Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Moses datang ke Inter pada bursa transfer Januari lalu sebagai pinjaman. Sebelum itu, pada paruh pertama musim 2019/20, dia terlebih dahulu dipinjamkan The Blues ke Fenerbahce.
Moses sebenarnya tidak bersinar di Fener tetapi peruntungannya sedikit lebih baik di Inter. Bersama Fener, dia hanya tampil 7 kali selama setengah musim. Di Inter, sementara itu, dia telah bermain 7 kali di semua ajang selama sebulan.
Salah satu kontribusi terbaik Moses bersama Inter adalah ketika menciptakan assist pada Derby della Madonnina, awal Februari silam. Assist Moses itu diberikan pada Romelu Lukaku yang menggenapi kemenangan Inter atas Milan menjadi 4-2.
Di Inter, Moses bereuni dengan pelatih yang sempat melambungkannya bersama Chelsea, Antonio Conte. Seperti pada musim 2017/18 dan 2018/19, Moses dimainkan sebagai wing-back oleh Conte.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Moses memang kudu bersaing dengan Antonio Candreva. Namun, Moses tidak tersisih. Setidaknya, sebagai pemain pelapis, dia mendapat porsi yang cukup dan bisa menjalankan tugasnya dengan cukup baik.
Inilah yang mendasari ketertarikan Inter untuk mengikatnya secara permanen. Apalagi, Chelsea dikabarkan bersedia menurunkan harga yang sebelumnya mereka patok.
Dalam kontrak peminjaman Moses, disebutkan bahwa Inter bisa merekrutnya secara permanen dengan biaya 10 juta euro. Namun, menurut Corriere dello Sport, Chelsea mau-mau saja jika Inter menyerahkan uang di bawah jumlah itu.
Belum bisa dipastikan apakah Inter benar-benar akan mengikat Moses secara permanen. Akan tetapi, kabarnya, jika transfer itu terwujud, Moses akan mendapat kontrak tiga tahun sampai Juni 2023.