Setelah Hampir Lima Dekade, Uli Hoeness Siap Tinggalkan Bayern

24 Juli 2019 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness. Foto: AFP/Christof Stache
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness. Foto: AFP/Christof Stache
ADVERTISEMENT
Hampir lima dekade lamanya Ulrich 'Uli' Hoeness mengabdi kepada Bayern Muenchen dan pengabdian tersebut bakal segera berakhir. Menurut laporan surat kabar Jerman, Bild, pria 67 tahun itu akan mundur dari jabatannya sebagai presiden klub pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan tersebut, ditegaskan bahwa Hoeness tidak akan ikut kembali dalam pemilihan presiden klub. Selain itu, dia juga bakal mundur dari jabatannya di badan pengawas. Sebagai pengganti, Hoeness kabarnya sudah menunjuk mantan CEO Adidas, Herbert Hainer, yang saat ini sudah duduk di kursi badan pengawas Bayern Muenchen.
Hoeness mulai mengabdi untuk Bayern pada 1970 saat usianya baru 18 tahun. Kala itu dia ditarik dari akademi milik klub kota asalnya, TSG Ulm. Total, Hoeness bermain untuk Bayern selama delapan musim dan sukses mempersembahkan delapan gelar, termasuk tiga trofi European Cup.
Bermain sebagai penyerang, Hoeness dikenal kreatif dan tajam. Dia pun meneruskan kiprah apiknya di level klub ke level internasional bersama Timnas Jerman Barat. Gelar Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974 sukses disumbangkan Hoeness untuk Die Mannschaft.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, karier Hoeness sebagai pemain berakhir prematur. Pada 1978 dia mengalami cedera lutut parah yang tak pernah bisa dipulihkan sepenuhnya. Di musim 1978/79 pun dia sempat dipinjamkan Bayern ke Nuernberg untuk membangun kembali kariernya, tetapi usaha itu gagal dan Hoeness pun memutuskan gantung sepatu.
Tak lama setelah gantung sepatu Hoeness langsung mendapat jabatan di manajemen Bayern sebagai manajer umum. Jabatan ini dia emban selama 30 tahun. Pada 2009 dia naik pangkat menjadi presiden klub sampai sekarang.
Uli Hoeness (kanan) di pertandingan Piala Dunia 1974 melawan Jerman Timur. Foto: AFP
Baik sebagai manajer umum maupun presiden, Hoeness terhitung sukses, di mana dia sukses mempersembahkan trofi Liga Champions. Namun, secara gradual, kekuatan Bayern semakin meredup. Walaupun tetap dominan di kancah domestik, Die Roten belum pernah lagi merasakan partai final Liga Champions sejak menjadi juara pada 2013.
ADVERTISEMENT
Di balik kesuksesannya dalam menjalankan klub, Hoeness tidak terlepas dari kontroversi. Pada 2013, Hoeness diinvestigasi oleh kepolisian Jerman atas tuduhan penggelapan pajak. Tuduhan itu terbukti dan pada 2014 dia harus mendekam di tahanan selama beberapa bulan.
Mundurnya Hoeness ini menjadi penanda bagi dimulainya era baru Bayern Muenchen. Setelah Hoeness mundur, Karl-Heinz Rummenigge pun kabarnya juga bakal lengser pada 2022 mendatang. Posisi Rummenigge sebagai manajer umum rencananya bakal diisi Oliver Kahn.