Phil Jackson

'The Last Dance' Bikin Solskjaer Teringat Man United-nya Sir Alex

11 Mei 2020 16:33 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ole Gunnar Solskjaer, pelatih United, di laga lawan AZ. Foto: REUTERS/Jon Super
zoom-in-whitePerbesar
Ole Gunnar Solskjaer, pelatih United, di laga lawan AZ. Foto: REUTERS/Jon Super
ADVERTISEMENT
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengisi waktu luang saat kompetisi terhenti dengan menonton serial di Netflix.
ADVERTISEMENT
Salah satu film yang tengah Solskjaer ikuti adalah dokumenter Michael Jordan dan Chicago Bulls, 'The Last Dance'. Serial dokumenter ini sudah merilis delapan episode yang mengisahkan kejayaan Jordan dan Bulls pada NBA era 1990an.
Meski berbeda cabang olahraga, Solskjaer menyebut serial dokumenter ini sebagai tontonan yang tak boleh dilewatkan. Etos kerja Jordan dan kepiawaian Phil Jackson meramu tim adalah beberapa hal yang memberi inspirasi.
"Di situasi pandemi seperti ini, Anda tetap memikirkan tentang sepak bola, tak pernah berhenti. Saat sepak bola sudah menjadi candu, saat Anda bekerja atau tidak, Anda akan selalu memikirkan sepak bola," kata Solskjaer kepada Football Focus.
"Di situasi ini saya mungkin tak berbeda seperti kebanyakan orang. Menonton TV, menyaksikan serial, tak berjibaku dengan sepak bola. Kemudian Anda menyaksikan Netflix, lalu Anda menemukan serial 'The Last Dance' dengan Michael Jordan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Serial dokumenter yang disutradarai oleh Jason Hehir itu mengisahkan bagaimana Jordan memulai karier di Bulls hingga mempersembahkan enam gelar juara NBA. Era kejayaan itu kemudian berakhir setelah musim 1997/1998.
Phil Jackson dan Michael Jordan menjuarai NBA bersama Chicago Bulls. Foto: JEFF HAYNES / AFP
Saat Bulls dan Jordan berada dalam periode kejayaan, Manchester United juga sedang bagus-bagusnya bersama Sir Alex Ferguson. Paling berkesan tentu saja saat United sukses meraih treble winner pada musim 1998/99.
Serial 'The Last Dance' memutar kembali ingatan Solskjaer saat menjadi bagian kejayaan United. Jika Bulls punya Jordan, Solskjaer menyebut Roy Keane sebagai sosok paling berpengaruh di era keemasan Manchester United.
"Film itu mengingatkan lagi saya ketika masih menjadi pemain di tim yang hebat bersama Sir Alex. Ketika melihat Michael Jordan sebagai pemimpin, Anda akan langsung berpikir dia seperti Roy Keane," tutur Solskjaer.
ADVERTISEMENT
"Begitu banyak kesamaan antara Manchester United di era saya dan Bulls di era Jordan. Film ini sangat menginspirasi dan merupakan tonton yang sangat bagus," pungkasnya.
Pemain-pemain Manchester United merayakan gol Solskjaer di laga final Liga Champions 1998/99 vs Bayern Muenchen. Foto: Action Image via Reuters / File Photo
Serial 'The Last Dance' akan rampung dengan kenyataan bahwa kejayaan Bulls berakhir saat Jordan hingga Phil Jackson pergi. Kondisi sama terjadi kepada Manchester United saat Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013.
Kursi kepelatihan United kerap berganti setelah Ferguson pergi. Solskjaer lantas ditunjuk manajemen tim pada Desember 2018 sebagai pelatih interim, sebelum dipermanenkan pada Maret 2019.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit smartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten