Cerita Coach Iswadi Membangun Tim Sepak Bola Putri Roket FC

21 Agustus 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coach Iswadi, pelatih Roket FC Putri. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coach Iswadi, pelatih Roket FC Putri. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 28 April 2024, tim kumparanBOLANITA mengunjungi Roket FC Putri, sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bermarkas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di sana, kami melihat langsung kegiatan latihan Roket FC Putri, dari pukul 16.00 sampai 18.00.
ADVERTISEMENT
Selama dua jam itu, kami memantau bagaimana Roket FC Putri berlatih; apa metode latihan yang mereka gunakan, seperti apa kerja sama antar pemain, dan bagaimana keefektifan berkomunikasi mereka dengan pelatih ketika di lapangan.
Usai sesi latihan selesai, kami berbincang dengan pelatih Roket FC Putri, Iswadi. Kepada kumparanBOLANITA, ia menceritakan pengalamannya selama melatih tim sepak bola putri, termasuk apa saja tantangan yang pernah dihadapinya.
Kata Iswadi, ia tidak pernah menghadapi masalah besar selama melatih tim sepak bola putri. Tantangan yang dihadapinya cenderung kecil, seperti mengatur latihan saat pemainnya sedang menstruasi.
“Adanya paling, mungkin putri kan ada masa haid, ada miss sama cowoknya, sama keluarganya. Itu sih yang harus diatur,” kata Iswadi, saat disambangi tim kumparanBOLANITA di Lapangan INGUB Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (28/4).
Pemain Roket FC Putri berfoto bersama usai latihan di Lapangan INGUB Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/4). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Pelatih tim sepak bola putri kerap kali berhadapan dengan orang tua yang enggan membiarkan anaknya bermain sepak bola, meskipun anak tersebut menunjukkan minat dan bakat yang besar dalam olahraga ini.
ADVERTISEMENT
Beruntung, Iswadi tidak pernah mengalami masalah seperti itu. Ia hanya menerima pesan dari orang tua pemain untuk selalu berhati-hati dalam melakukan pendekatan latihan kepada anak-anak mereka.
“Kalau melarang, tidak. Cuma agak mengarahkan, ‘Coach, jangan gini ya, coach’. ‘Coach, jangan gitu’. Tapi kita juga punya aturan lain, misalnya nggak pernah sekeras saat melatih tim putra. Jadi, kita mesti tahu putri itu punya hati yang lebih baper. Lebih berperasaan,” ungkap Iswadi.
Pelatih Roket FC Putri, Coach Iswadi (baju merah) sedang memberikan instruksi kepada pemainnya pad sesi latihan di Lapangan INGUB Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (28/4). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Perhatikan Urusan di Luar Sepak Bola

Sebagai pelatih, Iswadi tidak hanya fokus pada permainan sepak bola, tapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada para pemainnya. Ia menekankan lima aspek: adab, iman, ilmu, amal, dan akhlak.
“Jadi, bukan tim Roket aja yang putri ya, kita yang putri-putra, sama. Kita datang ke sini untuk senang, bikin suasana tenang untuk menang. Jadi itu yang selalu saya terapkan ke anak-anak,” ucap Iswadi.
ADVERTISEMENT
Menurut Iswadi, lima nilai tersebut penting sebagai bekal hidup di luar sepak bola. Ini yang sedang menjadi fokus utamanya—membantu para pemain Roket FC Putri menemukan jalan karier setelah mereka selesai bermain.
“Enaknya, kita bisa sama-sama dengan anak-anak. Tapi, nggak tahu dengan pelatih lain. Cuma yang jadi tidak enaknya, ketika kita sendiri mencari bagaimana anak-anak ini setelah jadi pemain untuk bekerja. Nah, ini yang sedang saya teriak-teriakan kemarin, bagaimana caranya itu,” kata Iswadi, ketika ditanya plus-minus-nya melatih tim sepak bola putri.
Saat ini, sudah 16 tahun sejak berdirinya Roket FC Putri pada 2008 silam. Di bawah asuhan Iswadi, mereka sukses meraih berbagai penghargaan, antara lain runner-up Piala Walikota Depok, runner-up ASBWI Cup U-15 2023, hingga titel The Best Team oleh Persija.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Roket FC Putri finis sebagai semifinalis di Turnamen Sepak Bola Putri U-17 DKI Jakarta 2024.