Sengit, Valencia dan Chelsea Berbagi Angka di Mestalla

28 November 2019 2:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ezequiel Garay berusaha menghalangi Michy Batshuayi (kanan). Foto: Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Ezequiel Garay berusaha menghalangi Michy Batshuayi (kanan). Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Saling berbalas gol. Itulah yang dilakukan Valencia dan Chelsea saat bertanding dalam lanjutan Liga Champions di Mestalla, Kamis (28/11/2019) dini hari WIB. Namun, pada akhir laga, kedua tim harus ikhlas bermain imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
Valencia unggul lebih dulu di menit ke-40 lewat Carlos Soler. Chelsea kemudian berbalik unggul berkat aksi Mateo Kovacic (41') dan Christian Pulisic (53'). Pada menit ke-82, Valencia sukses menyamakan skor lewat Daniel Wass.
Dengan hasil imbang ini, kedua tim sekarang sama-sama mengumpulkan 8 poin. Kepastian siapa yang bakal lolos dari Grup H pun baru bisa ditentukan pada matchday penghabisan di pekan kedua Desember nanti.
***
Pakem 4-4-2 masih jadi andalan Albert Celades di mana Ferran Torres dan Carlos Soler diharapkan jadi pendobrak dari sisi sayap. Sementara, lini depan dipasrahkan kepada duet Maxi Gomez dan Rodrigo Moreno.
Di kubu tim tamu, Chelsea, pola 4-3-3 ditampilkan pelatih Frank Lampard. Mason Mount dicadangkan dan lini tengah jadi milik N'Golo Kante, Jorginho, serta Mateo Kovacic.
ADVERTISEMENT
Situasinya adalah baik Valencia dan Chelsea—serta Ajax—sama-sama memiliki 7 poin. Artinya, peluang untuk lolos dan gugur sama besarnya. Inilah yang membuat laga ini panas sejak awal.
Tentunya, 'panas' di sini berarti kedua tim langsung berupaya menggebrak. Chelsea lewat umpan pendek dan pergerakan vertikal yang cepat, Valencia dengan agresivitas mereka dalam memberi tekanan.
Pada sepuluh menit pertama, cara bermain seperti ini tampak menarik karena siapa yang tak suka melihat pertandingan penuh intensitas. Namun, setelah itu, laga jadi terasa menjemukan.
Maxi Gomez (kiri) berduel udara dengan Jorginho. Foto: Reuters/Sergio Perez
Sebab, kedua kesebelasan tampak kelewat tergesa dalam mengeksekusi permainan. Peluang pun jadi langka. Buktinya, kans emas baru tercipta saat laga memasuki menit ke-19.
Di situ, Rodrigo yang menerima umpan matang Dani Parejo sukses melakukan dribel ke kotak penalti dan mengirim umpan silang kepada Gomez. Namun, Gomez gagal menyambar bola yang bergulir di sela-sela kakinya.
ADVERTISEMENT
Sesudah peluang itu tercipta, pertandingan berubah. Kedua tim jadi lebih efisien dalam menyerang dan Valencia berhasil mendapatkan satu peluang bagus lagi di menit ke-29.
Akan tetapi, lagi-lagi Gomez gagal memanfaatkannya. Menerima bola di tiang jauh, striker Uruguay itu tak mampu menaklukkan Kepa Arrizabalaga meskipun sudah berdiri bebas. Papan iklan pun jadi pelampiasan rasa frustrasinya.
Carlos Soler merayakan gol ke gawang Chelsea. Foto: Reuters/Sergio Perez
Chelsea juga tak mau kalah. Tak seberapa lama kemudian Tammy Abraham sukses memaksa kiper Valencia, Jasper Cillessen, merentangkan tangannya lebar-lebar dan melakukan penyelamatan gemilang.
Lima menit jelang turun minum, Valencia akhirnya sukses memecah kebuntuan melalui Soler. Alumnus akademi Los Che itu berhasil meneruskan umpan silang Rodrigo dengan sempurna.
Akan tetapi, selang semenit kemudian, Chelsea mampu menyamakan skor. Adalah Kovacic yang berjasa di sini. Pemain Kroasia itu mencetak gol lewat tembakan dari luar kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Kovacic hampir saja membawa Chelsea unggul setelahnya. Menerima umpan Christian Pulisic, dia tinggal berhadapan dengan Cillessen tetapi tembakannya masih bisa diblok.
Mateo Kovacic mencetak gol jarak jauh ke gawang Valencia. Foto: Reuters/Andrew Boyers
Kegagalan Kovacic itu membuat skor imbang mewarnai masa turun minum.
Chelsea mengawali babak kedua tanpa Abraham yang mengalami cedera di pengujung babak pertama. Abraham terjatuh dengan posisi yang salah dan harus digantikan oleh Michy Batshuayi.
Meski tidak tampil dengan kekuatan terbaik, mereka mampu mencetak gol untuk berbalik unggul pada menit ke-53. Memanfaatkan flick-on Kurt Zouma seraya lolos dari perangkap offside, Pulisic mencetak gol ke gawang Cillessen.
Melihat itu, Valencia tak tinggal diam. Mereka pun mendapat kesempatan lewat sebuah tendangan penalti yang diberikan setelah Jose Gaya dijatuhkan oleh Jorginho. Namun, eksekusi Parejo berhasil digagalkan Arrizabalaga.
Penalti Dani Parejo diselamatkan Kepa Arrizabalaga. Foto: Reuters/Sergio Perez
Dari tepi lapangan, perubahan dilakukan Celades. Dia menarik keluar Jaume Costa dan memasukkan Kevin Gameiro untuk membuat Valencia bermain dengan tiga striker.
ADVERTISEMENT
Namun, tak lama setelah Gameiro masuk, Chelsea justru mendapat kans bagus lewat sepakan Willian yang berdiri bebas saat menerima umpan Batshuayi. Beruntung, tendangan itu bisa diblok Cillessen dengan kakinya.
Efek pergantian baru terasa sesudah itu. Valencia jadi tim yang lebih dominan dalam menyerang. Masuknya Lee Kang-in pun makin memperkuat daya dobrak tuan rumah.
Akhirnya, gol yang dinantikan pun tiba, meski berbau keberuntungan. Daniel Wass sebenarnya cuma berniat mengirim umpan silang, tetapi bola justru mengarah masuk ke gawang Arrizabalaga pada menit ke-82.
Gol Wass itu membuat para pemain Valencia semakin 'gelap mata'. Di sisa laga mereka terus menyerang dan menyerang. Namun, keberuntungan belum berpihak. Hasil imbang 2-2 pun akhirnya harus diterima kedua tim dengan lapang dada.
ADVERTISEMENT