Viking Minta Manajemen Persib Libatkan Komunitas Usut Rusuh Usai Lawan Persija

24 September 2024 11:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persib Bandung Beckham Putra berusaha melewati pemain Persija Jakarta Firza Andika pada pertandingan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (23/9/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persib Bandung Beckham Putra berusaha melewati pemain Persija Jakarta Firza Andika pada pertandingan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (23/9/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kemenangan Persib atas Persija di pekan keenam Liga 1 harus ternoda dengan kerusuhan suporter usai pertandingan. Setelah pertandingan rampung, suporter Persib turun ke lapangan dan menyerang steward.
ADVERTISEMENT
Biro Hukum Viking Persib Club, Arvio Viar, mengatakan pihaknya masih mendalami motif penyerangan Bobotoh ke steward. Arvio juga meminta Persib melibatkan komunitas dalam menginvestigasi kejadian tersebut.
“Saya lihat, teman -teman dari selatan dan utara turun gitu kan, cek-cok dengan steward. Tapi kita enggak tahu nih apa asal mulanya. Biar supaya terang benderang, kami inginnya, baik manajemen melibatkan komunitas untuk membuat tim investigasi bareng-bareng,” ucap Arvio kepada kumparan.
“Ini sedang kita dalami bersama, sebetulnya apa yang sampai memicu keos, sampe keos ke lapangan dan ribut dengan steward itu. Apa sih yang menyulut api mereka itu? Ini juga lagi kita mendalami bersama,” tambahnya.
Pemain Persib Bandung Marc Klok menendang bola ke arah gawang Persija Jakarta pada pertandingan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (23/9/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
PT Liga Indonesia Baru (LIB) berjanji akan mengusut tuntas kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion si Jalak Harupat, Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
PT LIB menilai tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter tersebut tidak hanya merugikan klub, tetapi juga merusak citra sepak bola nasional.