Wawancara Peter Schmeichel: Masalah Sepak Bola RI hingga Nasib MU

8 Agustus 2023 6:58 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peter Schmeichel menyempatkan diri hadir ke Indonesia untuk memeriahkan musim kompetisi baru Liga Inggris 2023/24. Legenda Manchester United (MU) itu berbicara tentang sepak bola Indonesia, hingga nasib 'Setan Merah' saat ini.
ADVERTISEMENT
Schmeichel merupakan sosok yang lekat dengan publik Manchester United. Ia pernah berada di bawah mistar The Red Devils pada periode 1991 hingga 1999. Momen terbaiknya bersama MU adalah pada saat meraih predikat treble winner 1998/99.
Peter Schmeichel saat menggelar sesi wawancara bersama sejumlah media Indonesia di Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Foto: Dok Vidio
Sebagai kiper top di eranya, Schmeichel juga menjadi pemain andalan di Timnas Denmark. Ia pernah berkontribusi membawa 'Tim Dinamit' merebut gelar juara Euro 1992.
kumparan berkesempatan mewawancarai Peter Schmeichel dalam kunjungannya ke Jakarta. Simak wawancara kami berikut ini.
Peter Schmeichel saat menggelar sesi wawancara bersama sejumlah media Indonesia di Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Foto: Dok Vidio

Wawancara Peter Schmeichel: Masalah Sepak Bola RI hingga Nasib MU

Tentu saja [Erling] Haaland yang mencetak gol paling banyak musim lalu. 35 atau 37 gol? Kalau tidak salah dia mencetak 37 gol musim lalu, yang mana itu angka yang sangat mengesankan, belum pernah ada sebelumnya. Sekarang dia memasuki musim keduanya di Premier League.
ADVERTISEMENT
Jika kita bicara soal musim kedua, sindrom musim kedua, musim kedua akan lebih sulit karena semua orang sudah tahu soal kita. Apalagi dalam kasus Haaland, banyak manajer dan bek pasti sudah mulai berpikir bagaimana cara mengatasi dia. Itu bakal menjadi sesuatu yang layak kita nantikan juga musim depan.
Apakah dia akan tetap bagus atau malah lebih baik? Entahlah, ini Haaland. Dia sangat spesial.
Sekarang saya juga ingin melihat bagaimana Hojlund, pemain baru kami. Dia adalah pemain muda, dia bukan Haaland. Mereka punya kesamaan dalam hal kekuatan dan mentalitas. Hanya dia sedikit lebih muda, tetapi punya potensi tak terbatas. Dia bisa menjadi prospek bagus Manchester United. Akan ada banyak tekanan, semoga dia dilatih dengan baik, semoga dia dikasih waktu.
ADVERTISEMENT
Kalau itu semua diaplikasikan, saya pikir Manchester United akan memiliki penyerang hebat yang bisa cetak banyak gol. Jadi buat saya, ada dua striker yang saya nanti penampilannya (musim depan).
Rasmus Hojlund, pemain Manchester United (MU); bersama Pelatih Erik Ten Hag. Foto: Manchester United

Bisakah Manchester United mengimbangi Manchester City?

