Cerita Beth Mead & Viviane Miedema Hadapi Masa Sulit saat Cedera ACL

23 Desember 2023 18:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Arsenal Wanita Beth Mead mengaami cedera saat pertandingan melawan Manchester United Emirates Stadium, Inggris, pada 19 November 2022. Foto: Daniela Torres/SPP/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Arsenal Wanita Beth Mead mengaami cedera saat pertandingan melawan Manchester United Emirates Stadium, Inggris, pada 19 November 2022. Foto: Daniela Torres/SPP/via REUTERS
ADVERTISEMENT
ACL. Tiga huruf itu cukup menakutkan bagi para pesepak bola wanita akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Selama musim panas 2023, cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) menjadi topik hangat di sepak bola wanita. Pasalnya, saat Piala Dunia Wanita 2023 puluhan pemain harus absen dari turnamen itu karena cedera ACL.
Di antara puluhan pemain itu, dua di antaranya adalah bintang Arsenal, Beth Mead dan Viviane Miema.
Baru-baru ini keduanya bercerita soal pengalaman mereka saat menghadapi cedera ACL. Mereka berbicara soal masa-masa sulit saat diterpa ACL hingga solusi agar ACL tak menjadi wabah di kemudian hari.
Pemain Arsenal Wanita Beth Mead mengaami cedera saat pertandingan melawan Manchester United Emirates Stadium, Inggris, pada 19 November 2022. Foto: Andrew Boyers/REUTERS
Beth Mead misalnya, cedera ACL-nya berbarengan dengan ibunya yang berjuang melawan kanker ovarium. Bak jatuh tertimpa tangga, ia harus merawat diri dan ibunya sekaligus.
"Tidak menyenangkan jika pekerjaan yang saya cintai diambil untuk jangka waktu yang lama, tapi saya percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan," kata Mead.
ADVERTISEMENT
"Rasanya penting untuk berbagi cerita kami. Ada cukup banyak pandemi yang menyebabkan cedera khusus ini, jadi kita berutang budi kepada generasi berikutnya untuk mencoba dan mencari solusi yang terbaik, rencana yang lebih baik yang dapat meminimalisasi risiko cedera parah ini," ucap Beth Mead dalam wawancara khusus dengan Sky Sports.
Vivianne Miedema Foto: Instagram/viviannemiedema
Senada dengan Beth Mead, Viviane Miedema juga punya alasan serupa mengapa ia ingin berbagi cerita soal cedera ACL yang dialami. Ia ingin menjadi bagian dari kampanye kesadaran seputar tindakan pencegahan untuk membantu mengurangi sumber masalah ACL.
"Salah satu alasan kami bercerita adalah agar generasi berikutnya tidak takut akan ACL mereka, karena ada penanganan yang tepat. Langkah selanjutnya yang perlu kami lakukan adalah membuat pemain muda wanita lebih siap untuk terjun ke dunia profesional. Sejauh ini hal itu belum menjadi prioritas, tetapi saya pikir itu harus menjadi prioritas utama," tutur Miedema.
ADVERTISEMENT
Keduanya kini sudah mulai bermain untuk Arsenal di lapangan. Beth Mead dan Viviane Miedema comeback pada Oktober 2023 lalu.
Ilustrasi Pemain Sepak Bola Wanita Cedera. Foto: Shutterstock

Mengapa Begitu Banyak Pemain Sepak Bola Wanita yang Cedera ACL?

Dokter spesialis kesehatan wanita, Emma Ross, memaparkan jika para atlet wanita memiliki tingkat risiko enam kali lebih tinggi terkena cedera ACL dibanding atlet pria. Alasannya beragam, salah satunya yakni siklus menstruasi pada perempuan yang berdampak pada fisiologi dan biomekanik tubuh.
“Kami tahu atlet wanita enam kali lebih mungkin mengalami cedera ACL non-kontak daripada pemain pria,” tutur Ross kepada Sky Sports.
“Apa yang kami ketahui tentang siklus menstruasi dan cedera adalah perubahan hormon sepanjang siklus dapat berdampak pada fisiologi dan biomekanik tubuh. Misalnya, ketika estrogen meningkat dalam siklus menstruasi, dan itu terjadi sekitar minggu kedua, itu dapat memengaruhi stabilitas sendi. Ini dapat mengganggu kolagen di persendian dan dapat membuat persendian lebih longgar dan kendur. Sendi yang longgar membuat lebih rentan cedera,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Emma Roos menyebut jika penelitian tentang sebab para pemain wanita memiliki potensi cedera ACL lebih tinggi harus terus dilakukan. Meski nantinya akan menelan biaya yang cukup besar, hal tersebut sangat penting guna mengetahui cara mencegah cedera ACL pada para pemain.
“Kami perlu mulai mengukur hormon karena mereka berubah selama sebulan dan kami pikir itu berdampak pada hal-hal seperti stabilitas sendi dan risiko cedera. (Penelitian) itu membutuhkan biaya dan akan berjalan rumit karena harus melacak hormon, melacak gejala-nya, melacak siklus-nya,” kata Ross.