4 Tim di Liga Wanita Sheffield Tolak Main usai Pemain Transgender Cederai Lawan

21 November 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sepak bola wanita. Foto: ROLF VENNENBERND/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepak bola wanita. Foto: ROLF VENNENBERND/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak empat tim di Liga Sepak Bola Wanita Sheffield menolak bertanding usai salah satu klub peserta menurunkan pemain transgender. Kabarnya, pemain transgender itu mencederai lawannya hingga absen sampai akhir musim.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Telegraph, salah satu peserta Liga Wanita Sheffield, Mexborough, menolak untuk bermain melawan Rossington Ladies karena terdapat pemain transgender bernama Francesca Needham. Mexborough khawatir dengan pemainnya, terlebih ada empat pemain yang berusia di bawah 16 tahun.
Bukan hanya Mexborough yang menolak tanding imbas adanya pemain transgender tersebut. Klub lainnya, Bentley Ladies juga disebut enggan bermain kontra Rossington Ladies FC dengan alasan yang sama.
Di lain sisi, Needham mengatakan akan mundur dari kompetisi imbas masalah ini. Namun, ia menganggap penolakan bertanding yang dilakukan oleh beberapa tim sebagai tindakan diskriminasi kepadanya.
"Rossington Main Ladies FC telah menghadapi tantangan dari tim yang tidak mau bermain melawan kami saat saya berada di lapangan. Keadaan yang tidak menguntungkan ini telah mendorong saya untuk menyelidiki kasus diskriminasi, karena saya yakin ini merupakan pelanggaran kode etik mengenai keberagaman dan inklusi, serta perlindungan orang dewasa dalam sepak bola yang didirikan oleh Asosiasi Sepak Bola dan Sheffield & Hallamshire," tulis Needham dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, demi kepentingan terbaik klub saya dan rekan satu tim yang mendukung saya, saya telah membuat keputusan untuk mundur dari bermain sepak bola di masa mendatang," sambung pernyataan itu.
Francesca Needham. Foto: Facebook/Francesca Needham
Akan tetapi, anggapan diskriminasi kepada Needham itu dibantah oleh salah satu pelatih di Liga Wanita dan Anak Perempuan Sheffield & Hallamshire. Menurutnya, beberapa tim enggan melawan tim Needham karena ingin menjaga keselamatan pemainnya.
"Ada banyak gadis berusia 16 tahun di liga kami yang pertama kali terjun ke dunia sepak bola," ucap pelatih tersebut dikutip dari Telegraph.
"Ini adalah kekhawatiran yang sangat besar, dan hampir setiap tim di liga telah mengambil sikap untuk tetap bersatu dan tidak bermain melawan Rossington demi alasan keamanan."
ADVERTISEMENT
"Francesca (Needham) merasa didiskriminasi, tapi bukan itu masalahnya. Ini murni tentang keselamatan. Saya sudah mengatakan kepada para pemain saya, 'Kami tidak akan melawan mereka (Rossington), saya akan segera membuang poinnya,’" lanjut pelatih tersebut.
Mengutip Telegraph, Francesca Needham disebut mencederai lawan usai tendangannya mengenai lutut lawan dalam salah satu pertandingan. Pemain yang terkena bola sepakan Needham pun disebut alami cedera dan menepi hingga akhir musim.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), akan turun tangan ikut menangani masalah ini. Mereka bakal meninjau ulang kebijakan transgender yang telah diterapkan saat ini.
"Kami bekerja sama dengan Sheffield & Hallamshire County FA untuk menemukan solusi," ucap FA kepada Sky News.
"Masalah ini rumit dan terus berkembang, dan seperti banyak badan pengatur olahraga nasional lainnya, kami saat ini sedang meninjau kebijakan transgender untuk sepak bola Inggris untuk memastikan kebijakan tersebut inklusif, adil, dan aman bagi semua.”
ADVERTISEMENT
Mengutip Sky News, kebijakan transgender FA mengatakan bahwa identitas gender tidak boleh menjadi penghalang untuk berpartisipasi dalam sepak bola. Namun, kelayakan seorang transgender untuk bermain ditentukan oleh case by case.
Pemain berusia di atas 16 tahun yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir yang ingin berkompetisi dalam sepak bola wanita harus menunjukkan kadar testosteron darah mereka. Kadar testosteron mereka harus sama dengan kisaran kelahiran perempuan pada umumnya.