Cerita Sara Gunnarsdóttir Dicampakkan Lyon saat Hamil: Tak Digaji & Tak Dianggap

28 Desember 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sara Bjork. Foto: Clive Brunskill / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sara Bjork. Foto: Clive Brunskill / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
"Awalnya, satu-satunya hal yang saya rasakan hanyalah kebahagiaan, tetapi kemudian kenyataan menghantam saya. Ini (kehamilan) seharusnya menjadi momen paling membahagiakan dalam hidup. Namun, semuanya berubah saat saya tidak mendapatkan gaji," ucap Sara Bjork Gunnarsdóttir.
ADVERTISEMENT
Bagi banyak wanita, mendapati bahwa dirinya hamil adalah kabar yang sangat membahagiakan. Begitu pula dengan yang dialami oleh Sara Gunnarsdóttir, pesepak bola wanita asal Islandia.
Bersama kekasihnya, ia sudah membayangkan betapa senangnya dirinya akan menjadi ibu suatu hari nanti. Gunnarsdóttir juga tak sabar ingin segera menggendong sang buah hati.
Namun, semua bayangannya hancur tatkala klub tempatnya bermain, Olympique Lyon, mengetahui dirinya hamil. Gunnarsdóttir dicampakkan, disisihkan hingga tak mendapat gaji imbas kehamilannya.
***
Bermain di Liga Champions Wanita tentu menjadi impian bagi sebagian besar pesepak bola wanita di Eropa. Hal itu juga menjadi salah satu wishlist bagi Sara Gunnarsdóttir yang tumbuh besar di Islandia. Beruntung, Gunnarsdóttir menjadi salah satu pemain yang berhasil mewujudkan mimpinya. Pada 2020, ia bergabung dengan tim tersukses di Liga Champions Wanita, Lyon.
ADVERTISEMENT
Gunnarsdóttir bukan hanya mewujudkan mimpi, ia bahkan mampu melampauinya. Ia sukses lesakkan gol di final UWCL saat Lyon bertemu Wolfsburg pada musim 2019/20. Kala itu, Lyon menang 1-3, Gunnarsdóttir lesakkan gol di menit 88.
"Mencetak gol di final dan memenangkan gelar bersama Lyon adalah salah satu momen paling membanggakan dalam karier saya," ucap Gunnarsdóttir dikutip dari The Players Tribune.
Sara Bjork. Foto: Clive Brunskill / POOL / AFP

Hamil dan Sembunyikan Kabar dari Lyon

Tujuh bulan setelah menggapai impian terbesarnya, Gunnarsdóttir mendapati kabar gembira lainnya. Eks-penggawa Lyon itu hamil pada Maret 2021. Ia pun bergegas mengabari kekasihnya.
Perasaannya campur aduk saat itu. Di satu sisi, ia begitu senang karena tak lama lagi akan menjadi seorang ibu. Namun, di lain sisi, ia paham betul konsekuensi bagaimana jika seorang pesepak bola wanita hamil.
ADVERTISEMENT
Gunnarsdóttir pun memutuskan untuk merahasiakan kehamilannya saat itu atas saran dokter. Tapi, dokter yang menanganinya memberi tahu fisioterapi di Lyon untuk memantau kesehatan Gunnarsdóttir selama di klub.
Sebulan berselang, Gunnarsdóttir sempat terlintas untuk mengabari kabar kehamilannya kepada rekan setim dan pihak klub. Namun, ia belum siap mendengar responnya.
Gunnarsdóttir baru berani membuka kabar kehamilannya seminggu kemudian. Momen itu hadir saat di ruang ganti. Hampir semua orang hadir saat itu mulai dari pemain, direktur, staf hingga tim medis.
"Saya merasa mual beberapa minggu terakhir ini karena, ya.. saya hamil," tutur Gunnarsdóttir.
Situasi ruang ganti saat itu langsung berubah drastis. Gunnarsdóttir menyebut para pemain hingga direktur terkejut namun bahagia mendengar kabar kehamilannya. Kala itu, Gunnarsdóttir adalah orang pertama dalam sejarah Lyon yang hamil dan tetap memutuskan bermain.
ADVERTISEMENT
Gunnarsdóttir saat itu mengabari pihak klub bahwa ia ingin cuti sementara waktu dan menjalani masa kehamilannya di Islandia. Lyon disebut menyetujui permintaannya kala itu, bahkan membantu sang pemain mengurus dokumen asuransinya.
Sara Bjork. Foto: FRANCK FIFE / AFP