City adalah tim yang sangat spesial. Tak hanya harus punya tim yang fantastis, mereka juga harus punya sedikit keberuntungan. Segalanya berjalan ke arah yang baik buat Man City. Mereka memainkan sepak bola yang luar biasa, dengan penampilan yang hebat, baik secara individu maupun tim.
Saya rasa salah satu pemain terbaik di City musim lalu menurut saya adalah (Ilkay) Guendogan. Dia sudah tidak di situ lagi dan sejujurnya saya kira mereka (City) tidak akan bisa menemukan penggantinya, dia sangat bagus sebagai gelandang. Riyad Mahrez juga pergi, dia top skor Piala FA, banyak main juga di Premier League, pemain unik.
ADVERTISEMENT
Saya pikir pemain (tengah) yang mereka miliki, (Bernardo) Silva, (Jack) Grealish, dan (Phil) Foden membuat City makin sulit untuk dilawan, enggak tahu siapa yang akan diturunkan, dan pemain yang disimpan Pep (Guardiola) di bench juga kualitasnya sangat luar biasa.
Pep bukan tipe orang yang membiarkan pemain pergi begitu saja, jika mereka cukup baik. Dia pasti memiliki sesuatu tentu saja, mungkin ada pemain muda yang mau diorbitkan, entahlah.
Pemain Manchester City mengarak trofi Piala Eropa, Piala FA, dan trofi Liga Premier di jalan-jalan Manchester, Inggris utara pada Senin (12/6/2023). Foto: Paul Ellis/AFP
Akan tetapi, hal yang sangat penting bagi Manchester United untuk diperhatikan adalah berusaha memperkecil jarak. Jika dimulai dari belakang, sekarang harus bermain lebih bijak dengan diawali operan kiper. Dan saya akan bilang (Andre) Onana adalah pilihan yang bagus. Tentu saja Manchester United mendapat banyak tekanan karena semua orang menonton.
ADVERTISEMENT
Banyak orang menonton Inter, banyak orang menonton Ajax, tapi semua orang menonton Man United. Apa yang terjadi jika dia membuat kesalahan, apa dia cukup kuat melewati itu, itu hal yang harus kita nantikan, tapi semoga dia gak bikin kesalahan.
Dalam hal terus bersaing, berkompetisi, dalam pendapat pribadi saya, gelandang bisa bersaing, winger ada (Alejandro) Garnacho, (Jadon) Sancho, Antony (Dos Santos), dan ada opsi Bruno (Fernandes) juga bisa main di posisi itu. Ya, tentu bisa bersaing. Lalu masuk ke Haaland dan Hojlund. Apakah bisa bersaing? Entahlah.
Andre Onana saat Manchester United (MU) vs Borussia Dortmund pada laga uji coba pramusim di Allegiant Stadium, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Senin (31/7/2023). Foto: Patrick T. Fallon / AFP
Tapi saya optimistis soal Hojlund. Musim pertama Ten Hag sangat menantang. Ketika dia masuk, ada banyak yang mesti dibereskan. Lalu, tentu saja ada situasi terkait Ronaldo, bagaimana mengurus hal itu, dan saya tak merasa ada orang yang lebih baik melakukan pekerjaan dibanding dia.
ADVERTISEMENT
Jadi, dia bisa mengatasi pemain dan situasi, mengirim pesan ke dunia bahwa dia bosnya dan itu berdampak cepat ke bagaimana permainan tim sepanjang musim. Jadi, kami memiliki orang yang tepat sebagai manajer, kita bisa lihat dia mau bawa klub ini ke arah mana, kita bisa lihat dia mau pemain seperti apa, dia mencari yang disebut ‘Pemain Manchester United', pemain-pemain yang sangat bagus dan kuat, tapi juga pemain yang menarik'. Mereka bisa saja kalah tapi bisa bangkit karena melihat dari permainan mereka.
Jadi, sejarah Man United itu luar biasa karena ketika Anda datang, dan berbicara dengan orang yang sudah mengikuti Man United bertahun-tahun, dia bicara soal bagaimana dulu George Best dan itu amat berarti bagi suporter Man United. Gaya dan tipe pemain. Dan kami merekrutnya. Saya pikir, Garnacho adalah tipe pemain yang menarik dilihat selama beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Jadi kalau kembali ke pertanyaan, apakah Manchester United bisa menyaingi (Manchester City)? Saya tidak tahu. Akan tetapi saya harap mereka bisa mendekati.
Ekspresi kecewa Erik Ten Hag (kiri) dan para pemain Manchester United (MU) usai dilibas 0-7 Liverpool dalam pertandingan pekan ke-26 Liga Inggris 2022/23 di Stadion Anfield, Liverpool, pada 5 Maret 2023. Foto: REUTERS/Carl Recine

Bagaimana pendapat Anda tentang aksi Andre Onana yang memarahi Harry Maguire?

