Amsterdam Geram: Klub Wanita Baru Didirikan usai Ajax Dicampakkan

22 Maret 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ajax Wanita saat menjuarai Liga Belanda Wanita 2022/23. Foto: Dok. Ajax Amsterdam
zoom-in-whitePerbesar
Ajax Wanita saat menjuarai Liga Belanda Wanita 2022/23. Foto: Dok. Ajax Amsterdam
ADVERTISEMENT
"Tak ada perayaan publik kepada tim Ajax Wanita di Amsterdam!"
ADVERTISEMENT
Itu adalah pengumuman yang dilakukan manajemen Ajax Amsterdam usai tim wanitanya memastikan gelar juara Vrouwen Eredivisie (Liga Belanda Wanita) 2022/23. Pihak klub menahan euforia publik hingga menghubungi Pemerintah Kota Amsterdam untuk meniadakan pesta perayaan.
Padahal, Wali kota Ajax, Femke Halsema, ingin mengadakan pesta di tengah kota. Ia juga siap menyambut para pemain dengan upacara penghormatan di rumah dinasnya. Tapi, semuanya kandas, manajemen Ajax menolak mentah-mentah.
"Sayangnya, tanpa kerja sama klub, wali kota dan anggota dewan tidak bisa menyelenggarakan upacara kesuksesan musim ini," bunyi pernyataan Pemkot Amsterdam.
Potret Ajax Amsterdam pada September 2022. Foto: Dok Twitter/@AFCAjax
Keengganan Ajax untuk menggelar upacara penghormatan ditengarai karena kegagalan tim putranya di liga. Ajax Amsterdam gagal juara, mereka finis di posisi tiga klasemen; catatan terburuk selama 14 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Ajax meminta para suporter untuk menghormati suasana klub yang kurang baik karena kegagalan tim pria.
"Kurangnya suasana gembira di sekitar Ajax (sehubungan kinerja Ajax di liga pria) juga berperan dalam hal ini. Kami pikir tidak bijaksana untuk menghormati Tim Wanita Ajax di kota minggu depan," tutur klub melalui pernyataan resminya.
Ajax Wanita saat menjuarai Liga Belanda Wanita 2022/23. Foto: Dok. Ajax Amsterdam
Keputusan Ajax untuk meniadakan pesta bagi tim wanitanya tentu membuat banyak pihak geram. Tak sedikit yang kecewa karena klub dirasa hanya mementingkan tim pria saja. Sedangkan, tim wanita yang jelas-jelas bisa meraih trofi juara tak dihargai sebagaimana mestinya.
Gelar juara musim 2022/23 lalu menjadi yang ketiga bagi Ajax setelah meraihnya pada 2017 dan 2018. Pada dua edisi sebelumnya, tak ada perayaan yang didapat tim Ajax Wanita.
ADVERTISEMENT
"Begini, kalau laki-laki mendapat perayaan ketika menjadi juara, maka kita juga harus mendapatkannya," tutur kapten Ajax Wanita, Sherida Spitse, dikutip dari NL Times.
Suporter Ajax (Ilustrasi) Foto: Reuters/Michael Kooren

Ajax Wanita Dicampakkan, Klub Baru Siap Didirikan

Kegeraman warga Amsterdam saat itu tentu sudah mencapai puncaknya. Mereka tak habis pikir karena pihak klub membatalkan perayaan gelar juara bagi tim wanita hanya karena tim prianya gagal di liga.
Tumpukan energi kegeraman itu memicu satu ide besar bagi warga Amsterdam: membuat tim wanita baru. Pengusaha asal Amsterdam, Marieke Visser, memimpin proyek ambisius ini.
Apabila resmi terbentuk, klub ini akan jadi tim profesional wanita pertama yang lahir di Belanda. Klub itu akan dinamai Hera FC dan bermarkas di Olympic Stadium, Amsterdam, Belanda.
Visser mengakui kalau pembentukan Hera FC terinspirasi dari tren sepak bola wanita yang kian melejit dalam beberapa tahun terakhir. Di lain sisi, ia juga ingin membentuk Hera FC sebagai tim khusus wanita untuk lepas dari bayang-bayang tim putra.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat tren pembentukan tim khusus wanita di seluruh dunia. Hal ini terjadi di Inggris dan Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Perhatian tertuju pada wanita dan segalanya terfokus pada mereka," tutur Visser.
Ajax Wanita saat menjuarai Liga Belanda Wanita 2022/23. Foto: Dok. Ajax Amsterdam
Marieke Visser menargetkan Hera FC bisa mentas di kompetisi Belanda pada musim 2025/26 nanti. Ia tak ingin terburu-buru. Visser lebih mementingkan pengalaman para pemainnya sebelum mentas di liga. Selain itu, Hera FC juga siap membina talenta-talenta muda.
Dari segi finansial, Visser bilang kalau sudah ada investor yang bakal mendanai Hera FC. Beberapa pengusaha tertarik dengan peningkatan nilai komersil yang melonjak tajam di sepak bola wanita dalam satu dekade terakhir.
Namun, satu-satunya ganjalan Hera FC adalah pada lisensi dan izin dari federasi. Licensing sebuah tim profesional tentu bukanlah hal yang gampang, ada banyak aspek yang harus diperhatikan mulai dari legalitas, administrasi, hingga pembinaan usia dini. Semua harus dipenuhi sebelum berlayar ke kompetisi profesional.
ADVERTISEMENT
Semoga lancar, Hera FC. Kami tunggu kiprahmu dua musim mendatang!