Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Teknologi Video Assistant Referee (VAR) menjadi wacana baru yang akan digunakan di sepak bola Indonesia. PSSI, melalui Komite Eksekutif (Exco), bahkan sudah meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menyiapkan kajian anggaran dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Entah jadi atau tidak ihwal rencana ini, tak ada yang tahu pasti. Yang pasti, rilis dari situs federasi soal VAR di laman resminya, sudah dihapus. Akankah rencana ini kemudian menjadi hanya sebatas wacana?
Publik sepak bola Tanah Air tentu menyambut baik bila VAR benar-benar terealisasi. Jangankan mereka, pelakon sepak bola sekalipun, mungkin saja sepakat. Wajar saja gaung VAR amat digandrungi. Berkaca penyelenggaraan dua pekan awal Liga 1 2019, sudah banyak deretan putusan kontroversi yang terjadi.
Meski demikian, selain perkara sumber daya manusia, VAR juga amat membutuhkan kesiapan infrastruktur. Di Indonesia, hal ini bisa menjadi masalah mendasar karena stadion-stadion yang digunakan sebagai markas klub Liga 1 tak seluruhnya memenuhi standar Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), apalagi FIFA.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, stadion di Tanah Air--yang hampir seluruhnya dimiliki pemerintah daerah setempat--terus bergelut dengan persoalan mendasar seperti kerataan lapangan, drainase, dan penerangan. Padahal, untuk menyediakan VAR bakal lebih kompleks. Setidaknya, dalam satu stadion dibutuhkan satu ruangan khusus dengan banyak monitor plus instalasi listrik untuk kebutuhan kamera.
Secara kasat mata, satu dari segelintir stadion yang cukup siap untuk menerapkan VAR adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tak dapat dipungkiri, stadion berkapasitas 78 ribu kursi tempat duduk ini memiliki fasilitas terlengkap di Tanah Air.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto, mengatakan pihaknya sepakat-sepakat saja bila teknologi itu digunakan. Apalagi, SUGBK telah dilengkapi dengan instalasi kamera hampir di setiap penjuru. Sementara, untuk menyediakan ruangan khusus VAR, dilihatnya sebagai hal yang mampu direalisasikan.
ADVERTISEMENT
''Kalau kamera di SUGBK ini dilengkapi dengan CCTV dengan tingkat kejernihan 7K. Sudah sejak sebelum Asian Games 2018 diproklamirkan, di mana kamera itu bisa melihat dengan detail kejadian dan bahkan wajah pengunjung,'' kata Winarto ketika dihubungi kumparanBOLA, Rabu (29/5/2019).
Jika Anda sempat hadir di pembukaan SUGBK oleh presiden Joko Widodo saat laga Timnas Indonesia vs Islandia, Januari 2018 lalu, di sana terekam aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung. Ketika ada penonton yang bandel, dengan menaikkan kaki ke atas bangku penonton, kamera dengan harga beli mencapai USD 4 juta atau setara 53,6 miliar itu akan langsung menyorotnya dengan detail.
Namun, lanjut Winarto, VAR dan CCTV tentu saja berbeda. Menurutnya, untuk kebutuhan sepak bola, masih diperlukan kamera tambahan.
ADVERTISEMENT
''Memang SUGBK dilengkapi ruang panel untuk melacak seluruh aktivitas tetapi kalau dikhususkan untuk sepak bola tentu perlu ada kamera tambahan,'' ucapnya.
''Karena begini, kamera CCTV itu sudah paten tidak bisa dicopot pasang dan jika PSSI berencana akan menambahkan kamera tentu harus dibuka pasang karena SUGBK ini tidak cuma buat sepak bola saja. Kegiatan di sini bisa buat konser, keperluan olahraga lain juga,'' kata Winarto.
Jika nantinya PSSI memang memastikan SUGBK akan dipasangkan teknologi VAR, ucap Winarto, pengelola SUGBK selalu siap tersedia. Termasuk untuk detail teknis pemasangan dan penggunaannya.
''Titik-titiknya saja yang penting karena khusus sepak bola kan disorotnya lebih ke lapangan, pemain, wasit, dan aktivitas yang tertuju pada pertandingan,'' katanya.
ADVERTISEMENT
''Kalau untuk masalah cara kerja, saya rasa tak terlalu repot. Seperti yang sudah saya sampaikan, ruang panel kamera sudah ada, kamera sudah tahu anggarannya berapa, tinggal eksekusi saja kalau memang dibutuhkan dan kami siap membantu,'' pungkasnya.
Pada Liga 1 2019, SUGBK akan menjadi markas Persija Jakarta selama semusim. Sebelumnya, 'Macan Kemayoran' juga telah berlaga di stadion milik negara ini di ajang AFC Cup 2019.