Suporter DIY Tak Persoalkan Liga 1 Dilanjutkan di Sana

16 Juni 2020 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Slemania di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Foto: Instagram/@slemania_
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Slemania di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Foto: Instagram/@slemania_
ADVERTISEMENT
PSSI berencana melanjutkan Liga 1 2020 terpusat di satu wilayah di Pulau Jawa. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jadi kandidat kuat untuk menyelenggarakan sisa pertandingan musim ini.
ADVERTISEMENT
Jika terealisasi, ini jelas tidak mudah. Sebab, di masa pandemi COVID-19 yang masih belum berujung, menyelenggarakan pertandingan sepak bola di Indonesia bukan ide yang baik sebetulnya.
Merujuk data pemerintah, DIY menempati urutan kelima jumlah kasus positif virus corona di Indonesia dengan 2.715 kasus. PSSI sebetulnya paham, tetapi mereka juga tak bisa lama-lama menangguhkan kompetisi yang sudah disetop sejak Maret 2020. Alasannya, kompetisi mesti jalan demi Timnas Indonesia.
Tahun ini, Timnas Indonesia, baik junior dan senior, punya agenda penting. Timnas Indonesia akan berlaga di Pra Piala Dunia 2022 dan Piala AFF. Di sisi lain, Timnas U-19 akan mentas di Piala Asia U-19.
Jelang agenda tersebut, kompetisi mesti dijalankan untuk membiasakan pemain menjalani atmosfer pertandingan dan mempersiapkan pemain di luar agenda pemusatan latihan nasional.
Aksi Slemania di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Foto: Instagram/@slemania_
Bicara akses, DIY cukup efisien dan efektif. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengklaim perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain bisa ditempuh cukup mudah.
ADVERTISEMENT
DIY juga cukup representatif untuk menggelar pertandingan. Tiga stadion yakni Maguwoharjo, Mandala Krida, dan Sultan Agung sudah memenuhi standar nasional maupun internasional. 
Jika merujuk draf panduan protokol kesehatan pertandingan, laga-laga Liga 1 tidak akan melibatkan penonton. Namun, opsi lain mungkin saja muncul.
Jika pertandingan digelar di zona hijau, penonton diperbolehkan hadir tetapi stadion hanya akan terisi 50 persen. Caranya, dengan menerapkan skema jaga jarak.
Yang jadi soal, PSSI belum menetapkan regulasi final protokol pertandingan di masa pandemi COVID-19. Seorang pendukung PSS yang tak mau disebutkan namanya berkata bahwa dia tak keberatan DIY menjadi tuan rumah. Namun, protokol kesehatan harus benar-benar dikaji.
Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Isitimewa Yogyakarta. Foto: Ferry Tri Adi Sasono/kumparan
"Pertumbuhan kasus corona di DIY memang tidak setinggi di Jakarta atau daerah lain. Tapi, menurut saya protokol kesehatan mesti jadi kajian yang betul-betul disiapkan," kata suporter tesebut saat dihubungi kumparanBOLA, Selasa (16/6/2020).
ADVERTISEMENT
Saat kurva kasus corona di Indonesia belum tinggi, lanjut dia, suporter PSS sudah menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Saat menyaksikan pertandingan ke stadion, misalnya, mereka sudah menggunakan masker dan menyiapkan hand sanitizer secara mandiri.
"Kami harap semua juga memenuhi peraturan yang nanti ditetapkan. Kesehatan jelas paling utama di saat kondisi seperti ini," jelasnya.
DIY sendiri bukanlah venue netral. Di Liga 1, mereka punya perwakilan dalam diri PSS Sleman.
"Kalau keputusan PSSI untuk menjadikan DIY sebagai tuan rumah, kami enggak ada masalah. Pun saat pendukung-pendukung dari kota lain datang ke sini. Kami welcome saja karena kami tidak ingin mengotak-kotakkan suporter tim tamu," papar suporter PSS tersebut.
Pada perhelatan Liga 1 musim lalu, kelompok suporter tim tamu yang bertanding dengan PSS dipersilakan untuk duduk satu tribune dengan suporter tuan rumah. Tim macam Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, hingga Arema FC yang diketahui memiliki basis suporter banyak tak menemui kesulitan ketika menyaksikan pertandingan.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!