Sepeda Motor Warga Terbakar Imbas Ricuh Usai Laga Persis vs PSIS
ADVERTISEMENT
Kericuhan terjadi usai laga Persis Solo vs PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 2023/24 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/9). Kerusuhan suporter tak cuma terjadi di area stadion, tetapi juga di kawasan terminal Kartasura, sehingga warga kena imbas.
ADVERTISEMENT
Seorang warga berinisial F menjadi korban usai sepeda motornya hangus terbakar akibat insiden tersebut. Bentrok di kawasan terminal Kartasura terjadi sekitar pukul 21.45 WIB, api padam pukul 22.30 WIB.
Ayah F, yakni I, menjelaskan kronologi kejadian. Menurut sang ayah, yang saat kejadian sedang berada di rumah, F keluar sekitar jam segitu untuk pergi membeli makan.
"Kronologinya, menurut anak saya sama orang kampung [setempat], awalnya anak saya mau beli makan keluar. Tempatnya di dekat pintu keluar terminal Kartasura yang baru. Di situ kan ada arak-arakan suporter yang lewat Solo-Semarang," katanya kepada kumparan, Minggu (17/9).
"Anak saya sempat minggir dulu, maksudnya membiarkan mereka lewat. Ada suporter dari Persis yang keluar dari pintu keluar terminal, jadi terjadi gesekan karena suporter PSIS tahu ada suporter Solo yang masuk ke gang desa saya, Desa Purwogondo."
ADVERTISEMENT
"Anak saya sempat berhenti di situ, nah, terus terjadi bentrok itu. Dia tidak tahu, kirain cuma lewat. Eh, si suporter Semarang itu malah lempar-lempar batu katanya. Dia lari, motor ditinggal, gak sempat kepikiran bawa motor, yang penting menyelamatkan diri dulu, kunci motor masih dipegang," lanjut sang ayah.
Sang ayah dan F pun tidak tahu secara pasti bagaimana kemudian api menyala dan motor mereka kena imbasnya. Yang pasti, ketika ingin melihat lagi motornya, F mendapati motornya sudah hangus.
Menurut sang ayah, memang ada oknum suporter PSIS yang berulah dalam insiden itu. Sebab, ia sempat melihat dua oknum yang ditangkap polisi di kantor polisi setempat. Polisi mengatakan, mereka adalah oknum suporter PSIS.
"Dia [pelaku] ngaku suporter PSIS. Ada dua orang. Mereka untungnya diamankan oleh ketua RW di wilayah saya, kalau enggak, 'rampung' [sudah dihajar] itu.
ADVERTISEMENT
Sayang, I tidak diberi waktu untuk bicara dengan pelaku. Ia pun bingung karena tidak tahu harus ganti rugi ke mana, apalagi motor itu adalah inventaris milik yayasan sekolah tempat sang istri bekerja.
"Motor itu dikredit sama istri saya, cuma inventaris yayasan. Setiap bulan diangsur. Istri saya kerja di kantin," tandasnya.