Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Shin Tae-yong Masih Hobi Eksperimen, PSSI: Kenapa Tak Pakai Pemain Terbaik?
15 Desember 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat melawan Myanmar di Yangon dan Laos di Manahan, Shin Tae-yong tidak menurunkan pemain yang paling berpengalaman, yakni Asnawi Mangkualam sebagai starter. Bahkan ketika kontra Myanmar, Shin menempatkan Dony Tri yang aslinya bek kiri jadi bek tengah dengan alasan absennya Justin Hubner. Selain itu, ia juga menukar pos Pratama Arhan dari bek kiri ke kanan.
Secara keseluruhan, Shin Tae-yong tidak menurunkan pemain terbaik dalam dua laga pertama di Piala AFF. Inilah yang membuat PSSI heran dan khawatir ada faktor meremehkan lawan dalam pengambilan keputusan tersebut.
"Kalau kita sudah yakin lolos [grup], eksperimen oke. Kalau belum, jangan eksperimen. Itu standar," terang Arya dalam wawancara eksklusif dengan kumparan.
"Apalagi kita punya peluang besar [kalahkan Laos], ranking Laos jauh di bawah kita, komposisi pemain kita lebih mahal 2 kali lipat dari mereka, usia mereka juga muda-muda. Lalu kita tuan rumah. Dukungan suporter kan gila kemarin. Memang betul di lapangan bola semua bisa terjadi, sepakat. Masalahnya kenapa tidak ditempatkan pemain terbaiknya?" tambahnya.
ADVERTISEMENT
"Alasan selalu [masalah] passing, ya, kan yang milih pemain itu pelatih, kalau passing jelek jangan dipakai. Sedih juga kita adalah kita pas lawan Laos yang golin itu bek semua, berarti kan depan kita ini enggak begitu kuat," lanjutnya.
Bukan kali ini saja Shin Tae-yong tampak bereksperimen dengan pemilihan pemain Timnas Indonesia. Contoh lain ada pada saat Ronde 3 Kualifikasi melawan China di Qingdao. Shin Tae-yong menyimpan beberapa pemain terbaik, sehingga performa 'Garuda' tak maksimal dan kalah 1-2.
Arya tak mau sepenuhnya menyalahkan Shin Tae-yong terkait hasil buruk di Ronde 3 lalu maupun di Piala AFF kali ini. Baginya, ini juga tanggung jawab bersama.
"Sebelum lawan Laos, kami sudah ingatkan juga [Shin Tae-yong], kami kasih warning. Jangan eksperimental, ambil pemain terbaik. Tapi balik lagi, kami enggak mau intervensi. Semua konsekuensi di lapangan harus dihadapi. Bagi-bagi tanggung jawab. Hasil akhirnya, yang tanggung jawab PSSI lagi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Bicara soal pemilihan skuad sebelum Piala AFF dimulai, Arya menerangkan bahwa Shin Tae-yong selalu meminta persetujuan Ketum PSSI, Erick Thohir. Dalam hal ini, PSSI tidak mau melarang atau merekomendasikan nama pemain yang dipanggil. Jadi, PSSI membebaskan Shin Tae-yong untuk memanggil pemain mana pun.
"Pasti, ada persetujuan tapi Pak Ketum enggak mau intervensi. Tunjukkan satu pemain saja selama Pak Erick Thohir jadi ketum yang merupakan hasil intervensi. Naturalisasi itu juga berdasarkan persetujuan Shin Tae-yong baru kita proses. Enggak ada intervensi. Mana buktinya? Enggak ada," tuturnya.
Soal kenapa memanggil mayoritas pemain muda, PSSI dan Shin Tae-yong memang sudah sepakat untuk hal itu demi mencari stok pemain untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang kami sampaikan, karena kita masuk Ronde 3, supaya yang senior-senior ini tidak terbebani banyak. Di sisi lain, kita juga lihat peluang karena kita butuh stok 150 makanya kita cari ruang untuk itu. Shin Tae-yong juga mikirnya gitu. Maka dirumuskan kita pakai itu," tutur Arya.
Namun, bukan berarti performa tim menjadi buruk bisa dimaklumi. Bagaimana pun tim Piala AFF ini juga membawa nama Indonesia. 'Garuda' harus selalu meraih hasil maksimal dan tidak boleh bergantung pada nasib tim lain untuk lolos grup.
"Di Piala AFF, kita tetap bawa Merah Putih. Kalau enggak ada stoknya, itu salah PSSI, tapi stoknya tersedia," jelas Arya.
"Jangan ngegantungin nasib kita ke tim lawan. Itu prinsip permainan sepak bola. Kalau lolos alhamdulillah, tapi kalau ada peluang jangan sia-siakan. Okelah kelelahan, tapi lawan juga lelah. Kalau hanya Indonesia yang lelah, mungkin kita dirugikan undian, oke, tapi ini enggak, negara lain sama. Jadi, kondisi eksternal di luar dari itu hal yang harus kita lihat," tandasnya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menantang Vietnam dalam matchday ketiga Piala AFF 2024 di Stadion Viet Tri pada Minggu (15/12). Arya berharap para pemain 'Garuda' bisa bermain lebih baik dan tanpa beban.
ADVERTISEMENT
Sementara ini, Timnas Indonesia berada di urutan puncak klasemen Grup B Piala AFF 2024 dengan 4 poin dari 2 kali main, yakni menang 1-0 atas Myanmar di Yangon dan seri 3-3 dengan Laos di Manahan. Vietnam baru sekali main, yakni saat mengalahkan Laos 4-1 di Vientiane, sehingga kini mereka di urutan 2 dengan 3 poin.