Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Awal Cerita Rudy Eka Priyambada Latih Timnas Wanita Indonesia
2 Februari 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Setelah 32 tahun vakum, Timnas Wanita Indonesia akhirnya bisa mencicipi kembali Piala Asia Wanita. Itu terjadi saat 2022, kala pria bernama Rudy Eka Priyambada masih menjabat sebagai kepala pelatih skuad 'Garuda Pertiwi'.
ADVERTISEMENT
Pelatih kelahiran 8 Desember 1982 itu menjadi kunci di balik lolosnya Zahra Muzdalifah cs ke putaran final Piala Asia Wanita 2022. Walau akhirnya mereka dibantai di fase grup, Rudy Eka siap siaga menyokong dan memotivasi kembali para pemain agar tak putus asa dan lebih matang saat menghadapi turnamen mendatang.
Tentu saja tidak mudah untuk menjadi seorang pelatih tim wanita. Apalagi memegang tim nasional Indonesia, yang bahkan liga sepak bola wanitanya sendiri pun tak jalan. Namun, Rudy Eka, dengan semangat juang yang tinggi, mampu membawa Indonesia ke tempat yang selama tiga dekade ini belum pernah dijamah.
Lantas, apa saja proses yang dilalui Rudy Eka hingga bisa menjadi seorang pelatih Timnas Wanita Indonesia?
ADVERTISEMENT
Sama seperti calon-calon pelatih kebanyakan, awal mula Rudy Eka mendaftar sebagai juru taktik skuad 'Garuda Pertiwi' adalah dengan membuat proposal. Proposal yang lebih tepat disebut roadmap itu lalu ia ajukan ke pihak terkait.
“Terus, saya di-interview. Ada Coach Indra (Sjafri), ada Bu Ira, ada dari bagian HPU, Coach Yeyen, ada banyak lagi,” kata Rudy Eka saat bercerita tentang prosesnya menjadi seorang pelatih Timnas Wanita Indonesia kepada kumparanBOLANITA, Kamis (23/12/23).
“Mereka pada nanya, kalau saya jadi pelatih timnas, apa yang saya lakukan. Program semua sudah satu tahun saya lakukan. Program panjanglah,” imbuh Rudy.
Saat itu, Rudy menjabarkan proyek jangka panjang apa saja yang ingin ia capai bersama Timnas Wanita Indonesia. Mulai dari masuk ke Piala Asia—yang akhirnya bisa tercapai, ke Piala Dunia Wanita, dan berbagai program panjang lainnya hingga delapan tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, COVID melanda dunia.
“Waktu itu, di waktu yang sama kan COVID. Akhirnya cuma dapet kualifikasi Piala Asia waktu itu, habis itu ke SEA Games. Itu doang sih proyeknya,” lanjut Rudy Eka.
Memulai Babak Baru bersama Zahra Cs di Kualifikasi Piala Asia
Pada Januari 2021, Rudy Eka resmi melatih Timnas Wanita Indonesia. Ia dikontrak selama 2,5 tahun yakni hingga Juli 2023.
Kompetisi perdana yang dipimpin Rudy Eka adalah kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Saat itu, lawan pertamanya ialah Singapura.
“Kita persiapan waktu itu di awal-awal COVID. Itu pertama tiga minggu TC-off, 2 minggu TC-off, baru kualifikasi. Alhamdulillah itu beruntungnya itu rezeki saya, rezeki kita, lawannya cuma Singapura,” ungkap Rudy.
ADVERTISEMENT
“Tapi mainnya back to back. Kita ketemu dua kali, dua kali pula kita menang. Mereka (Singapura) mainnya bagus. Saya pikir itu rezeki saya dan timnas bisa kembali ke Piala Asia setelah 32 tahun,” pungkasnya.
Setelah 2,5 tahun mengabdi bersama skuad 'Garuda Pertiwi', tepatnya pada 31 Juli 2023, Rudy Eka pun pamit undur diri. Pelatih berusia 41 tahun itu lalu memilih untuk menjadi juru taktik tim pria asal Jawa Timur, Gresik United.