Cerita Octavianti saat Persis Dibubarkan karena Liga Tak Kunjung Mulai

Octavianti Dwi Nurmalita, pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Antika Fahira/kumparan

Pemain Timnas Wanita Indonesia, Octavianti Dwi Nurmalita, menceritakan pengalamannya saat harus berpisah dari teman-teman di Persis Solo Women setelah klub tersebut dibubarkan pada pertengahan 2023. Saat itu, Persis Women dibubarkan karena alasan liga yang tak kunjung dimulai.

Dalam wawancara bersama kumparanBOLANITA, pemain kelahiran Yogyakarta, 25 Oktober 1998, itu mengaku merasa sedih ketika Persis bubar. Wajar saja, hampir dua tahun Octa menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya di klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu.

“Sedih. Kita udah hampir dua tahun bareng-bareng. Terus kita nunggu liga mulai, terus akhirnya enggak mulai, dan sampai akhirnya kita tuh dibubarin. Kita sedih sih pasti. Sedih dan kecewa banget,” kata Octa saat ditemui kumparanBOLANITA di The Sultan Hotel & Residence, 5 Juli lalu.

Octa kemudian menceritakan bagaimana kesehariannya bersama teman-teman saat masih di Persis.

“Seru banget. Jadi kan kita di mes gitu. Setiap makan kan kita nggak bareng-bareng, jadi bebas aja gitu. Jadi setiap makan tuh, ‘Makan bareng, yuk’, atau kita masak bareng-bareng di mes, makan bareng-bareng di halaman mes. Jadi seru aja,” cerita Octa.

Meskipun Persis sudah bubar, Octa tetap menjalin komunikasi dengan mantan rekan setimnya hingga sekarang. Ia juga sering bertemu beberapa pemain Persis yang kini bermain di timnas.

“Masih, masih jalan. Dan kebanyakan anak-anak Persis juga di sini (timnas) juga. Jadi masih ketemu lagi gitu,” pungkas Octa.

Persis Solo Women resmi dibubarkan pada 3 Oktober 2023. Kabar tersebut mengejutkan publik karena mereka adalah satu-satunya klub sepak bola wanita profesional di Indonesia dan cukup aktif mengikuti berbagai turnamen dan pertandingan persahabatan.

Selain itu, Persis Women juga memiliki skuad yang cukup mewah. Belasan pemain berlabel timnas wanita mereka miliki di jajaran pemainnya, antara lain Shafira Ika Putri, Helsya Maeisyaroh, Tia Darti, Natasya Suci, dan Hanipa Halimatusyadiah.