'Sumber Api' Rumor Pratama Arhan Adalah Buruknya Komunikasi Lazio

6 Februari 2022 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai berselebrasi usai mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 di National Stadium di Singapura, Sabtu (25/12). Foto: Yong Teck Lim/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai berselebrasi usai mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 di National Stadium di Singapura, Sabtu (25/12). Foto: Yong Teck Lim/Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pratama Arhan sedang ramai diisukan akan merapat ke klub Serie A, Lazio. Boleh jadi, penyebab isu ini tiba-tiba 'meledak' ke permukaan adalah karena buruknya komunikasi di internal Biancocelesti.
ADVERTISEMENT
Jurnalis Italia, Jerry Mancini, adalah orang pertama yang mengapi-apikan Arhan ke Lazio. Awalnya, pada 2 Februari, ia mengunggah video gol ciamik Arhan dari luar kotak penalti ke gawang Malaysia di Piala AFF 2020 ke Twitter.
Dari situ, rumor merebak setelah media Italia bernama Lazio Press mengangkat berita soal Arhan. Sebenarnya, jika ditelisik, awal rumor ini bisa ada karena kegagalan Lazio mendatangkan bek sayap dan gelandang tengah di bursa transfer Januari 2022.
Itu membuat Mancini, jurnalis yang juga seorang fan Lazio, resah dan men-twit tentang Arhan. Ia dirasa bisa menjadi solusi bagi pos bek kiri Lazio, yang kini sementara diisi oleh Elseid Hysaj dan Adam Marusic--meski keduanya lebih terbiasa main di kanan.
Pemain Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai (kiri) berebut bola dengan pemain Thailand Narubadin Weerawatnodom pada pertandingan leg kedua final sepak bola AFF Suzuki Cup 2020. Foto: Roslan RAHMAN / AFP
Menurut Football Italia, situasinya sekarang adalah fan Lazio protes usai klub hanya meminjam winger Jovane Cabral dari Sporting CP di hari batas akhir transfer. Padahal, mereka meminjamkan striker Vedat Muriqi, bek tengah Denis Vavro, gelandang Gonzalo Escalante, dan winger Jony Rodriguez.
ADVERTISEMENT
Kenapa Lazio membuat 'blunder' seperti ini? Pemicunya adalah buruknya komunikasi internal klub.
“Saya sudah di sini selama 15 tahun mengalami banyak protes. Kami memiliki masalah komunikasi, tetapi tak ada masalah dalam hal penilaian. Saya bangga telah melakukan pekerjaan hebat selama bursa transfer terakhir, yang merupakan salah satu yang terbaik dalam hal penjualan,” kata Direktur Lazio, Igli Tare, kepada DAZN.
“Saya selalu berusaha jujur pada fan, saya tak pernah berbohong. Saya pikir ini penting. Pelatih [Maurizio Sarri] tahu kami hanya bisa merekrut satu pemain di akhir hari batas waktu. Kami berhasil mengontrak pemain sepak bola ofensif [Cabral], yang dibutuhkan setelah keluarnya Muriqi."
“Kami bisa melakukan lebih banyak, tetapi kami selalu bisa meningkat. Yang penting adalah bekerja untuk kebaikan klub dan itulah yang telah kami lakukan,” tandasnya.
Direktur Olahraga Lazio, Igli Tare. Foto: AFP/Giuseppe Cacace
Tare mungkin bangga. Namun, menurut laporan II Mesaggero, Sarri kecewa karena Lazio tak mendatangkan bek sayap dan gelandang tengah di bursa transfer Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Para fan pun resah, salah satunya Mancini. Jadilah, ia tetiba menulis twit bahwa Lazio sebaiknya mendatangkan bek kiri dan Pratama Arhan bisa menjadi opsi yang murah meriah.
"Dia tidak akan menghabiskan biaya hampir 20 juta [Euro atau sekitar Rp 328 miliar), Lazio membutuhkan bek kiri dan akan menjadi upgrade. Biaya rendah, imbalan tinggi. Gaslah!" twit Mancini pada 4 Februari.
Untuk rumor Pratama Arhan, sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Lazio. Ditambah lagi, rumor Arhan ke Lazio pun telah dibantah CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. Foto: Situs Resmi PSIS
"Rumor itu [soal Arhan ke Lazio], banyak orang bikin rumor yang tidak jelas. Belum ada klub yang melakukan penjajakan terkait Pratama Arhan sampai saat ini," ucap Yoyok kepada kumparan, Jumat (4/2).
ADVERTISEMENT
"Sikap kami sudah sampaikan dari awal kalau ada tawaran atau kesempatan untuk main di Korea Selatan, Jepang, dan Eropa, pasti kami lepas, tergantung anaknya mau apa tidak main di sana," tandas Yoyok.