Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Aitana Bonmati: Juara Piala Dunia Wanita seperti Tak Ada Gunanya
28 Februari 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Musim panas 2023 lalu, Timnas Spanyol berpesta di Accor Stadium, Sydney, Australia. Mereka mengangkat trofi tinggi-tinggi usai memastikan diri jadi juara Piala Dunia Wanita 2023.
ADVERTISEMENT
Namun, prestasi gemilang pasukan La Roja di pentas dunia tak berdampak besar bagi sepak bola wanita di negaranya. Keadaan sebelum dan sesudah juara Piala Dunia Wanita tak jauh berbeda.
Aitana Bonmati, bintang kesuksesan Spanyol di Piala Dunia Wanita 2023, mengaku geram dengan kondisi ini. Ia bahkan menyebut torehan prestasi yang berhasil diraih oleh timnya seperti tak ada gunanya. Di Australia-Selandia Baru, mereka mati-matian untuk mengukir sejarah baru. Namun, setelah itu tak ada dampak apa pun untuk perkembangan sepak bola wanita.
Bonmati menyoroti minimnya pembangunan serta perbaikan infrastruktur untuk sepak bola putri pasca memenangi Piala Dunia Wanita. Padahal, harusnya pemerintah mulai aware usai Timnas Spanyol jadi yang terbaik sejagat.
Gelandang kreatif asal Catalunya itu lantas iri dengan kemajuan sepak bola wanita negara lain. Inggris, misalnya. Usai menjuarai Euro 2022 mereka langsung jor-joran baik dari segi fasilitas hingga investasi ke kompetisinya.
ADVERTISEMENT
Hasilnya pun mulai kentara, lebih dari 1.500 tim sepak bola wanita baru lahir di Inggris. Lalu, pamor Liga Wanita Inggris perlahan meningkat serta jumlah kehadiran penonton tiap pekan pun semakin banyak.
"Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan banyak hal yang berubah (setelah Spanyol juara dunia)," tutur Bonmati kepada L'Equipe dikutip dari ESPN.
"Kita punya contoh dari Inggris, ketika mereka menjuarai Euro (2022), kita melihat perubahan besar. Ada efek yang tidak langsung. Investasi di liga domestik, stadion yang penuh saat Inggris bermain."
"Itu yang membuat saya iri karena saya tidak bisa mengatakan hal yang sama terjadi di sini (Spanyol). Masih banyak PR yang harus dituntaskan. Dan saya merasa Piala Dunia tidak ada gunanya," sambung peraih gelar Pemain Terbaik di Piala Dunia Wanita 2023 itu.
Bonmati menyebut sepak bola wanita di Spanyol masih jauh dari kata setara dengan sepak bola pria. Oleh karena itu, pihak yang punya wewenang harus lebih peduli dengan sepak bola putri mulai dari membangun fasilitas grassroot hingga meningkatkan kualitas kompetisi.
ADVERTISEMENT
"Mempromosikan pertandingan dengan baik, memberi stadion yang memadai, tidak mengubah stadion satu minggu sebelum pertandingan, soalnya itu bikin pusing suporter," harap Aitana Bonmati.
Tak berhenti sampai di situ, Bonmati juga memberi contoh terbaru kalau Spanyol gagal mengakomodasi sepak bola wanita dengan baik. Hanya beberapa hari jelang final Women's Nations League antara Spanyol vs. Prancis pada Rabu (29/2), stadion tempat La Roja bermain tiba-tiba dipindahkan.
"Kami harusnya main di Cadiz tapi akhirnya kami pindah lokasi ke Cartuja di Sevilla. Hal seperti ini tentu tidak akan terjadi pada tim putra untuk final Nations League," kata pemain Barcelona itu.
"Kami harusnya memperhatikan detail-detail seperti ini," pungkasnya.