RUPS PT LIB: Bos Madura United Ingin Direksi Bukan dari Exco PSSI

16 Mei 2020 17:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT LIB, Cucu Sumantri, ketika memberikan sambutan dalam acara Workshop Kompetisi 2020. Foto: Dok. Media LIB
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT LIB, Cucu Sumantri, ketika memberikan sambutan dalam acara Workshop Kompetisi 2020. Foto: Dok. Media LIB
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mendapat restu. PSSI dan para pemegang saham—klub Liga 1—rencananya menggelar agenda tersebut pada Senin (18/5/2020).
ADVERTISEMENT
Cepatnya perencanaan RUPS Luar Biasa PT LIB disambut baik Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Bos 'Laskar Sape Kerrab' ini ingin ada perubahan struktur perusahaan operator liga.
“Silakan segera RUPS Luar Biasa. Direksi jangan dari Exco. Kita harus menuju profesional. Exco cukup mengisi komisaris saja,” kata Achsanul.
Achsanul mau jajaran direksi berisi orang-orang profesional, bukan dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Sebab pria 54 tahun ini sudah gerah dengan konflik internal operator. Plus, keuntungan dan kualitas pengemasan—seperti siaran langsung—tidak jelas.
Di matanya, PT LIB kian terlihat tak profesional.
“PT LIB bikin jadwal dan melaksanakan kompetisi sesuai aturan yang disepakati. Semua sudah ditanggung klub. Sebagai perusahaan event organizer, PT LIB mencari sponsor dan mengelola event," jelas Achsanul.
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
“Peserta, artis, panggung, dan penontonnya sudah ada. Bahkan, artis atau pengisi acaranya sudah dibayar. Hebatnya, tak perlu mencari penonton. Mereka siap membayar. Keamanan pun kami yang bayar. Masak tidak bisa untung?” imbuhnya.
Kekesalan Achsanul membuat dirinya meminta PSSI membuat aturan soal arah dan tujuan PT LIB. Regulasi ini diharapkan bisa memudahkan kerja federasi yang sudah sibuk urusan sendiri.
“PSSI buat aturan, arah, dan tujuan PT LIB. Sehingga, menegurnya enak. PSSI itu tugasnya membuat aturan serta hukuman," ujar Achsanul
"Sudah jelas, sarana meminjam pemerintah, pemain meminjam klub, uang minta sponsor dan negara, sertifikat pelatih bayar sendiri, dan suporter punya tugas sendiri."
"Yang agak berat bagi PSSI itu mencetak wasit, itu pun wasit bayar sendiri untuk pelatihan. Sebenarnya, PSSI ribet dengan urusannya sendiri,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.