Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Timnas U-23 Harus Lolos Olimpiade demi Sejarah Kontingen Terbesar RI
1 Mei 2024 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, tetap bersiteguh meminta Timnas U-23 terus berjuang tembus ke Olimpiade 2024 Paris. Sebab, hal itu akan mengukir sejarah baru bagi Indonesia di Olimpiade .
ADVERTISEMENT
Okto yakin ‘Garuda Muda’ mampu memastikan tiket Olimpiade Paris 2024 pada perebutan tempat ketiga Piala Asia melawan Irak nanti. Jika hal itu tercapai, akan menjadi suatu prestasi tersendiri bagi Indonesia yakni menyumbang kontingen terbesar RI selama perhelatan Olimpiade.
“InsyaAllah pada pertandingan berikutnya [lawan Irak] kita bisa lolos [Olimpiade Paris 2024]. Berarti kontingen terbesar dalam sejarah Indonesia mengikuti Olimpiade,” kata Okto kepada kumparan.
Indonesia sejauh ini pernah paling banyak menyumbang kontingen pada perhelatan Olimpiade Sydney 2000. Itu terjadi pada 24 tahun silam. Kala itu, Indonesia menyumbang 47 atlet dalam kejuaraan bergengsi tersebut.
Kini, pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia sementara sudah memastikan bakal ada 21 atlet yang siap mentas. Jika Timnas U-23 bisa lolos juga, tentunya kontingen Indonesia bertambah menjadi 44 atlet. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah, mengingat beberapa cabang olahraga (cabor) lain masih menjalani kualifikasi demi lolos ke Olimpiade Paris nanti. Ada pula kans mendapat tiket wild card di beberapa cabor.
ADVERTISEMENT
Sekarang, ada dua cara agar Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade. Pertama, mereka harus mengalahkan Irak dalam laga perebutan tempat ketiga di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (2/5) pukul 22.30 WIB. Adapun di laga semifinal lain, Irak juga kalah 0-2 dari Jepang.
Cara kedua bisa dilakukan jika Timnas U-23 kalah dari Irak. 'Garuda Muda' harus melakoni laga playoff kontra tim peringkat 4 Piala Afrika U-23, Guinea, di INF Clairefontaine, Prancis, pada 9 Mei mendatang.
Sampai dengan saat ini sumbangan medali Olimpiade terbanyak masih dipegang oleh cabor bulu tangkis dengan 21 medali lalu disusul angkat besi dengan 15 medali.
Sementara bagi cabor sepak bola, Indonesia telah lama absen pada perhelatan Olimpiade. Terakhir sepak bola RI mentas di Olimpiade yakni pada 1956 di Melbourne. Sejak saat itu, ‘Garuda’ tak pernah lagi lolos kualifikasi.
ADVERTISEMENT