Weston McKennie: Trump Tidak Pantas Jadi Presiden Amerika Serikat

11 Juni 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kata-kata dukungan untuk gerakan Black Lives Matter di bendera corner Allianz Arena. Foto: Reuters/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Kata-kata dukungan untuk gerakan Black Lives Matter di bendera corner Allianz Arena. Foto: Reuters/Pool
ADVERTISEMENT
Weston McKennie tidak akan berhenti melawan sampai rasialisme benar-benar berakhir. Setelah bertanding dengan memakai ban lengan bertuliskan 'Justice for George Floyd', kini ia terang-terangan berkata bahwa Donald Trump tidak pantas menjadi Presiden Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
McKennie adalah orang Amerika Serikat. Ia berlaga bersama Timnas Amerika Serikat dari satu lapangan ke lapangan lain. Ia pun seorang Afro-Amerika. Oleh karena itu, ia paham betul apa yang menimpa Floyd dan orang kulit hitam lainnya saat bicara tentang diskriminasi.
"Saya tidak percaya bahwa Trump adalah orang yang pantas menjadi Presiden Amerika Serikat. Dia sama sekali tidak paham akan tanggung jawabnya untuk seluruh negeri," ujar McKennie kepada ESPNFC.
Weston McKennie merayakan gol bersama rekan-rekannya di Schalke. Foto: Reuters/Pool
"Saya rasa dia tolol, saya tidak mendukungnya sedikit pun. Saya juga menganggap dia bukan orang yang bisa memegang omongannya sendiri. Di mata saya, kalian sah-sah saja untuk menyebutnya rasialis," tutur McKennie.
Tanpa tedeng aling-aling McKennie juga menyatakan keberatannya akan tindak kepolisian yang membubarkan sejumlah aksi damai yang menyerukan Black Lives Matter. Menurutnya, tindak tersebut justru membuat pemerintah AS menyampaikan pesan yang salah kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Memang benar ada sejumlah kecil aksi protes yang dilakukan dengan brutal. Namun, sebagian besar demonstrasi justru dilakukan lewat aksi damai," ujar McKennie.
"Jika Anda kemudian menembakkan gas air mata dan peluru karet, pemerintah justru terlihat seperti memprovokasi dan menciptakan citra palsu. Jika [Trump] berjalan ke gereja dan berpose dengan Alkitab, itu tidak benar. Aksinya itu tidak berbeda dengan penyerangan terhadap aksi-aksi damai," jelas penggawa Schalke tersebut.
McKennie, bersama Marcus Thuram, Jadon Sancho, dan Achraf Hakimi, secara terang-terangan menyuarakan dukungan mereka terhadap hak orang-orang kulit hitam dalam pertandingan Bundesliga.
Dukungan tersebut tidak hanya dilakukan secara individu. Borussia Dortmund, Bayern Muenchen, dan Eintracht Frankfurt menyuarakan seruan serupa lewat jersi khusus yang dipakai saat latihan jelang laga.
Pemain Eintracht Frankfurt mengenakan seragam bertuliskan Black Lives Matter. Foto: Reuters/Pool
Rekan senegara McKennie, yang tercatat sebagai kiper Fortuna Duesseldorf, Zack Steffen, tak mau ketinggalan. Ia menyampaikan kemarahannya saat melihat ketidakadilan struktural yang terjadi terus-menerus di Amerika Serikat dan negara manapun.
ADVERTISEMENT
Ketidakadilan itulah yang pada akhirnya menjadi pembenaran untuk menindas orang-orang kulit hitam dan minoritas lainnya.
"Saya bangga menyaksikan orang-orang memprotes dan berdiri membela komunitas kulit hitam dan Afro-Amerika. Saya muak dan marah melihat kekuasaan di Amerika Serikat yang justru menindas orang-orang kulit hitam," jelas Steffen kepada media Jerman, SID, dilansir ESPNFC.
"Protes dan bersuara seperti ini sangat diperlukan. Segala hal yang kita lakukan untuk melawan rasialisme ini adalah hal yang benar. Kita semua butuh perubahan. Yang menimpa George Floyd itu sungguh tidak manusia. Setiap orang harus merasa setara dan diperlakukan setara di dunia ini," tutur Steffen.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
ADVERTISEMENT