news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Seberapa Meyakinkan, Sih, Sergio Romero?

16 Oktober 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sergio Romero melakukan pemanasan jelang laga melawan PSG. Foto: Reuters/Christian Hartmann
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Romero melakukan pemanasan jelang laga melawan PSG. Foto: Reuters/Christian Hartmann
ADVERTISEMENT
Prahara menerpa Manchester United jelang pertandingan melawan Liverpool. Palang pintu utama mereka, David de Gea, terancam absen dalam laga yang digelar Minggu (20/10/2019) itu. De Gea mengalami cedera otot saat membela Spanyol pada Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Swedia, Rabu (16/10) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh pelatih Spanyol, Robert Moreno, seusai laga. De Gea yang sempat mengalami perawatan saat turun minum pada akhirnya kudu ditarik keluar karena tak bisa melanjutkan permainan.
United sendiri belum bisa memastikan De Gea bakal tampil melawan Liverpool akhir pekan nanti. Ole Gunnar Solskjaer masih menunggu kepastian hingga Jumat, sebagaimana dilansir dari situs resminya.
"Kebugaran De Gea menjadi perhatian Solskjaer menjelang pertandingan dengan Liverpool. Dia akan mengabarkan tentang peluang pemain Spanyol itu bermain saat konferensi pers pra-pertandingan pada Jumat (15/9)," tulis United.
Andai skenario terburuk terjadi bahwa De Gea mesti diparkir, Sergio Romero-lah yang nantinya bakal mengawal gawang United. Pertanyannya, seberapa meyakinkan, sih, kiper asal Argentina itu?
ADVERTISEMENT
David De Gea ditarik keluar karena mengalami cedera di laga Spanyol vs Swedia. Foto: Anders Wiklund via REUTERS
Sebelum sampai sana, ada baiknya menyinggung soal performa De Gea sejauh ini. Sudah dua kali ia melakukan clean sheet. Ini tak buruk, tapi tak juga spesial.
Total enam kiper dengan torehan yang sama dengan De Gea --termasuk kiper Liverpool, Adrian San Miguel. Di satu sisi, jumlah itu masih kalah dari penjaga gawang tim medioker macam Martin Dubravka (Newcastle), Dean Henderson (Sheffield United), dan Mat Ryan (Brighton and Hove Albion).
Untuk catatan penyelamatan, De Gea berada pada peringkat sembilan di antara kiper Premier League lainnya dengan torehan 23 atau 2,75 per laga. Angka tersebut masih kalah jauh dari Hugo Lloris (4,28) dan Bernd Leno (4,25).
Gamblangnya, sih, performa De Gea sejauh ini standar-standar saja, tak spesial. Bagaimana dengan Romero?
ADVERTISEMENT
Aksi Sergio Romero menghalau Gonzalo Higuain di laga Piala FA. Foto: Reuters/David Klein
Begini, Romero memang sudah diplot sebagai kiper pelapis De Gea sejak didatangkan dari Sampdoria pada musim 2015/16. Jadi jangan heran kalau jumlah penampilan kiper Tim Nasional Argentina itu minim, khususnya di ajang Premier League.
Terhitung baru 7 kali Romero turun di pentas Premier League. Bandingkan dengan De Gea yang sudah mengemas 283 penampilan.
Eh, meski mendapatkan durasi tampil minim, penampilan Romero jauh dari kata mengecewakan, lho. Ia mengemas 6 clean sheet seluruh penampilannya itu atau 86% jika dipersentasekan. Sebagai pembanding, De Gea cuma mengukir persentase 36% atau 102 clean sheet dari 283 pertandingan.
Kontribusi Romero yang paling tampak, ya, di Liga Europa edisi 2016/17. Kala itu Jose Mourinho memutuskan Romero sebagai kiper utama United sepanjang turnamen. Keputusannya jitu. Romero bahkan berhasil menjaga keperawanan gawangnya di laga final melawan Ajax Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Sampai di sini cukup membuktikan bahwa Romero bisa diandalkan pada laga-laga peting. Jangan lupa pula kalau kiper berusia 32 tahun itu pernah tampil bersama Argentina di final Piala Dunia 2014 --meski akhirnya keok dari Jerman lewat babak tambahan. Pada babak semifinal, Romero juga jadi penyelamat 'Tim Tango' di babak adu penalti melawan Belanda.
Romero memang baru dua kali tampil di musim ini. Tapi, performanya terbilang ciamik. Ia sukses mengukir clean sheet saat menjamu FC Astana di Liga Europa. Berkat Romero pula United sukses menyingkirkan Rochdale di babak adu penalti.
Melihat statistik dan pengalamannya tampil di laga penting, mestinya Solskjaer tak perlu waswas akan kualitas Romero. Justru yang harus dan masih dikhawatirkan, ya, sistem permainan United itu sendiri. Jadi, andai Marcus Rashford dan kawan-kawan kalah dari Liverpool nanti, jangan lantas menyalahkan Romero, lho...
ADVERTISEMENT