Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Besarnya Peran Ibu di Balik Kesuksesan si Wanita Termahal
15 Februari 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Racheal Kundananji baru saja menghentak publik sepak bola wanita . Striker Timnas Wanita Zambia itu jadi pesepak bola wanita termahal dalam sejarah usai direkrut tim asal Amerika Serikat, Bay Football Club (Bay FC).
ADVERTISEMENT
Racheal Kundananji resmi didatangkan oleh Bay FC dari klub asal Spanyol, Madrid CFF. Kesepakatannya rampung pada Selasa (13/2) kemarin. Menurut laporan BBC Sport, Bay FC harus merogoh kocek sebesar USD785 ribu (Rp12,2 miliar) dengan add-on sebesar USD75 ribu Rp 1,17 miliar.
Dengan nilai transfer tersebut, Kundananji menyandang status sebagai pesepak bola wanita termahal di dunia. Ia menyalip Mayra Ramirez yang diboyong Chelsea pada Januari kemarin dengan mahar sebesar 450 ribu euro atau setara Rp 7,7 miliar.
Kundananji tentu sangat senang dengan capaian ini, ia pun menyebut beragam kesuksesannya hingga titik ini tak lepas dari dukungan dan peran orang tua, khususnya sang ibu. Bagi pemain 23 tahun itu, ibu adalah inspirasi terbesarnya sekaligus role model baginya untuk terus bekerja keras dalam menggapai mimpi.
ADVERTISEMENT
“Ibu adalah panutan terbesar saya. Saya belajar banyak darinya untuk selalu bekerja keras dan tidak pernah menyerah pada apapun,” kata Kundananji kepada BBC Sport Africa.
“Kalau kamu piawai dalam suatu bidang, kamu harus tekun untuk mengejar mimpimu,” sambungnya.
Bagi Kundananji, ibu adalah prioritas utamanya, tapi ia justru merahasiakan momen rekor transfer dunianya ke Bay FC. Ia ingin momen ini menjadi kejutan bagi ibunya, Kundananji baru memberi kabar setelah resmi diumumkan di media.
“Saya baru saja mengatakan kepadanya bahwa saya menandatangani kontrak baru dan ada hal besar yang akan datang. Tapi, saya tidak memberi tahu dia soal saya menjadi pemain termahal (dunia). Saya ingin hal ini jadi kejutan,” ucap pemain bertinggi 170 cm itu.
ADVERTISEMENT
Wajar jika Kundananji selalu memuji orang tuanya hingga saat ini. Sebab, saat kecil, ketika ia mulai bermain sepak bola, orang tuanya lah yang memberi support untuk bermain Si Kulit Bundar.
Di Zambia, sangat jarang ada wanita yang bermain sepak bola. Kundananji juga mulanya tak diberi izin untuk bermain bola oleh ibunya yang bekerja di sebuah tambang tembaga. Saat itu sepak bola masih dianggap sebagai hobi belaka, karena sebagian besar orang tua beranggapan jika anak-anak mereka akan meneruskan pekerjaan orang tuanya saat dewasa.
“Ketika saya tumbuh dewasa, saya merahasiakan dari keluarga saya bahwa saya bermain sepak bola. Mereka mengira saya pergi ke rumah teman saja,” tutur Kundananji saat menceritakan awal mula bermain bola.
ADVERTISEMENT
Namun, Kundananji termasuk orang yang beruntung, ia didukung untuk terus bermain bola. Restu sang ibu baru keluar saat melihat anaknya itu begitu gigih dan tekun berlatih sepak bola.
“Sebenarnya saya hanya ingin menyampaikan kepada anak-anak perempuan bahwa mereka hanya perlu mengejar impian mereka dan melakukan apapun yang mereka gemari. (Sebab) banyak dari orang tua kita yang memaksa kita untuk melakukan apa yang tidak kita sukai, lalu kemudian kita berakhir dengan penyesalan,” kata Kundananji.
“Pilih jalanmu sendiri dan bekerja keraslah. Seiring berjalannya waktu, maka orang tuamu akan mendukungmu.”
Laju Karier Racheal Kundananji
Racheal Kundananji memulai kariernya di klub Indeni Roses yang mentas di Liga Wanita Zambia pada 2018. Ia lesakkan 21 gol dalam 18 laga sekaligus membawa timnya menjadi juara pada musim tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu, di tahun 2019, saat usianya masih menginjak 18 tahun Kundananji meneken kontrak profesional pertamanya bersama BIIK Kazygurt di Kazakhstan. Ia main selama dua tahun dan berhasil mempersembahkan dua gelar Liga Wanita Kazakhstan pada edisi 2019 dan 2020.
Bakat yang dimiliki oleh Kundananji lalu tercium oleh klub asal Spanyol, Eibar. Pesepak bola yang lahir pada 3 Juni 2020 itu pun lalu diikat kontrak pada musim 2021/22. Ia lesakkan 8 gol dari 21 penampilan di musim debutnya.
Ketajaman Kundananji di depan gawang membuat klub ibu kota Spanyol, Madrid CFF, terpikat. Mereka pun mendatangkan sang pemain pada Agustus 2022. Di klub ini lah Kundananji berhasil menunjukan sinarnya. Di musim pertamanya, ia berhasil mencetak 25 gol di Liga F 2022/23, Kundananji hanya terpaut dua gol dari Alba Redondo dari Levante yang membukukan 27 gol sebagai Top Scorer di musim tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa capaian itu pun memikat hati tim NWSL, Bay FC. Mereka bahkan mengaku sudah bertahun-tahun memantau progres sang pemain sebelum akhirnya menjadikan Kundananji sebagai pemain termahal dunia.
"Ini adalah puncak dari banyak pekerjaan di balik layar. Karena dorongan dari klub dan kelompok pemilik untuk meningkatkan standar olahraga wanita, kami dapat membawa talenta muda seperti Racheal. Setelah bekerja keras lebih dari satu tahun akhirnya membuahkan hasil, saya tidak sabar untuk menyambut Racheal ke Bay FC dan NWSL," tutur Austin Buchanan, Direkrut Pencarian Bakat dan Strategi, dikutip dari laman resmi klub.
Soal karier internasionalnya, Kundananji telah membela Zambia di Piala Afrika Wanita 2018, Olimpade Tokyo 2020, dan Piala Dunia Wanita 2023. Ia kini telah mencatakan 18 caps dengan torehan 10 gol.
ADVERTISEMENT
Satu catatan yang tak kalah menarik: di sepanjang sejarah transfer sepak bola baik laki-laki maupun perempuan, Kundananji menjadi pesepak bola non-Eropa atau Amerika pertama yang memecahkan rekor pemain termahal. Selamat!