Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Luar Negeri tengah sibuk mengupayakan kasus pengeroyokan kepada suporter Timnas Indonesia di Malaysia tuntas secara hukum. Pertemuan pun sudah dijalin dengan kedua korban, Fuad Naji dan Yovan Loveindo Restu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kedua kementerian tersebut sudah melayangkan nota protes kepada pemerintah Malaysia. Namun, hingga kini belum ada surat balasan resmi.
Sejatinya, PSSI juga memberi perhatian mengingat kasus kriminal ini melibatkan korban yang berasal dari suporter tim Merah-Putih. Federasi sendiri baru mengirim nota keberatan kepada FAM (federasi sepak bola Malaysia) soal kerusuhan di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Sementara untuk insiden pengeroyokan belum ada tindak lanjut dari federasi. Kemenpora pun menyayangkan bila PSSI tak ikut campur.
“Kami dibilang masuk terlalu dalam. Seharusnya, layer pertama itu federasi. Namun, PSSI tidak bergerak. Suporter Timnas itu punya federasi. Kami bergerak karena federasi belum bertindak,” kata Gatot S. Dewo Broto, Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Kamis (28/11/2019).
ADVERTISEMENT
PSSI tampaknya tengah sibuk mengurus Indonesia U-23 yang tampil di SEA Games 2019 dikedepankan PSSI. kumparanBOLA mencoba menghubungi petinggi PSSI dari mulai Ketua Umum Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Cucu Sumantri, dan Sekretaris Jenderal Ratu Tisha Destria untuk menanggapi niat pertemuan dengan korban.
Namun, usaha itu mentah. Iriawan hanya menginformasikan dirinya sedang ada di Filipina.
Sementara Cucu tak merespons apa pun. Lalu, Ratu Tisha yang ditemui di Hotel Sultan, Kamis (28/11/2019), enggan memberikan tanggapan selain soal VAR (video assistant referee). Tisha memang sedang menghadiri acara soal pembahasan akan VAR.
Kekecewaan sikap PSSI itu diungkapkan Fuad, salah satu korban pengeroyokan. Ia menilai PSSI punya kuasa dalam kasus ini, khususnya untuk melayangkan protes kepada FIFA.
ADVERTISEMENT
“Yang baru menghubungi saya itu cuma Kemenlu dan Kemenpora. PSSI belum ada. Mohon diingatkan kembali kepada federasi bahwa sepak bola ini urusannya dengan PSSI. Federasi punya kuasa untuk melapor ke FIFA. Tolong diingatkan agar PSSI lebih peduli dengan kasus ini. Yang menjadi korban itu suporter yang mendukung timnas di Malaysia,” kata Fuad.
Sementara itu, Kemenpora menekankan bahwa mengurus Timnas di SEA Games 2019 tak layak dijadikan alasan untuk tidak peduli dengan insiden ini. Gatot berencana menghubungi PSSI agar lebih peduli kepada suporter .
“Kemenpora juga sibuk, kok, soal SEA Games. Namun, kami tetap bisa mengurus Fuad dan Yovan. Pemerintah akan membantu di ranah hukum kasus ini sampai tuntas. Saya berharap PSSI ada gerakan atau gertakan mengirim nota protes. Pemerintah Malaysia langsung protes ke FIFA waktu rusuh di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sekarang, pas Malaysia rusuh, kok, PSSI belum ada apa-apa,” kata Gatot.
ADVERTISEMENT