Saat Cristiano Ronaldo Main Bagus, Orang Lupa Betapa Buruknya Sistem MU

13 Februari 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Southampton Che Adams menembak ke gawang Manchester United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (12/2/2022). Foto: Russell Cheyne/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Southampton Che Adams menembak ke gawang Manchester United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (12/2/2022). Foto: Russell Cheyne/REUTERS
ADVERTISEMENT
Manchester United (MU) menelan pil pahit saat berlaga di pekan ke-25 Liga Inggris. Menjamu Southampton di Old Trafford, The Red Devils harus berpuas berbagi angka usai bermain imbang 1-1 pada Sabtu (12/2) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Sang megabintang, Cristiano Ronaldo, menjadi sorotan pada laga ini. Pemain berusia 37 tahun itu gagal menunjukkan performa yang impresif. Bahkan, ada satu peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol, padahal saat itu Ronaldo sudah berhasil mengelabui kiper The Saints di kotak penalti.
Alhasil, sudah enam laga dilalui Ronaldo tanpa sekalipun mencetak gol, Menurut BBC, itu merupakan rekor mandul terburuk pria asal Portugal dalam 11 tahun terakhir.
Terlepas dari catatan buruk itu, Ronaldo tetaplah sosok hebat di MU. Sejak kembali bergabung di musim 2021/22, ia adalah pencetak gol terbanyak klub musim ini dengan torehan 14 gol.
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo berselebrasi usai mencetak gol saat hadapi Arsenal di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (2/12). Foto: Phil Noble/REUTERS
Ketika Ronaldo tampil menawan, banyak orang tersihir dengan aksinya. Namun, orang lupa bahwa Ronaldo sebetulnya adalah perusak sistem MU musim ini.
ADVERTISEMENT
Klaim tersebut diungkapkan oleh pakar sepak bola Eropa, James Horncastle. Ia menganggap bahwa kehadiran Ronaldo justru telah berdampak kepada keputusan pelatih dalam menentukan suatu permainan.
“MU merasa mereka harus terus maju dan memenangkan gelar liga, namun ada bagian yang hilang, yakni pelatihnya,” kata pakar sepak bola Eropa, James Horncastle di podcast Euro Leagues.
“Pemain yang mereka rekrut hingga hari-hari terakhir bursa transfer memang mencuatkan kepercayaan bahwa United akan sedikit lebih dekat [dengan gelar juara]. Sekarang Anda menempatkan Ronaldo di sana dan dinamikanya benar-benar berubah."
“Karena apa yang dia hasilkan untuk klub, Anda harus menemukan sistem yang menyertakan dia dan seringkali itu berarti Anda menjauh dari apa yang Anda perjuangkan sebagai pelatih dalam hal filosofi Anda."
ADVERTISEMENT
Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick saat pertandingan Manchester United vs Crystal Palace di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (5/12). Foto: Phil Noble/REUTERS
Ralf Rangnick selaku pelatih interim MU yang ditunjuk pada akhir November silam, sejauh ini belum mampu mengangkat performa ‘Setan Merah’.
Dalam 13 laga yang sudah dijalani, pelatih asal Jerman itu hanya mengemas enam kemenangan. MU juga dibawanya terlempar dari ajang FA Cup usai pada putaran keempat keok dari Middlesbrough via adu penalti (7-8).
Dalam perburuan gelar Liga Inggris, nampaknya kans itu sudah tertutup. MU saat ini bertengger di urutan kelima dengan koleksi 40 poin dan terpaut 23 angka dari Manchester City sebagai pemuncak klasemen.