Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wawancara Khusus Jaden Montnor: Pengalaman di Liga Europa, Ingin Bela Indonesia
29 Desember 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Jaden Montnor merupakan salah satu pemain berdarah Indonesia yang menghiasi kompetisi Eropa. Saat ini, ia merupakan penggawa tim Siprus, Aris Limassol.
ADVERTISEMENT
Jaden adalah pemain yang berposisi sebagai winger kiri. Musim ini, selain berkompetisi di dalam negeri, Jaden juga merumput di Liga Europa bersama timnya.
Aris Limassol tergabung di Grup C bersama Rangers, Sparta Praha dan Real Betis. Mereka gagal lolos dari fase grup karena hanya menempati posisi terbawah dengan koleksi empat poin dari enam laga.
Sepanjang babak grup, Jaden diberikan menit bermain yang cukup. Pemain 21 tahun asal Amsterdam itu dimainkan di lima pertandingan, serta mencetak satu gol.
Sebagai pemain keturunan Indonesia, Jaden ternyata memiliki mimpi untuk memperkuat skuad 'Garuda'. Selain itu, ada banyak beberapa hal menarik yang ia ceritakan dalam wawancara khusus bersama kumparan. Simak di bawah ini.
Bagaimana karier sepak bola Anda?
Saya sudah bermain sepak bola di umur 5 tahun, bermain dengan klub lokal di daerah saya. Setelah itu, saya berpindah ke klub amatir lainnya, sekitar umur 6-7 tahun. Kemudian, saya ditemukan oleh tim pemandu bakat Ajax, Feyenoord dan PSV, dan juga AZ Alkmaar saat itu ketika saya 8 tahun.
Saya di Utrecht bermain untuk U-12 dan U-13 selama sekitar 1-2 tahun di sana. Saya bermain bagus, waktu itu mencetak 72 gol, kemudian musim kedua 60 gol. Saya mendapat perhatian dari tim-tim besar seperti Manchester City, AZ Alkmaar, Feyenoord dan Ajax.
ADVERTISEMENT
Saya ke Manchester City selama 3 bulan, enggak lama karena keluarga saya enggak mau pindah, saya masih sangat muda, 13 tahun. Saya mengerti itu. Saya kemudian memutuskan ke AZ, untuk tim U-14 sampai U-17, saya bermain di timnas tapi bukan di laga resmi. Jadi, 2 tahun pertama di sana seperti itu.
Waktu bersama U-16 kami menjuarai kejuaraan di Belanda. Dan ketika U-17 mereka mengatakan, karena tidak ada tim U-18, jadi dari U-17 langsung ke U-19. Dan ketika ke U-19 ada 2 tim, jadi salah satu tim enggak bermain, jadi diberi pilihan untuk bertahan atau pindah. Kemudian saya memilih untuk tetap bermain sepak bola, saya kembali bermain di tim amatir dan itu bagus di sana.
ADVERTISEMENT
Saya kemudian ke Austria, saya memulai dari tim U-21. Saya mencetak 19 gol dalam 6 bulan di kompetisi U-19. Setelah itu saya bisa bermain di tim utama dan saya bergabung tim utama, tapi enggak dapat menit bermain.
Dan semenjak itu saya selalu bermain untuk tim utama, itu bagus, profesional. Saya dipantau beberapa klub bagus, Vitesse dari Belanda, Excelsior [Rotterdam], Slovan Bratislava dan kemudian ada Aris Limassol yang datang ke saya, di mana saya bisa berkembang di sana.
[Bermain di Man City] sepertinya, sekitar tahun 2012.
Anda bermain di Kualifikasi Liga Champions dan fase grup Liga Europa musim ini. Bisa diceritakan bagaimana jalannya musim ini dan apa target di kompetisi itu?
Targetnya untuk lolos Liga Champions, tapi sayangnya kami gagal. Kami kemudian bermain di Liga Europa, kompetisi yang besar juga. Perjalanannya, di pertandingan pertama sangat menyenangkan. Saya dari Austria, kemudian saya langsung bermain di Liga Champions melawan tim bagus.
ADVERTISEMENT
Buat saya, itu sangat-sangat menyenangkan. [Apakah itu kali pertama kamu bermain di Kualifikasi Liga Champions?] iya benar, pertama kalinya, di pertandingan pertama sangat bagus, saya mencetak gol. Di pertandingan kedua saya mencetak assist.
Seperti apa rasanya bermain di pertandingan Liga Champions?
Iya, kayak pertandingan FIFA. Momen yang selama ini saya impikan, sejak saya umur 5 tahun, inilah momen yang saya nantikan.
Itu adalah mimpi, bermain dengan lagu Liga Champions, lagu Liga Europa, itu adalah mimpi jadi kenyataan, itu adalah mimpi setiap anak laki-laki, saya bersyukur luar biasa. [meski itu hanya pertandingan kualifikasi, tapi itu tetap Liga Champions] iya, benar, rasanya luar biasa.
Kalau untuk kompetisi domestik, apa target tim?
Untuk memenangi semua pertandingan di Siprus, meraih hasil yang baik di liga, dan memenangi piala, kami punya tim yang bagus, jadi kami punya peluang yang besar.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang Indonesia. Bisakah kamu ceritakan, dari siapa mendapatkan garis keturunan Indonesia?
Dari buyut saya, dari garis keturunan ibu saya, buyut saya berasal dari Indonesia. Nenek saya juga keturunan Indonesia. Seingat saya mereka berasal dari Medan.
Saya belum pernah ke Indonesia tapi kayaknya menarik juga. Saya punya teman dari Indonesia dan dia bercerita kalau di sana sangat nyaman. Saya mau banget [ke Bali], tapi sangat jauh. Kalau kita berangkat dari Belanda, bisa memakan waktu 17 jam di jalan.
Apakah kamu pernah dihubungi oleh PSSI?
Belum, jika mereka menghubungi, saya sangat senang bisa bermain untuk Indonesia.
Jika ada kesempatan untuk membela Timnas Indonesia, apakah kamu mau?
Tentu saja! itu adalah kehormatan jika saya bisa bermain untuk timnas. Karena bermain untuk negara adalah hal besar.
Banyak orang bilang bahwa kamu tidak bisa dinaturalisasi karena keturunan Indonesia bukan dari setidaknya kakek atau nenek, kamu tahu itu?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saya sudah dengar kabar itu, tapi saya tetap berharap masih ada kemungkinan.
Adakah pesan yang ingin Anda sampaikan untuk PSSI?
Jika mereka bisa mewujudkan itu (dinaturalisasi), maka wujudkanlah itu. Saya sangat terbuka untuk bermain bersama Timnas Indonesia kalau bisa. Saya berharap mereka (PSSI) bisa mewujudkan itu.
Pesan apa yang ingin Anda sampaikan untuk fans Indonesia
Ya, ini adalah sesuatu yang berat. Terima kasih atas dukungannya di Instagram, saya berharap kita bisa bertemu suatu saat dengan kalian, suporter Indonesia.