Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PSSI akhirnya mengonfirmasi bahwa Shin Tae-yong bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia yang baru. Sebelumnya, pelatih asal Korea Selatan itu bersaing dengan eks arsitek Timnas Indonesia, Luis Milla.
ADVERTISEMENT
Baik Shin maupun Milla sama-sama sudah memaparkan presentasi di hadapan para petinggi PSSI. Shin di Kuala Lumpur, Malaysia, sementara Milla di Manila, Filipina.
Pada akhirnya, PSSI memilih Shin --sekaligus mengonfirmasi kabar yang sudah diembuskan kumparanBOLA dalam beberapa pekan terakhir. PSSI, lewat Wakil Ketua Umum Cucu Sumantri dan Ketua Umum Mochamad Iriawan, menyatakan dua hal: Shin bakal menandatangani kontrak pada Jumat (27/12) dan diperkenalkan ke publik pada Sabtu (28/12).
Shin sempat menganggur setahun lebih. Kendati sukses membawa Korea Selatan menundukkan Jerman pada Piala Dunia 2018, ia tidak dipertahankan. Wajar, Korea Selatan memang tidak lolos dari fase grup --terlepas dari pencapaian mereka mengalahkan juara bertahan Piala Dunia.
Dalam masa menganggur itu, Shin sempat mengatakan bahwa ia rindu melatih. Gayung baru bersambut menjelang akhir tahun 2019 ketika ia mendapatkan dua tawaran: Dari PSSI untuk melatih Timnas Indonesia dan dari klub asal China, Shenzhen FC.
ADVERTISEMENT
Ia tak ingin asal memilih tim meski dirinya berstatus pengangguran. Dua pilihan di hadapannya terbilang sulit. Shenzhen FC dan Timnas Indonesia merupakan dua tim pesakitan.
Bicara Shenzhen FC, Shin ditawari gaji besar. Kabarnya lebih besar dari apa yang disodorkan PSSI.
Hanya saja, ekspektasi manajemen begitu tinggi, yaitu membawa Shenzhen FC kembali promosi ke Liga Super China. Sebagai informasi, Shenzhen FC baru saja terdegradasi ke Divisi Satu China—kompetisi level kedua—pada musim 2019.
“Saya tidak ingin merusak kemampuan. Saya harus cepat memutuskan. Saya memutuskan untuk sering bertemu PSSI. Memang, saya belum menandatangani kontrak. Namun, saya sangat dekat (ke Indonesia),” katanya seperti dilansir Chosun Ilbo.
ADVERTISEMENT
Menolak Shenzhen FC bukan berarti Shin lepas dari risiko. Dengan memilih Timnas Indonesia, pelatih berusia 50 tahun itu juga mendapatkan punya segudang pekerjaan rumah yang tak bisa dibilang enteng.
Hasil buruk skuat 'Garuda' di Kualifikasi Piala Dunia 2022 membuat ekspektasi publik Indonesia meninggi. Shin dituntut membawa Timnas Indonesia kompetitif, minimal tak menuai kekalahan seperti lima laga sebelumnya.
Tiga pertandingan sisa menanti Shin. Thailand akan dihadapi pada 26 Maret; Uni Emirat Arab menunggu pada 31 Maret; terakhir, Vietnam menjadi lawan pamungkas Grup G pada 4 Juni.
Selain itu, sejumlah proyeksi sudah ada di depan mata. Shin juga harus turun langsung menyiapkan tim Olimpiade 2024 dan Piala Dunia U-20 2021. Untuk turnamen yang disebut terakhir, Indonesia menjadi tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Namun, Shin malah tertantang melihat sederet pekerjaan berat itu. Malah, ia menurunkan egonya untuk mengesampingkan sakit hati karena dijadikan pilihan kedua oleh PSSI.
Ya, eks pembesut Seongnam Ilhwa Chunma tak masuk daftar utama PSSI. Awalnya, federasi justru melirik Park Hang-seo. Hanya saja, Park memutuskan memperpanjang kontrak bersama timnas Vietnam.
“PSSI menunjukkan minat kepada Park Hang-seo sementara Federasi Sepak Bola Vietnam dan Hang-seo sudah menegosiasikan perpanjangan. Khao Van Oan, Wakil Ketua Umum Federasi Sepak Bola Vietnam membenarkan hal ini,” tulis Chosun Ilbo.
Penolakann Park itu yang membuat PSSI pindah bidikan. Pelatih 60 tahun itu memprioritaskan Vietnam ketimbang Indonesia.
“Saya hanya ingin berkonsentrasi kepada sepak bola Vietnam. Sementara itu, PSSI juga menunjukkan minat yang besar kepada saya. Saya ingin mempercepat perpanjangan kontrak dengan Vietnam. Saya tidak sabar menunggu. Saya ingin memberikan kontribusi signifikan kepada sepak bola Vietnam,” tutur Park.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari apa pun, palu sudah diketuk. Ia dijadwalkan akan diperkenalkan pada 28 Desember mendatang. Shin Tae-yong diharapkan bisa meningkatkan level sepak bola Indonesia, sekaligus pembuktian di depan Park Hang-seo—sesama pelatih timnas di Asia Tenggara.