Timnas Wanita Indonesia Kalah Lagi, Pelatih: Pemain Gugup karena Jarang Tanding

24 Januari 2022 21:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel antara pemain Indonesia dengan pemain Thailand di Piala Asia Wanita yang digelar di Stadion D Y Patil Sports, India, Senin (24/1/2022). Foto: AFC
zoom-in-whitePerbesar
Duel antara pemain Indonesia dengan pemain Thailand di Piala Asia Wanita yang digelar di Stadion D Y Patil Sports, India, Senin (24/1/2022). Foto: AFC
ADVERTISEMENT
Timnas Wanita Indonesia dikalahkan Thailand 0-4 dalam laga kedua Grup B Piala Asia Wanita 2022 di Stadion D Y Patil Sports, India, pada Senin (24/1) malam WIB. Pelatih Rudy Eka Priyambada mengatakan bahwa para pemain gugup.
ADVERTISEMENT
Situasi Timnas Wanita Indonesia dan Thailand berbeda. Para pemain Thailand bermain di liga wanita domestik, sedangkan para pemain 'Garuda Pertiwi' tak memiliki kompetisi yang ajek.
Sudah begitu, skuad Timnas Wanita Indonesia kebanyakan diisi pemain muda yang berusia di bawah 24 tahun. Sejumlah pemain minim jam terbang bermain di laga internasional.
"Saya apresiasi usaha mereka, berlari [tanpa lelah], masalahnya adalah mentalitas tanding, pemain tak punya mentalitas untuk menguasai bola, mendribel bola, mengoper bola. Sebab, kami tak punya kesempatan main di laga internasional. Para pemain tak punya banyak kesempatan," kata Rudy saat sesi konferensi pers pascalaga, Senin (24/1).
Duel antara pemain Indonesia dengan pemain Thailand di Piala Asia Wanita yang digelar di Stadion D Y Patil Sports, India, Senin (24/1/2022). Foto: AFC
"Kami harus membangun sepak bola wanita untuk masa depan. Jangan lihat sekarang, tetapi kami harus percaya pada proses. Di masa depan, kami harus memperbaiki sepak bola wanita Indonesia," tambah Rudy.
ADVERTISEMENT
Rudy mengapresiasi perjuangan Timnas Wanita Indonesia. Ia tak menutupi fakta bahwa kurangnya pertandingan menyebabkan para pemain gugup saat mentas di ajang sebesar Piala Asia Wanita 2022.
"Masalah tim saya adalah adalah mentalitas bermain karena mereka tak punya banyak kesempatan main di turnamen internasional seperti ini. Saya pikir, mereka bisa belajar dari turnamen ini," jelasnya.
"Kami kalah 0-18 dari Australia dan 0-4 dari Thailand, tetapi kalau lihat ke pertandingan, kami bisa menguasai bola dan memercayai satu sama lain. Kami butuh banyak pertandingan untuk ke depannya," lanjutnya.