Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ade Mustikiana Pernah Juara Nasional Badminton, Kenapa Nggak Dilanjutin?
23 Februari 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Boleh jadi kebanyakan fan sepak bola Indonesia mengenal nama Ade Mustikiana dari perannya sebagai kapten Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia . Kebanyakan juga tahu bahwa dalam dua tahun terakhir, Ade lebih aktif bermain futsal di beberapa klub.
ADVERTISEMENT
Tapi, mungkin tak banyak yang tahu, bahwa pemain yang telah mencapai level tinggi di sepak bola wanita Indonesia itu tak kalah bertalenta dan jagonya dalam bermain bulu tangkis. Ade bahkan sempat beberapa kali juara di level nasional saat ia masih SD dan SMA!
Ternyata, sedari kecil, Ade sudah aktif dalam beberapa olahraga sekaligus, terutama sepak bola dan bulu tangkis. Ia menggemari keduanya, meski seiring berjalannya waktu, sepak bolalah yang menjadi prioritas.
“Aku waktu SD juara nasional. Terus lanjut, lanjut, ikut sirnas (sirkuit nasional),” ujar Ade kepada kumparanBOLANITA saat ia berlatih bersama tim futsal PON DKI Jakarta, 17 Januari 2024 lalu.
Sirkuit Bulutangkis Nasional (Sirnas) merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di tingkat nasional untuk anak-anak yang punya cita-cita menjadi atlet badminton. Dalam kompetisi tersebut, potensi-potensi baru digali oleh PBSI untuk menjadi bintang bulutangkis Indonesia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Sirnas diadakan secara berseri, berganti-ganti kota di setiap tahunnya. Pada 2023, Sirnas diadakan di 13 kota yang berbeda.
“Jadi badminton barengan dengan sepak bola, tapi kelihatannya untuk masuk ke pelatnas itu agak susah,” aku Ade.
Suatu saat, perhatiannya yang bercabang itu mengerucut ke sepak bola. Petualangannya di bulutangkis berhenti. “Terakhir 2018 aku juara nasional SMA di Jakarta, itu aku akhirnya berhenti di situ,” kata Ade.
Apalagi, ayahnya, Fila Hadianto, merupakan pelatih sepak bola di tim Asprov Bangka Belitung.
“Jadi setiap hari aku nonton dia ngelatih bola. Akhirnya aku tertarik, jarang juga kan cewek main bola. Jadi aku terjun ke sepak bola,” tambah Ade. “Apalagi, sangat-sangat didukung sama papa.”
Maka, klop sudah. Perjalanan dan perjuangan keluarga pebola itu berbuah manis. Ade menjadi pemain papan atas di dunia sepak bola wanita Indonesia, bahkan sampai tampil di timnas sebanyak 27 kali.
ADVERTISEMENT
Meski kini ia berlaga untuk tim futsal, Ade sendiri merasa tak bisa meninggalkan sepak bola. Simak penuturannya di sini: