Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Fakta Sepak Bola Wanita di Olimpiade: Magi Formiga sampai Melempemnya Asia
22 Juli 2024 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Olimpiade Paris 2024 sebentar lagi digelar. Salah satu cabang olahraga yang tak boleh kita lewatkan penampilannya tentu saja adalah sepak bola wanita. Dari 25 Juli hingga 10 Agustus, 12 negara akan memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu yang bisa mengatrol posisi negara mereka ke klasemen akhir.
ADVERTISEMENT
Tapi tak cuma untuk klasemen, sepak bola wanita adalah cabang olahraga di Olimpiade yang punya prestise dan kehormatannya sendiri.
Tak sembarang negara bisa lolos ke turnamen ini. Piala Dunia Wanita diikuti oleh 36 negara, sementara sepak bola wanita Olimpiade cuma mempertemukan 12 tim terbaik. Plus, tak seperti sepak bola pria, sepak bola wanita di Olimpiade tak memiliki batasan umur. Alhasil, meski kalah gengsi, level kualitas permainannya bisa jadi lebih tinggi ketimbang Piala Dunia Wanita.
Sebagai pemanasan sebelum menonton pertandingannya, kumparanBOLANITA menyajikan lima fakta sepak bola wanita Olimpiade yang nanti bisa kamu pamerkan ke penggemar sepak bola lain saat kalian mengobrol ngalor-ngidul sambil ngopi atau di sela-sela pekerjaan. Simak lima fakta tersebut dalam ulasan berikut ini:
USA, USA!
Dari tujuh kali sepak bola wanita dipertandingkan di Olimpiade, Amerika Serikat jadi yang paling sukses dengan merebut empat kali medali emas. Mereka juara di edisi Atlanta 1996, Athena 2004, Beijing 2008, dan London 2012.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tiga edisi lain dimenangkan oleh tiga negara berbeda. Mereka adalah Norwegia (Sydney 2000), Jerman (Rio 2016), dan Kanada (Tokyo 2020).
Asia Melempem
Dari berkali-kali penampilan wakil Asia di Olimpiade, cuma tiga kali mereka bisa mencapai setidaknya babak semifinal. Mereka adalah Jepang dan China.
China berhasil meraih perak dalam gelaran pertama sepak bola wanita di Olimpiade. Saat itu, mereka kalah dari Amerika Serikat dengan skor 1-2.
Sementara Jepang meraih perak pada 2012, saat Coach Satoru Mochizuki, kini pelatih Timnas Wanita Indonesia, menjadi asisten pelatih mereka. Mereka kalah dari, lagi-lagi, Amerika Serikat. Selain itu, Jepang juga pernah finis di posisi empat pada 2008. Saat itu mereka kalah dari Jerman.
Swedia Tak Lolos Olimpiade untuk Pertama Kali
Di sepanjang sejarah sepak bola wanita di Olimpiade, Timnas Wanita Swedia selalu tampil. Mereka memang punya catatan bagus di situ, meski memang tidak pernah juara.
ADVERTISEMENT
Pada 2016 dan 2020, Swedia menjadi peraih perak. Mereka kalah dari Amerika Serikat dan Kanada. Mereka juga pernah menjadi juara keempat pada 2004.
Namun, pada Olimpiade Paris 2024 ini, Swedia tak akan tampil untuk pertama kalinya. Tempat mereka diambil oleh Spanyol dan Jerman di Olimpiade.
Spanyol Pertama Kali Ikut Sepak Bola Wanita Olimpiade
Menggeser Swedia, sang juara Piala Dunia Wanita Spanyol akan turut serta di Olimpiade cabor sepak bola wanita pertamanya. Aitana Bonmati dkk berkesempatan memecahkan rekor sebagai juara Piala Dunia Wanita yang kemudian meraih medali emas di Olimpiade, sesuatu yang bahkan belum diraih Amerika Serikat.
Formiga Tujuh Kali Ikut Olimpiade
ADVERTISEMENT
Dari seluruh cabang olahraga permainan tim, cuma satu atlet yang pernah mengikuti dan tampil di Olimpiade sebanyak tujuh kali. Dan orang itu adalah Formiga, pesepak bola wanita asal Brasil.
ADVERTISEMENT
Tak seperti cabang olahraga individu seperti menembak, panahan, atau angkat besi yang memberi ruang bagi atlet untuk punya karier yang lebih panjang, cabang olahraga seperti sepak bola dan permainan beregu lain menuntut kondisi fisik yang selalu prima dan jauh lebih kompetitif.
Karena itu, capaian Formiga jelas luar biasa. Pemain dengan nama asli Miraildes Maciel Mota itu telah tampil di Olimpiade sejak 1996 sampai Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Formiga juga mencatat rekor atlet dengan penampilan terbanyak di sepak bola wanita di Olimpiade, dengan 33 penampilan.