Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Saat Juventus Datangkan Ronaldo, AC Milan Malah Disita
11 Juli 2018 17:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Rumput tetangga memang akan selalu lebih hijau. Begitu kira-kira yang ada dalam benak para fan AC Milan ketika melihat Juventus atau Inter Milan tengah menghambur-hamburkan di bursa transfer musim panas ini.
ADVERTISEMENT
Juventus baru saja meresmikan kedatangan megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo. Sementara Inter sudah sejak jauh hari menghambur-hamburkan uang untuk membelanjakan nama-nama seperti Radja Nainggolan hingga Lautaro Martinez.
Sementara Milan? Okelah, ada Pepe Reina atau Alen Halilovic yang datang. Namun, dibanding tetangga serta rival mereka di Serie A tadi, kondisi Milan amat-amat jauh berbeda. Alih-alih mau belanja banyak pemain, Rossoneri di ambang kebangkrutan.
Ketidakmampuan pemilik lama mereka, Li Yonghong, untuk membayar utang hampir saja berujung celaka. Utang itu sendiri tak lepas dari keceroboha manajemen Milan dalam mengontrol keuangan mereka.
Meski ditengarai sudah terjadi sejak era Silvio Berlusconi, tetapi ketidakpiawaian Li dan koleganya dalam memperbaiki bobroknya sistem keuangan Milan semakin membuat borok semakin besar. Utang klub yang bermarkas di San Siro itu bahkan dikabarkan menyentuh angka 380 juta euro.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, 200 juta euro di antaranya dikeluarkan Milan untuk belanja pemain pada musim panas tahun lalu. Apesnya lagi, bukannya berhasil, belanja pemain gila-gilaan itu membuat Milan tetap medioker dan justru membuat mereka melanggar Financial Fair Play (FFP) dan disanksi UEFA.
Di tengah situasi kalut itu, plus tak bisanya Li membayar tenggat utang, Milan terancam terjerembab dalam kebangkrutan. Apalagi, Li tak berhasil memasukkan uang 32 juta euro ke kas Milan sebagai modal awal untuk musim ini. Tenggat waktu sudah berakhir bagi Li, dan Milan pun disita.
Namun, bukan perkara utang ini saja yang bikin Milan disita. Menurut laporan Football Italia, UEFA juga tidak percaya dengan rencana bisnis Li yang kerap berubah-ubah.
ADVERTISEMENT
Ya, Elliot Management selaku pengeloloa investasi global (hedge fund) yang diutangi Li telah resmi menyita sekaligus mengambil alih kepemilikan Milan. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu juga akan menyuntik dana segar sebesar 50 juta euro ke dalam kas klub besutan Gennaro Gattuso itu.
"Dukungan keuangan, stabilitas, dan pengawasan yang tepat adalah prasyarat yang diperlukan untuk sukses di lapangan," begitu tulis petinggi Elliot Management, Paul Singer, seperti dilansir Watch Market.
Diharapkan suntikan dana serta pengambilan alih yang dilakukan Elliot Management ini dapat menyelamatkan Milan, sekaligus menghindarkan mereka dari sanksi UEFA. Kabarnya, setelah mereka mengambil alih Milan, Paolo Maldini sang legenda hidup itu bakal ditunjuk sebagai direktur teknik anyar.
ADVERTISEMENT