ADVERTISEMENT
Tentu saja kiper harus bisa memberi instruksi (ke bek). Di generasi saat ini, kebanyakan pemain secara natural tidak terlatih sebagai pemimpin, mereka seringkali tumbuh dengan dimanja, semua hal dilakukan oleh orang lain untuk mereka. Begitulah realitanya.
Dalam sepak bola tingkat atas, Anda membutuhkan sosok pemimpin. Kalau lihat ke sepak bola masa kini, Anda tidak melihat banyak pemimpin yang baik, wow, kalau lihat tim saya dulu, semuanya bisa jadi pemimpin. Begitulah perubahan dalam sepak bola.
Jadi dalam sepak bola, saya pikir penting untuk memiliki orang yang bisa memberi arahan dari belakang. Apalagi memang peran utama kiper adalah mencegah terjadinya gol, mencegah terciptanya peluang. Dan MU telah merekrut pria ini (Onana). Ini penting. Bagian penting kenapa dia direkrut Manchester United karena dia memiliki sifat pemimpin.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, dia mampu bermain baik dengan kakinya, karena sangat penting menyesuaikan dengan gaya Erik Ten Hag. Saya telah menyaksikannya di Liga Champions musim lalu dan saya terkesima. Dia telah melakukan pekerjaan bagus di Ajax dan Inter, di Man United belum, tapi saya berharap banyak bahwa dia akan melakukan pekerjaan bagus di Man United. Dia orangnya pede, jadi kenapa tidak?
Pemain Kamerun Andre Onana selama pelatihan di Stadion Al Sailiya, Doha, Qatar. Foto: Ibraheem Al Omari/REUTERS
Saya tidak bisa menjawab, saya tidak bisa membandingkan yang sekarang dengan saat dulu karena sepak bola berevolusi. Dalam sepak bola, manajer bisa saja mengganti kiper di tengah-tengah permainan ketika mereka memang merasa ada opsi yang lebih baik.

Di Indonesia ada banyak suporter MU, tapi kerap ada komentar negatif di media sosial, seperti kepada Harry Maguire. Bagaimana pendapat Anda?

Ini sangat menyedihkan. Ada banyak hal bagus di media sosial. Padahal awalnya dirancang supaya orang bisa terkoneksi dan berteman, tapi sayangnya ada banyak idiot. Soal Harry Maguire, saya sudah mengikutinya sejak di Leicester. Harry Maguire adalah pemain luar biasa.
ADVERTISEMENT
Saya mendapatkan Pro Licence tak lama sebelum Piala Dunia 2018 Rusia. Salah satu tugas kami memilih 11 pemain Inggris, ini sekitar 6 bulan sebelum Piala Dunia, pilih line up untuk melawan Tunisia, dan saya memilih Harry Maguire masuk starting line up. Saya menjadi satu-satunya yang memilih Maguire.
Saya bilang pria ini fantastis. Waktu itu dia masih di Leicester. Kita lihat di Piala Dunia 2018, Harry Maguire selalu main dan mengantar timnya masuk semifinal, dia salah satu pemain terbaik di sana.
Pemain Inggris Harry Maguire merayakan gol pertama mereka ke gawang Albania di Stadion Wembley, London, Inggris, Jumat (12/11). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Dia memang mengalami masa-masa buruk di jeda musim panas (beberapa musim lalu) di Yunani, dia ditangkap padahal tak bersalah. Dia berada di situasi yang sangat tidak beruntung karena klub (Manchester United) saat itu tidak melindungi dia. Dia kembali ke tim, melakukan beberapa kesalahan, dan semua orang berpaling darinya.
ADVERTISEMENT
Tapi saya ingin mengeklaim bahwa Harry Maguire adalah pemain yang bagus, saya akan sedih jika melihatnya pergi. Tetapi saya pikir akan sulit baginya di masa depan karena situasi yang terjadi di media sosial. Misalkan 5 orang menghujat dia, lalu diberitakan oleh (mainstream) media. Itu menyedihkan, tetapi itu realitanya.
Media sosial memang ada manfaatnya, tetapi para pemain harus berurusan dengan sisi negatifnya juga. Saya senang saya bermain di zaman ketika media sosial belum ada.
Peter Schmeichel. Foto: AFP

Apa komentar Anda terkait Timnas Denmark?

