Sepak Bola Korsel Dihantam Skandal, Terancam Sanksi FIFA & Gagal ke Piala Dunia

8 November 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Timnas Korea Selatan Jung Woo-young  usai mencetak gol ke gawang Timnas Portugal pada pertandingan Grup H Piala Dunia 2022 Qatar di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar. Foto: Wolfgang Rattay/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Timnas Korea Selatan Jung Woo-young usai mencetak gol ke gawang Timnas Portugal pada pertandingan Grup H Piala Dunia 2022 Qatar di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar. Foto: Wolfgang Rattay/REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Selatan (Korsel) sedang mengalami polemik sepak bola serius di dalam negeri mereka. Hal ini bisa membuat Korsel terancam sanksi FIFA dan terancam gagal ke Piala Dunia 2026.
ADVERTISEMENT
Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korsel melakukan penyelidikan terhadap Presiden Asosiasi Sepak Bola Korsel (KFA), Chung Mong-gyu. Ini terkait prosedur pemilihan pelatih Timnas Korsel.
Jadi, KFA memecat Juergen Klinsmann pada Februari lalu karena hasil yang mengecewakan di Piala Asia yang digelar selama Januari-Februari 2024. Selepas itu, KFA mengevaluasi sekitar 100 kandidat selama 5 bulan.
Namun, pihak kementerian mengatakan bahwa Presiden KFA tidak mengikuti prosedur yang semestinya dalam menunjuk pelatih baru. Sebab, seharusnya, kandidat pelatih Timnas Korsel harus melalui fase wawancara dan ditunjuk oleh dewan direksi. Selain itu, Chung Mong-gyu tidak memiliki kewenangan untuk merekomendasikan pelatih.
Pelatih Juergen Klinsmann terlihat sedih setelah Korea Selatan tersingkir dari Piala Asia di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Selasa (6/2/2024). Foto: Molly Darlington/REUTERS
Saat ini, Timnas Korsel dilatih oleh Hong Myung-bo. Penunjukan ini menjadi sesuatu dipermasalahkan. Dan bahkan sebenarnya, keputusan KFA menunjuk Klinsmann sebagai pelatih pada Februari 2023 juga dipertanyakan. Selain itu, masih ada skandal lain yang menjerat Chung Mong-gyu.
ADVERTISEMENT
"Kami telah melakukan audit pada 29 Juli atas penunjukan pelatih Juergen Klinsmann dan Hong Myung-bo oleh KFA, amnesti mendadak dan penarikan personel sepak bola yang korup, serta proyek Pusat Sepak Bola Nasional," kata Choi Hyun-joon, inspektur jenderal dari pihak kementerian, dikutip dari Korea Times.
"Hasil audit akhir mengonfirmasi 27 kasus praktik bisnis ilegal dan tidak pantas, yang karenanya kami menuntut tindakan disipliner, koreksi, dan peringatan serta memberi tahu mereka untuk menetapkan langkah-langkah perbaikan yang wajar," tambahnya.
Sekarang, pihak kementerian menuntut agar Chung Mong-gyu dihukum berat. Posisi pelatih Timnas Korsel pun bisa saja diganti lewat prosedur yang semestinya.
"Kami telah menuntut tindakan disipliner yang berat atau setidaknya penangguhan bagi Presiden Chung Mong-gyu dan pejabat terkait lainnya, dengan menganggap mereka bertanggung jawab atas proses penunjukan pelatih tim nasional yang tidak pantas dan manajemen organisasi yang buruk," terang Choi Hyun-joon.
ADVERTISEMENT
"Terkait penunjukan Hong Myung-bo, kami memberi tahu KFA untuk menyusun rencana guna memperbaiki kekurangan prosedural, termasuk kemungkinan penunjukan kembali pelatih tim nasional dari awal," lanjutnya.
Logo FIFA. Foto: AFP/Michael Buholzer
Di sisi lain, FIFA sudah tahu polemik di dalam negeri Korsel ini. Mereka memperingatkan KFA tetap pada posisi yang independen.
Andai KFA menuruti tuntutan pihak kementerian untuk menghukum Chung Mong-gyu, itu artinya Pemerintah Korsel telah mengintervensi KFA. Sementara, FIFA menekankan agar federasi sepak bola bebas campur tangan pemerintah, sehingga FIFA bisa saja mencekal Korsel dari sepak bola internasional jika itu terjadi.
Dengan begitu, Korsel tidak bisa mengikuti Piala Dunia 2026. Meski begitu, pihak kementerian mengeklaim bahwa langkah-langkah audit yang mereka lakukan terhadap KFA tidak menabrak Statuta FIFA.
ADVERTISEMENT
“Kementerian juga menghormati Statuta FIFA dan menghormati independensi dan otonomi KFA. Terkait penunjukan pelatih nasional, banyak orang menyatakan kekecewaan besar atas proses pengambilan keputusan yang tidak adil dan tidak transparan. Kami tidak percaya bahwa ini merupakan pelanggaran kebijakan FIFA,” ujar Choi Hyun-joon.
Korsel saat ini dalam posisi yang bagus untuk kans lolos ke Piala Dunia 2026. Dari 4 kali main di Grup B Ronde 3, mereka menang 3 kali dan seri sekali, kini mengoleksi 10 poin di puncak.