Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tak adanya kompetisi Liga 1 dan level di bawahnya membuat pemain-pemain sangat menderita. Pendapatan mereka pun ikut tergerus seiring tak berputarnya kompetisi sepak bola di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Selain pendapatan, kondisi fisik pemain tentu juga terpengaruh dengan berhentinya kompetisi. Maka, beberapa pemain memilih bermain di turnamen atau kompetisi antar kampung (tarkam ) yang biasa digelar di Indonesia.
Baru-baru ini nama Bayu Gatra ramai diperbincangkan karena main tarkam. Pemain yang pernah membela Madura United itu main di Lapangan Antrigo, Kab. Jember, Jawa Timur.
Namun, Bayu tentu bukan satu-satunya pemain yang pernah main tarkam. Gelandang Persija, Sandi Darma Sute, mengaku pernah juga bermain tarkam.
"Tarkam itu sebenarnya ada positif dan negatifnya, memang sebelum saya jadi pemain profesional, saya juga pernah main tarkam," ujar Sandi kepada kumparan, Kamis (19/11).
"Akhirnya saya bisa membedakan baik buruknya main di tarkam dan main di tim profesional. Baik buruknya buat keluarga, buat tim. Kadang kan pikiran orang berbeda-beda mungkin karena hobi, menjaga kondisi fisiknya, atau kadang masalah dapur orang kita enggak tahu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Perihal kritik dari warganet, Sandi tak ambil pusing. Menurutnya, orang-orang hanya bisa berkomentar dan tidak tahu masalah yang ada di dalam pribadi dan keluarga masing-masing manusia.
Sandi juga yakin rekan-rekannya yang main di tarkam sudah tahu risiko yang akan diterima. Apalagi, mereka semua adalah pemain-pemain yang berstatus profesional.
"Itu terserah netizen, kadang kan netizen enggak tahu apa yang dihadapi pemain liga. Pemain liga juga manusia yang kadang mungkin karena hobi, menjaga fisiknya, atau kadang masalah dapur orang enggak ada yang tahu jadi main tarkam. Saya rasa semua pemain Liga 1 pasti sudah berpikir dulu sebelum bertindak," tutup Sandi.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona