Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Trauma AFF 2010 yang Merekah Usai Ketum PSSI Mau Masuk Ruang Ganti Timnas
28 Desember 2021 17:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Piala AFF 2010 tampaknya masih terekam dan tak akan pernah mati dalam benak pencinta Timnas Indonesia hingga detik ini. Bagaimana tidak, gelar juara yang lama dinantikan diyakini akan tiba pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Ya, sebelum edisi 2010, Indonesia sudah menjejak tiga final Piala AFF yakni 2000, 2002, dan 2004. Akan tetapi, tiga final itu berakhir dengan pilu usai menelan kekalahan.
Pada Piala AFF 2010, keyakinan akan menggondol gelar juara untuk kali pertama begitu besar. Euforianya luar biasa kala itu. Faktor pertama dan utama adalah penampilan Timnas Indonesia yang begitu superior.
Hingga semifinal, Indonesia sukses menyapu bersih lima kemenangan. Di fase grup, skuad asuhan Alfred Riedl menang atas Malaysia dengan skor 5-1, Laos (6-0), dan Thailand (2-1).
Sementara, di semifinal, Filipina dihajar dua kali dalam pertarungan dua leg dengan masing-masing skor 1-0, sehingga agregat menjadi 2-0.
Kedigdayaan itu kemudian membawa langkah Indonesia ke final dengan kembali menghadapi Malaysia. Karena itu, optimisme begitu menjulang mengingat 'Harimau Malaya' sukses dibungkam dengan skor telak di fase grup.
Namun, apa daya, keyakinan itu seketika runtuh manakala Firman Utina cs. secara tak terduga digulung Malaysia 0-3 dalam leg pertama di Stadion Bukit Jalil. Sementara, di leg kedua, Indonesia menang 2-1, tetapi kalah agregat 2-4.
ADVERTISEMENT
Partai di Bukit Jalil tersebut kemudian memunculkan spekulasi liar. Isu yang begitu hangat adalah terkait dugaan pengaturan skor dengan sejumlah penggawa Timnas Indonesia menjadi 'tersangka'.
Terkait dengan hal itu, rumor juga mengalir deras saat ada oknum PSSI yang dikabarkan masuk ke ruang ganti Timnas Indonesia. Oknum tersebut diklaim merencanakan sesuatu untuk mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
Kendati demikian, Bambang Pamungkas menyangkal hal tersebut. Ia menegaskan tak ada pengurus PSSI yang masuk ke ruang ganti saat turun minum di Bukit Jalil.
"Beribu kali saya ditanya [soal skandal final Piala AFF 2010], saya katakan tidak ada. Dasar dari prasangka atau kejadian yang disangkakan, tidak terjadi ketika itu," ujar Bepe pada acara 'Battle of Life'.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kalau dasarnya mereka bilang Ketua Umum PSSI, manajer, big boss masuk ke ruang ganti dalam istirahat pertandingan, itu tidak pernah terjadi. Sumpah demi apa pun. Anda bisa tanya ke-30 pemain yang ada di dalam ruangan ketika itu," ungkapnya.
"Tapi, kalau mereka memiliki dasar lain, misalnya, 'orang ada rekaman video-nya, kok, orang ada rekaman teleponnya, kok'. Nah, saya tertarik. Mari kita buktikan bersama," kata kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu.
Kesaksian serupa juga diucapkan alumni Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, salah satunya M. Nasuha. Terkait dengan ruang ganti, Nasuha memastikan tak ada orang lain kecuali pemain dan ofisial ketika itu.
"Di ruang ganti tidak ada orang lain masuk. Alfred Riedl sangat ketat. Jangan asal menuduh. Saya juga kasihan, mereka ada keluarga, mungkin sampai seumur hidup mereka terus terbayang soal tuduhan itu. Ini soal nama baik," kata Nasuha kala memberikan keterangan pers terkait isu pengaturan skor Piala AFF 2010 yang kembali mencuat pada 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Meski bantahan telah dilontarkan, trauma akan peristiwa di Piala AFF 2010 kadung membekas. Dan, trauma itu kini seakan kembali merekah seiring dengan niatan Ketua Umum PSSI, M. Iriawan, untuk masuk ke ruang ganti di partai final nanti.
"Saya akan ke sana [Singapura] tanggal 31 Desember. Saya usahakan bisa turun ke tempat ganti pakaian [ruang ganti], saya lagi izin ke AFF [Federasi Sepak Bola Asia Tenggara]," ujar Iriawan saat video call dengan pemain Timnas Indonesia dalam video yang diunggah lewat kanal YouTube-nya.
Meski tak ada yang menuding Iriawan 'merencanakan sesuatu', pencinta Timnas Indonesia kompak mengecam rencana tersebut. Sebagian besar menilai niat Iriawan masuk ke ruang ganti akan mendistraksi fokus skuad asuhan Shin Tae-yong. Apalagi, ruang ganti dikenal sebagai 'tempat sakral' yang tak bisa dimasuki sembarang orang.
Sakralnya ruang ganti itu juga tertuang dalam Regulasi Piala AFF 2020 Pasal 32 soal Delegasi Resmi Tim sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Eks Pemain Timnas Indonesia, Imran Nahumarury, menilai niatan Iriawan ingin ke ruang ganti pemain bisa mengacu kepada regulasi. Akan tetapi, eks asisten pelatih PSIS Semarang itu tak begitu mempermasalahkan niat Iriawan tersebut.
"Regulasi dibolehkan tidak? Kalau dibolehkan sih sah-sah saja. Itu bagian dari dukungan dan tanggung jawab dia terhadap Timnas," ucap Imran kepada kumparan, Selasa (28/12).
"Kecuali kalau dalam regulasi enggak boleh, itu baru masalah. Misalnya, kalau dia masuk dan kasih semangat dan memberikan motivasi atau menjanjikan bonus, menurut pengalaman saya itu bagus, menambah motivasi buat pemain," tandasnya.
ADVERTISEMENT