Strategi MU Gaet Pelatih Baru Mirip Klub Gurem Skotlandia: Memalukan!

23 November 2021 11:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer terlihat sedih setelah pertandingan di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, Sabtu (20/11). Foto: David Klein/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer terlihat sedih setelah pertandingan di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, Sabtu (20/11). Foto: David Klein/REUTERS
ADVERTISEMENT
Michael Carrick sementara ditunjuk untuk memimpin skuad Manchester United (MU) sembari manajemen mencari manajer anyar pengganti Solskjaer. Namun, ada hal aneh dalam kebijakan pencarian manajer baru 'Setan Merah'. Apa itu?
ADVERTISEMENT
"Michael Carrick akan mengambil alih tim untuk pertandingan yang akan datang, sementara klub mencari seorang manajer interim hingga akhir musim," tulis pernyataan MU di situs resminya saat memecat Solskjaer.
Kata-kata yang menjadi sorotan adalah 'manajer interim'. Singkatnya, mereka tak percaya dengan kapasitas Carrick, tapi juga tak ingin buru-buru menunjuk manajer anyar dan mengikatnya dengan kontrak tetap jangka panjang. Nantinya, manajer anyar akan berstatus interim atau sementara hingga akhir musim 2021/22.
Kursi panas pelatih The Red Devils memang menjadi obrolan hangat. Banyak nama top disebut akan menjadi suksesor Solskjaer di Old Trafford, seperti Zinedine Zidane, Erik ten Hag, hingga Brendan Rodgers. Namun, tak sedikit dari mereka yang membantah rumor itu dan menolak kesempatan melatih Ronaldo cs.
ADVERTISEMENT
Ini pula yang pada akhirnya memunculkan kritikan dari para pundit sepak bola Eropa. Dua di antaranya datang dari eks striker Celtic dan Chelsea, Chris Sutton, dan eks pemain Manchester City, Micah Richards.
Logo Manchester United. Foto: Shutter Stock
Keinginan MU untuk menunjuk manajer sementara disebut Sutton mirip seperti cara kerja klub kasta keempat Skotlandia (Liga Dua), Stenhousemuir.
"Ini adalah hal-hal amatir. Mereka akan memiliki daftar [manajer] trial lain. Itulah yang dilakukan Stenhousemuir. Jika mereka lulus tes, mereka memberinya kontrak," papar Sutton.
"Hal ini memalukan. Mereka [MU] memproklamirkan diri sebagai klub terbesar di dunia dan mereka tidak memiliki rencana darurat. Ini benar-benar [tindakan] panik," imbuhnya.
Senada dengan Chris Sutton, Micah Richards juga menganggap apa yang dilakukan manajemen MU sebagai tindakan yang kacau dan tidak teratur.
Ole Gunnar Solskjaer dan Michael Carrick di laga melawan Burnley. Foto: Reuters/Phil Noble
“Kita berbicara tentang Manchester United di sini. Mereka tidak bertindak seperti klub terbesar di dunia," kata Richards.
ADVERTISEMENT
"Ole pantas mendapat banyak kritik, tapi dewan juga pantas menerima kritikan. Bagaimana ini bisa terjadi? Mereka kini memiliki [Carrick] yang tanpa pengalaman di pucuk pimpinan. Itu berubah dari buruk menjadi konyol," tandas eks Man City itu.
Terlepas dari hal konyol yang disajikan oleh pimpinan MU dalam mencari manajer anyar, tim yang bermarkas di Old Trafford itu akan melawat ke kandang Villarreal dalam matchday kelima Liga Champions 2021/22, Rabu (24/11) dini hari WIB.
Setelah itu, dua laga big match kontra Chelsea dan Arsenal sudah menanti. Akankah MU punya manajer anyar sebelum dua pertandingan itu? Atau mereka masih akan bersama Michael Carrick?