news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Smalling Bukan Biang Kerok

26 September 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chris Smalling telan kekalahan dalam debut bersama Roma. Foto: AS Roma
zoom-in-whitePerbesar
Chris Smalling telan kekalahan dalam debut bersama Roma. Foto: AS Roma
ADVERTISEMENT
Chris Smalling datang ke Italia dengan membawa harapan. Tak cuma bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk Roma, tim yang meminjamnya dari Manchester United. Akan tetapi, dalam pertandingan debutnya menghadapi Atalanta, Kamis (26/9/2019) dini hari WIB, kekalahan harus diterima olehnya.
ADVERTISEMENT
Sebuah surat kabar Italia menyebut Smalling sebagai sosok 'Mr. X' yang diinginkan oleh pelatih Roma, Paulo Fonseca, di timnya musim ini. Fonseca menginginkan seorang bek sentral yang punya kecepatan dan Smalling mampu memberikan itu.
Itulah harapan yang dibawa Smalling untuk Roma. Harapan bahwa dengan keberadaan dirinya pertahanan tim jadi lebih kompak dan solid. Harapan bahwa Federico Fazio bakal memiliki tandem yang bisa saling mengisi di lini belakang.
Di sisi lain, Smalling punya harapan untuk dirinya sendiri. Mantan pemain Fulham ini ingin membuktikan bahwa dirinya belum habis. Bersama Manchester United, dia kerapkali dituding sebagai biang keladi. Stempel buruk itu ingin dia hapus di Italia.
Chris Smalling dan Luke Shaw usai laga Manchester United vs Juventus. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Smalling datang menjelang penutupan bursa transfer. Sudah begitu, dia pun membawa serta cedera dari Manchester sana. Oleh karenanya, dia pun harus sabar menanti kesempatan bermain untuk Roma. Menghadapi Atalanta di Olimpico, kesempatan itu pun tiba.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hasil yang didapatkan Roma jauh dari harapan. Setelah memenangi tiga laga beruntun di Serie A dan Liga Europa, Roma kalah 0-2 dari Atalanta. Itulah kekalahan pertama yang diderita Alessandro Florenzi dkk. musim ini.
Smalling bermain untuk pertama kalinya dan Roma kalah untuk pertama kalinya. Bagi pendukung Manchester United yang sudah muak dengan dirinya, ini bukan sebuah kebetulan. Ini adalah 'akibat' dari memercayakan lini belakang kepada pemain seperti Smalling.
Namun, benarkah begitu? Apakah memang Smalling penyebab dari kekalahan tersebut? Jawabannya adalah tidak. Justru, Smalling menjadi penampil terbaik Roma di lini belakang. Catatan statistik yang dirangkum WhoScored bisa jadi acuan.
Dalam laga melawan Atalanta itu Smalling menjadi pemain belakang Roma dengan aksi defensif terbanyak. Dia membukukan 4 tekel berhasil, 2 intersep, 2 sapuan, dan 2 keberhasilan berduel udara. Tak hanya itu, pemain 29 tahun tersebut juga hampir mencetak gol lewat sundulan kepala.
ADVERTISEMENT
Chris Smalling pada laga debutnya bersama Roma. Foto: AS Roma
Artinya, kekalahan Roma ini jelas bukan salah Smalling. Malah, Smalling berhasil memberi penghormatan yang layak bagi kostum nomor enam yang dikenakannya. Dulu, seragam itu pernah jadi milik 'Pluto' Aldair.
Lalu, kalau bukan Smalling, apa sebab kekalahan Roma? Kalau menurut Fonseca, kekalahan itu terjadi karena para pemainnya tak kuasa menahan tekanan para pemain Atalanta.
"Kami harus mengakui bahwa Atalanta bermain lebih bagus dan menekan kami di segala penjuru lapangan. Kami gagal menemukan solusi dan ini adalah hasil yang pantas kami terima," kata Fonseca usai laga.
"'Kami ingin memainkan garis pertahanan tinggi tetapi akhirnya justru bermain terlalu dalam. Kami juga kurang agresif. Meski demikian, kami tampil bagus secara defensif pada babak pertama dan sukses membuat kesempatan emas lewat tendangan Edin Dzeko," tambah pria Portugal tersebut.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Smalling mengatakan bahwa tidak ada pertandingan mudah di Italia. Mantan bek Timnas Inggris ini pun bertekad untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan matanya.
Chris Smalling dalam sesi latihan bersama Roma. Foto: Instagram/@smalling
"Aku sudah sering menonton pertandingan sepak bola Italia baik sebelum maupun sesudah tiba di sini. Semua pertandingan di sini akan menjadi pertarungan sengit," katanya.
"Hari ini ada dua tim yang sama-sama ngotot dan hanya ada satu atau dua peluang emas di sana. Pertandingan-pertandingan sulit seperti inilah yang akan kunikmati di sini."
"Aku senang bisa melakoni debut tetapi kecewa karena kami gagal menang. Kami punya mimpi besar dan kami harus terus memenangi pertandingan kandang. Kami akan memastikan tidak akan terpeleset lagi di kandang musim ini," tegas Smalling.
ADVERTISEMENT
Tanpa tambahan angka dari pertandingan melawan Atalanta tadi, Roma pun harus rela turun ke urutan enam klasemen dengan raihan delapan angka. Akhir pekan nanti mereka punya kans besar merengkuh poin penuh menghadapi Lecce.
Saat ini Lecce asuhan Fabio Liverani duduk di urutan 14 klasemen. Menghadapi dua tim besar, Internazionale dan Napoli, mereka selalu kalah dengan skor telak. Walau begitu, mereka punya potensi membuat kejutan karena pada pekan ketiga lalu berhasil menaklukkan tim kuda hitam Torino.