Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Soal Problem di Lini Belakang Chelsea dan Eksperimen Guardiola
5 April 2017 16:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Selang empat hari pasca-kekalahan dari Crystal Palace, Chelsea harus meladeni Manchester City pada lanjutan Premier League pekan ke-30, Kamis (5/4/2017) dini hari WIB di Stamford Bridge.
ADVERTISEMENT
Tim besutan Antonio Conte itu wajib meraih kemenangan untuk menjaga jarak dengan Tottenham Hotspur yang hanya akan berhadapan dengan Swansea di hari yang sama. Tak hanya itu, raihan poin penuh juga akan mendongkrak rasa percaya diri para pemain yang diiringi dengan turunnya grafik penampilan The Blues sejak akhir Januari lalu.
City di bawah arahan Pep Guardiola juga kian sulit mencatatkan kemenangan usai menelan satu kekalahan dan dua hasil imbang di tiga laga teranyar. Sejatinya kedua tim tidak dalam kondisi terbaiknya untuk saling bentrok. Untuk itu kepiawaian pelatih akan menjadi faktor yang amat menentukan di tengah penampilan jeblok kedua tim.
Chelsea
Lini belakang Chelsea jadi sorotan tajam lantaran tak pernah absen kebobolan dalam tujuh pertandingan beruntun. Padahal, Thibaut Courtois, yang secara reguler menjaga gawang The Blues, telah membukukan 13 clean sheet di 22 pertandingan awal.
ADVERTISEMENT
Situasi tersebut semakin diperunyam dengan cederanya Victor Moses yang mengisi pos wing-back kanan dari skema 3-4-3. seperti diketahui, salah satu kunci keberhasilan Conte menangani Chelsea di musim ini adalah peran sepasang wing-back yang aktif tak hanya dalam bertahan, tapi juga menyerang.
Pedro Rodriguez lalu diplot sebagai pengganti Moses pada laga kontra Crystal Palace. Memang pemain yang dibeli dari Barcelona itu mencatatkan tiga tekel sukses di area pertahanan Chelsea, akan tetapi dia lebih banyak beroperasi di sepertiga akhir lawan —sebuah penempatan posisi yang tak ideal untuk seorang wing-back, tentunya. Akibatnya, kondisi tersebut memudahkan lawan untuk menyerang dari sisi kanan pertahanan mereka, seperti yang diterapkan Palace.
Salah satu alternatif bagi Conte adalah memainkan Cesar Azpilicueta sebagai wing-back kanan. Seperti diketahui, lulusan akademi Osasuna itu memiliki posisi alami sebagai full-back kanan dengan kemampuan transisi yang relatif baik. Kemampuan itu yang saat ini amat dibutuhkan Conte untuk menyeimbangkan serangan balik dari sisi sayap.
ADVERTISEMENT

Sebagai gantinya, pelatih kelahiran Lecce itu bisa memainkan Kurt Zouma atau John Terry sebagai bek tengah. Tentu dengan konsekuensi kehilangan seorang ball-playing defender yang jadi selama ini diemban Azpilicueta.
Tak hanya segi pertahanan yang mengalami penurunan performa, produktivitas lini serang juga tak kalah jeblok. Diego Costa yang sebelumnya ampuh sebagai mesin gol maupun reflektor di sepertiga akhir pertahanan lawan, kini tampil melempem. Tercatat dia telah paceklik gol selama 310 menit, situasi yang tak bisa dibilang baik-baik saja untuk penyerang yang telah menyarangkan 17 gol di musim ini.
Namun, tetap saja Costa akan dipercaya Conte untuk mengisi starting XI Chelsea pada laga nanti dan mencadangkan Michy Batshuayi.
Manchester City
ADVERTISEMENT
Menghadapi pakem tiga bek milik Conte, Pep diprediksi akan menerapkan format yang sama seperti perjumpaan pertama. Tapi tak menutup kemungkinan pelatih berusia 46 tahun itu akan menerapkan skema 4-2-3-1 seperti saat mereka ditahan imbang Arsenal 2-2 akhir pekan lalu. Pasalnya, dia baru saja menemukan formula baru untuk menangkal serangan dari sayap.
Eksperimen dengan memasang Jesus Navas sebagai full-back kanan terbukti jitu untuk menangkal Alexis Sanchez di sisi kiri Arsenal. Pemain yang didatangkan seharga 14,9 juta poundsterling itu sukses melakukan 8 tekel sukses dan 4 intersep sekaligus memberikan kontribusi terbesar untuk membuat Alexis kehilangan penguasaan bola sebanyak 11 kali.

Format 3-4-3 yang akan diusung Pep pada laga kali ini akan membuat peran Navas menjadi lebih vital. Selain membantu penetrasi, dia juga berperan untuk mematikan manuver Hazard dan Marcos Alonso yang menjadi senjata Chelsea di sisi kiri.
ADVERTISEMENT
Melihat sisi kanan Chelsea yang tengah mengalami dilema, Pep kemungkinan besar akan memberikan porsi lebih kepada Leroy Sane untuk mengeksploitasi sektor tersebut.
Duet Kevin De Bruyne dan David Silva sebagai selang pengalir bola ke lini depan juga berjalan sesuai rencana pada laga terakhir. Hal itu terbukti dari sumbagsih masing-masing satu assist pada dua gol ke gawang Arsenal. Belum lagi Sergio Aguero yang kembali bangkit dari tidurnya setelah menyarangkan 3 gol dari 4 laga teranyar.