Tekuk Huesca, Valencia Merangkak ke Sepuluh Besar

23 Desember 2018 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Valencia, Rodrigo Moreno (kanan), berduel dengan bek Huesca, Pablo Insua. (Foto: AFP/Jose Jordan)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Valencia, Rodrigo Moreno (kanan), berduel dengan bek Huesca, Pablo Insua. (Foto: AFP/Jose Jordan)
ADVERTISEMENT
Valencia akhirnya merengkuh kemenangan keempatnya musim ini. Menjamu juru kunci Huesca di Estadio Mestalla pada pertandingan La Liga jornada ke-17, Minggu (23/12/2018) petang WIB, Valencia menang tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
Valencia unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak oleh sang kapten, Daniel Parejo, pada menit ke-25. Namun, Huesca kemudian sukses menyamakan kedudukan setelah Chucho Hernandez mencetak gol lewat titik penalti di menit ke-72. Valencia baru berhasil mencetak gol kemenangan pada menit terakhir injury time babak kedua,
Kemenangan ini mengatrol posisi Valencia di klasemen. Dari urutan ke-14 mereka naik ke posisi kedelapan dengan raihan 23 angka. Bagi Huesca, kekalahan ini makin membuat mereka terbenam di dasar klasemen.
***
Valencia musim ini benar-benar berbeda dengan Valencia pada musim lalu. Musim lalu Valencia berhasil finis di urutan empat klasemen La Liga serta memastikan satu tempat di Liga Champions. Sementara, musim ini hingga pekan ke-16 mereka masih terjebak di papan bawah.
ADVERTISEMENT
Kemenangan adalah hal yang sulit sekali diraih Valencia musim ini. Mereka memang baru tiga kali kalah, tetapi mereka pun baru tiga kali menang. Hasil imbang menjadi momok yang menghantui Los Che dari satu pertandingan ke pertandingan lain.
Selebrasi pemain-pemain Valencia. (Foto: AFP/Jose Jordan)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain-pemain Valencia. (Foto: AFP/Jose Jordan)
Kendati demikian, situasi itu tak membuat pelatih Marcelino Garcia Toral kehilangan kepercayaannya terhadap pakem klasik 4-4-2. Di laga menghadapi Huesca ini pun Marcelino masih setia dengan formasi tersebut. Santi Mina dan Rodrigo Moreno diduetkan di depan, Daniel Parejo dan Carlos Soler bertandem di lini tengah, sementara barisan belakang dipasrahkan pada Ezequiel Garay dan Mouctar Diakhaby.
Ciri khas Valencia juga sebenarnya belum hilang. Agresivitas yang membuat mereka sulit dikalahkan tampak betul sejak awal pertandingan. Dengan tangkas para pemain Valencia menekan lawan-lawannya di lapangan sebelum mereka bisa melakukan build-up dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, ciri khas Valencia lainnya yaitu serangan cepat lewat sayap menjadi problem tersendiri. Sejak musim lalu Valencia terlalu bertumpu pada kecepatan pemain-pemain sayapnya dan ini membuat serangan mereka mudah dipatahkan. Apalagi, dengan postur dua striker yang tidak terlalu tinggi, opsi umpan menjadi terkebiri.
Itulah mengapa Valencia kemudian jadi kesulitan dalam mencetak gol. Ah, jangankan mencetak gol, membuat tembakan berbahaya saja mereka kesusahan. Valencia seakan-akan terjebak dalam ritus yang menyesatkan dengan serangan yang monoton tadi.
Namun, lewat intensitas tinggi, ortodoksi tadi akhirnya berbuah hasil. Cheryshev yang sukses merebut bola dari kaki pemain Huesca melakukan kolaborasi dengan Rodrigo untuk masuk kotak penalti. Setibanya di sana pemain asal Rusia itu mengirim umpan mendatar yang disambut dengan sempurna oleh Parejo. Valencia sukses membuka keunggulan.
ADVERTISEMENT
Setelah mencetak gol, Valencia sempat harus mendapat tekanan hebat dari Huesca. Salah satu tekanan itu berbuah blunder bek kanan Cristiano Piccini. Beruntung, blunder bek asal Italia itu tak bisa dimanfaatkan dengan sempurna oleh Huesca karena kiper Neto Murara bisa dengan sigap mengamankan situasi.
Kapten Valencia, Daniel Parejo. (Foto: AFP/Jose Jordan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Valencia, Daniel Parejo. (Foto: AFP/Jose Jordan)
Sepuluh menit kemudian Valencia baru bisa bangkit dari tekanan. Akan tetapi, walau sempat mendapat kans emas via Rodrigo, Valencia tetap belum bisa menambah perbendaharaan gol. Skor 1-0 bertahan sampai turun minum.
Usai jeda pertandingan berjalan lebih terbuka. Huesca yang tertinggal dengan gencar menekan Valencia. Valencia yang tak mau kehilangan angka lagi pun demikian. Pada sepuluh menit pertama Huesca lebih kerap melancarkan tekanan, khususnya via umpan silang. Sesudahnya Valencia balik menebar ancaman lewat Parejo, Soler, dan Diakhaby.
ADVERTISEMENT
Dari jual-beli itu akhirnya Huesca-lah yang mendapat laba. Pada menit ke-72, Chucho Hernandez mencetak gol dari titik putih. Hadiah penalti itu diberikan wasit setelah Soler melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Skor pun imbang 1-1.
Usai kebobolan, Valencia memasukkan Michy Batshuayi untuk menggantikan Daniel Wass. Walau begitu, Valencia tetap bermain dengan pola 4-4-2 karena sebelumnya Santi Mina sudah ditarik keluar untuk digantikan dengan Ferran Torres.
Perubahan ini tak begitu terasa efeknya karena Valencia justru kerapkali tertekan sesudah mereka masuk. Namun, lewat sebuah skenario yang tak diduga, Valencia sukses mencetak gol kemenangan di detik terakhir laga. Piccini yang merangsek ke kotak penalti sukses melepas tembakan yang tak bisa dijangkau Roberto Santamaria usai menerima umpan Rodrigo. Valencia pun berhak atas kemenangan 2-1.
ADVERTISEMENT