Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1


ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Floyd tewas di tangan seorang polisi Minneapolis setelah lehernya ditindih dengan lutut. Sebelum tewas, Floyd sempat berseru bahwa ia tidak bisa bernapas, tetapi tak digubris oleh si petugas.
Kematian Floyd memicu protes dan kericuhan di berbagai tempat. Gerakan Black Lives Matter mendapatkan panggung. Ia memperlihatkan bagaimana sulitnya hidup di bawah kekerasan dan kecurigaan ketika kamu berkulit hitam.
Sejumlah klub dan atlet sepak bola pun berempati atas tragedi Floyd. Liverpool dan Chelsea, misalnya, berlutut untuk menunjukkan dukungan mereka. Sementara, beberapa pemain bersuara lantang soal rasialisme.
ADVERTISEMENT
"Satu-satunya wabah yang kita lawan saat ini adalah rasialisme. Seperti pandemi (virus corona) ini, kita mesti mencari solusi untuk menghentikannya," ujar Sterling kepada BBC.
"Pada saat yang sama, itulah yang berusaha dilakukan para pendemo itu. Mereka berusaha mencari solusi dan jalan untuk menghentikan ketidakadilan yang mereka lihat. Mereka berjuang untuk gerakan dan isu yang mereka percaya."
"Selama mereka melakukannya dengan aman, juga tidak menyakiti orang lain atau merusak toko-toko, mereka bisa terus melakukan protes dengan damai," kata Sterling.
Di Inggris, protes Black Lives Matter dilakukan di sejumlah kota seperti Manchester dan Watford. Di Watford, petinju Anthony Joshua ikut ambil bagian dalam long march di jalanan kota.
Sama seperti Sterling, Joshua --dalam orasinya-- juga menyebut rasialisme sebagai sebuah wabah.
ADVERTISEMENT
"Virus ini telah menjadi sebuah pandemi. Ini sudah tidak bisa lagi dibiarkan dan aku tidak bicara soal COVID-19. Virus yang kubicarakan adalah rasialisme," kata Joshua seperti dikutip dari Reuters.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.