Saya rasa Piala Dunia adalah contoh bagaimana sepak bola mengalami naik dan turun. Tentu, Timnas Denmark ada di pikiran saya. Semua orang belajar dari situ, pemain, pelatih, manajemen, media, pundit.
Saya rasa Denmark punya banyak talenta dan pemain bagus. Kami punya pemain seperti Hojlund yang ditransfer ke MU dengan harga mahal. Hal itu jarang terjadi di Denmark, itu membuat pemain muda di negara kami percaya diri.
ADVERTISEMENT
Kami juga punya banyak pemain U-21 yang bagus. Saya rasa Denmark bisa menjadi salah satu tim terbaik di Piala Dunia dengan kekuatan saat ini. Saya cukup bangga dengan negara saya saat ini.
Jika saya tahu itu, saya akan menjadi pelatih negara Anda. Lucu karena saya telah bepergian selama 15 tahun ke banyak negara dan saya harus menghadapi pertanyaan ini. Pasti ada alasan kenapa jumlah pemain kelas atas dari Asia jumlahnya sedikit di Premier League. Saya tidak tahu apa alasannya, apakah kekurangan edukasi, dukungan, atau kesempatan.
Lihat negara saya sebagai contohnya, pernah menghadapi pertanyaan serupa, kami tidak pernah lolos ke kompetisi mana pun. Lalu, kami menyewa pelatih dari Jerman waktu itu (Sepp Piontek), sosok yang sangat ketat. Dia adalah sosok yang tak kenal kompromi pada pemain, bahkan ke level atas baik itu federasi, politisi, dan bersikeras dengan caranya. Dan hasilnya, 5 tahun kemudian kami berhasil tembus ke Euro.
ADVERTISEMENT
Ketika kami tahu hal itu bisa dilakukan, itu di era ketika saya bertumbuh, saya melihatnya dan paham kondisi itu dan bekerja lebih keras. Saya jadi punya seseorang dari negara saya sendiri yang bisa jadi inspirasi. Dulu, saya harus melihat ke Inggris, karena itu sepak bola (top) yang kami tahu. Saya harus melihat ke negara lain untuk mendapat inspirasi.
Inspirasi selalu bagus. Saya tahu sekarang orang dari Federasi Sepak Bola Jerman (Frank Wormuth) datang (untuk bekerja) dalam periode singkat dan melakukan banyak perubahan, mungkin itu dimulai dari dia dengan ide yang bagus dan diikuti oleh yang lain.
Frank Wormuth. Foto: REUTERS

Apa saran Anda untuk striker Indonesia yang kerap kesulitan mencetak gol?

Tidak benar-benar memiliki saran, jujur. Saya pikir setiap negara di dunia berteriak agar seseorang mencetak gol. Kalau lihat sepak bola dunia, tak banyak pemain yang cetak banyak gol. Mereka orang-orang spesial seperti Haaland, (Cristano) Ronaldo, (Lionel) Messi, (Kylian) Mbappe. Orang-orang ini, ya, mereka benar-benar top.
ADVERTISEMENT
Sangat jarang ada pemain yang bisa mencetak banyak gol. Pasalnya, pelatih pandai membuat taktik, pemain belakang pandai, jadi susah mencetak gol. Kalian butuh pribadi yang spesial, striker yang sangat percaya diri, angkuh, dan biarkan dia jadi diri sendiri. Jangan coba mengubah dia. Kalau saya tahu, saya akan jadi agen.
Pemain Timnas Argentina Giovani Lo Celso berebut bola dengan pemain Timnas Indonesia Rizky Ridho pada pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Senin (19/6/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Richard Moller Nielsen bawa Denmark juara Euro 1992, Opini Anda soal dia?

Dia adalah pahlawan saya. Ada perbedaan besar antara menjadi pelatih klub dan pelatih tim nasional. Padahal pelatih saya waktu itu pintar sekali. Dia bisa menemukan cara bagi para pemain untuk menunjukkan penampilan terbaik. Dia membuat kami bermain dengan mudah, dia punya cara yang simpel.
Pelatih Timnas tidak punya banyak waktu untuk menunjukkan taktik, tapi dia pintar dengan menunjukkan sistem yang sederhana, semua pemain paham tugas masing-masing di lapangan.
ADVERTISEMENT
Dia mengorbitkan saya dari U-21 dan dia yang membawa saya ke Timnas senior. Sayangnya dia sudah meninggal, kami berakhir sebagai tema yang sangat baik.
Hubungan saya dengan dia sangat dekat, bahkan ada masa di mana dia pindah ke Kopenhagen untuk bisa tinggal bertetangga dengan saya.