Sepak Bola Berjalan dengan Cepat, maka Arsenal Harus Segera Berbenah

8 Desember 2018 8:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Emile Smith Rowe dilakukan pemain-pemain Arsenal dalam pertandingan Liga Europa menghadapi Vorskla di Stadion Olympiskiy, Kyiv. (Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Emile Smith Rowe dilakukan pemain-pemain Arsenal dalam pertandingan Liga Europa menghadapi Vorskla di Stadion Olympiskiy, Kyiv. (Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko)
ADVERTISEMENT
Belum, Arsenal belum kandas. Kekalahan masih menjauh dari kubu mereka walau laga teraktual melawan Manchester United di pentas Premier League berakhir imbang 2-2. Namun, Arsenal bukannya tapa masalah sekali. Bek mereka, Rob Holding, harus mengakhiri musimnya lebih cepat karena cedera. Terbaru, tentu berkisar pada pemberitaan tabloid The Sun. Pada Jumat (7/12), The Sun merilis foto dan video yang menunjukkan sejumlah pemain Arsenal tengah berpesta. Pesta itu bukan pesta biasa karena di sana mereka mengonsumsi gas tertawa dengan ditemani 70 wanita.
ADVERTISEMENT
Alexandre Lacazette, Mesut Oezil, Pierre-Emerick Aubameyang, Sead Kolasinac, sampai pemain remaja Matteo Guendouzi terlihat dalam rekaman video dan foto tadi. Kelima pemain ini tertangkap kamera mengonsumsi gas tertawa yang dikemas dalam balon-balon. Selain mereka, ada pula Henrikh Mkhitaryan dan Shkodran Mustafil, tetapi dua pemain ini tidak tampak mengonsumsi zat beracun tersebut.
Apa-apa yang sedang menimpa klubnya tentu berpotensi mengganggu misi Emery untuk menancapkan dominasi Arsenal. Apalagi, bila mengingat kiprah Emery saat masih melatih di Paris Saint-Germain (PSG) dulu. Musim lalu, Emery hanya mencatatkan tiga kekalahan di Ligue 1. Dari 38 pertandingan, 29 di antaranya tuntas dengan kemenangan dan enam berakhir dengan hasil imbang. Bahkan dalam rentang pekan pertama hingga ke 25, PSG hanya sekali menelan kekalahan.
ADVERTISEMENT
Mesut Oezil dan Unai Emery usai laga melawan Cardiff City. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil dan Unai Emery usai laga melawan Cardiff City. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
Rekor impresif ini tentu menjadi pencapaian yang ditunggu-tunggu oleh seantero Emirates Stadium. Namun, Emery enggan membebani diri dengan perkara masa lalu yang baginya sudah tidak penting lagi. Benar, kemenangan dan penampilan brilian tim menjadi fokusnya saat ini. Tapi, kini ia berstatus sebagai pelatih Arsenal. Emery tidak ingin segala hal yang terjadi di masa lalunya ikut campur dengan urusannya di masa kini.
"Satu-satunya hal yang saya ingat dalam sepak bola adalah masa kini. Saya tidak ingat kekalahn saya dari Strasbourg (di pekan ke-16 Ligue 1 2017/18 -red). Buat saya, kemarin adalah masa lampau. Saya berpikir tentang hari ini, mempersiapkan pertandingan untuk Sabtu ini (melawan Huddersfield -red). OK, saya memang belajar dari pengalaman. Saya menjalani hidup yang begitu menyenangkan bersama tim-tim terdahulu. Tapi, sekarang saya tidak mengingat-ingatnya lagi," jelas Emery dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola berjalan dengan begitu cepat, dengan segala hal baik dan buruknya sendiri. Tapi, kita harus belajar. Kita harus menciptakan kemenangan baru serta strategi baru setiap harusnya. Kami ingin menciptakan ide yang lebih kuat menyoal penguasaan bola dan bagaimana mengombinasikan seluruh pemain di atas lapangan sehingga dapat mendominasi pertandingan," ucap mantan nakhoda taktik Valencia ini.
Bila menyasar pada hal-hal yang berhubungan langsung pada pertandingan, kecenderungan gawang Arsenal yang mudah dibobol lawan menjadi persoalan. Ambil contoh dari laga melawan United itu. Arsenal sebenarnya memenangi 55% penguasaan bola.
Namun, keunggulan ini tidak serta-merta membuat mereka dapat mengembangkan permainan dengan cepat. Kalau ada dua gol yang dicetak oleh The Gunners, maka keduanya juga berutang pada kesalahan-kesalahan individu pemain United. Gol pertama lahir karena Skhodran Mustafi tak bisa ditangkap dengan lekat oleh kiper David de Gea. Sementara, gol kedua merupakan gol bunuh Marcus Rojo.
ADVERTISEMENT
Unai Emery dan para pemain Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery dan para pemain Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Di sisi lain, gawang Arsenal justru lebih mudah dibobol. Penyebabnya serupa dengan torehan ke gawang United. Di babak kedua, justru Arsenal yang lebih sering melakukan kesalahan sendiri. Gol pertama yang diciptakan Anthony Martial adalah ganjaran akibat tangkapan Bernd Leno yang tidak lengket. Kemudian, buruknya koordinasi Sead Kolasinac dan Sokratis Papasthapoulus membuat jala gawang Arsenal kembali bergetar lewat aksi Jesse Lingard.
Hal-hal seperti inilah yang sekarang menjadi fokus Emery. Ia ingin timnya tampil seimbang, tidak hanya trengginas di penyerangan, tapi juga ulung di pertahanan. Apalagi, Arsenal juga punya catatan mengesankan di musim 2018/19. Bila ditotal, Arsenal sudah memenangi 20 dari 22 pertandingan di semua kompetisi. Yang menjadi keinginan Emery, jangan sampai pencapaian brilian ini rusak hanya karena mereka abai dengan kesalahan-kesalahan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Tapi, kami sadar bahwa lawan juga menginginkan hal yang sama. Dan kami tentu ingin membuat lawan agar sejauh mungkin dari area pertahanan kami saat mereka menguasai bola. Tantangan buat kami sekarang adalah membenahi masalah ini. Kami kebobolan gol lebih banyak dari yang kami perkirakan. Keseimbangan kami masih baik, tapi kami dapat membenahinya dan setiap hari harus bekerja dengan taktis. Kami ingin mengonfirmasi perkembangan tim lewat penampilan di setiap pertandingan," jelas Emery.
===
Laga pekan ke-16 Premier League 2018/19 yang mempertemukan Arsenal dengan Huddersfield akan digelar pada Sabtu (8/12/2018) di Emirates Stadium. Sepak mula akan berlangsung pada pukul 22:00 WIB.