki banyak peluang tetapi pada akhirnya mereka mencetak satu gol dan kami tidak," tutur Amorim.
"Saya tidak bisa bermain dengan cara yang sama dengan Joshua [Zirkzee] seperti yang saya bisa lakukan dengan Amad [Diallo]. Terkadang saya ingin Bruno [Fernandes] mencapai bola dalam proses membangun serangan karena dia sangat bagus dalam mengubah permainan."
"Tetapi kemudian, saya ingin Bruno juga menekan dan itu sangat sulit. Dan ketika kami terus-menerus mengubah permainan untuk membuat para pemain bereaksi terhadap base, itu sangat sulit. Formasi 4-4-2 blok rendah lebih sulit dimainkan saat melawan tim ini. Mereka sangat terbuka dan mengembangkan tim," tandasnya.
ADVERTISEMENT