Gaji Tak Dibayar Lyon

Sampailah Gunnarsdóttir di Islandia, perasaan senang menghampirinya karena bisa melanjutkan proses kehamilan di dekat sang ibu. "Rasanya seperti, saya bisa bernapas sekarang,"
Namun, beberapa waktu kemudian, ia menyadari jika gajinya tak dibayar oleh pihak klub. Ia hanya menerima sebagian kecil dari jaminan sosial saja.
"Mungkin kesalahan administrasi. Tapi, saya memeriksa pemain lain untuk memastikan. Mereka dibayar, tepat pada waktunya," pikirnya.
Gunnarsdóttir pun bergegas menghubungi agennya untuk meminta konfirmasi dari pihak klub. Pihak klub tak memberi tanggapan atas hal tersebut. Seperti karyawan yang baik, Gunnarsdóttir bersama agennya pun terus mendorong masalah ini. Bahkan asosiasi pesepak bola Prancis pun ikut terlibat. Tapi, Gunnarsdóttir tak kunjung menemui titik terang ihwal gajinya.
ADVERTISEMENT
Bukannya memenuhi hak Gunnarsdóttir, Lyon justru mengancam pemainnya itu. Pihak klub lalu mencegah pemainnya untuk lapor ke FIFA agar masalahnya tak melebar.
"Jika Sara pergi ke FIFA dengan (membawa masalah) ini, dia tidak memiliki masa depan sama sekali di Lyon," ucap Vincent, perwakilan Lyon.
Emosi Sara Gunnarsdóttir memuncak mendengar jawaban pihak klub. Ia merasa sama sekali tak dihargai sebagai pemain saat menjalani masa kehamilannya tersebut.
Gunnarsdóttir bahkan mengaku tetap menjaga kebugaran tubuhnya selama masa hamil. Itu dilakukannya agar tetap bisa bermain Si Kulit Bundar setelah melahirkan.
"Di benak saya, saya tidak bisa berhenti berpikir, saya tidak punya masa depan di klub. Apakah itu berarti saya tidak akan bermain selama enam bulan ke depan, dan hanya disimpan di freezer selama sisa kontrak saya," ungkap Gunnarsdóttir.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan kemudian, Gunnarsdóttir melahirkan. Baginya, itu adalah momen paling membahagiakan seumur hidup. Perasaannya seperti seorang pahlawan yang baru saja pulang dari pertempuran.
Sara Bjork. Foto: Clive Brunskill / POOL / AFP

Dicampakkan saat Kembali ke Lyon

Setelah semuanya rampung, Gunnarsdóttir pun memutuskan untuk kembali ke Lyon pada Januari 2022. Tak lupa ia membawa Ragnar, sang buah hatinya.
Alih-alih mendapat sambutan hangat atau sekadar ucapan selamat, Gunnarsdóttir justru dicampakkan. Ia mengaku dapat perlakuan berbeda. Padahal, tak ada satu pun yang kurang darinya. Soal kebugaran tubuh dan kondisi, Gunnarsdóttir mengaku sangat fit selepas melahirkan.
Parahnya lagi, Gunnarsdóttir tak diizinkan membawa Ragnar saat laga tandang. Sebab, bayi yang dibawa Gunnarsdóttir dianggap bisa mengganggu pemain lainnya dalam perjalanan.
"Saya menggelengkan kepala. Saat itu saya masih menyusui, dan dia masih sangat kecil dan masih bergantung pada saya. Mereka selalu membuatku merasa bahwa memiliki bayu adalah hal yang negatif," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di saat yang bersamaan, FIFPRO masih berjuang untuk memenuhi hak yang tak kunjung didapat Gunnarsdóttir. Tapi, hal itu membuat hubungan Bjor dan Lyon jadi kagok.
Bahkan, saat mengadakan pertemuan tertutup dengan presiden klub, Gunnarsdóttir sama sekali tak disapa oleh pemilik Lyon, Jean-Michel Aulas. Ia benar-benar tak diacuhkan karena masalah kehamilan beberapa bulan sebelumnya.

Sara Gunnarsdóttir Akhirnya Mendapatkan Haknya

Setelah pertarungan panjang berbulan-bulan, FIFPRO pun akhirnya memenangkan gugatan. Lalu, Lyon diperintahkan untuk membayar gaji yang belum dibayarkan kepada Gunnarsdóttir. Jumlahnya harus persis dengan yang ada di kontrak, tak boleh kurang sepeser pun.
Lyon sempat banding dan meminta FIFA untuk menjelaskan keputusannya. FIFA menyebut pihak klub telah lalai saat Sara Gunnarsdóttir menjalani masa kehamilan. Tak ada yang memeriksa bahkan melihat kondisi fisik serta mentalnya.
ADVERTISEMENT
Setelah Lyon mendengar hasil analisis FIFA, tim asal Prancis itu pun memutuskan untuk tidak mengajukan banding. Sara Gunnarsdóttir pun berhak mendapat semua haknya.
"Saya berhak atas gaji penuh selama kehamilan saya dan sampai dimulainya cuti hamil, sesuai dengan peraturan dari FIFA. Ini adalah bagian dari hak saya, dan ini tidak dapat diganggu gugat bahkan oleh klub sebesar Lyon,” ujar pemain yang kini berseragam Juventus.
"Saya ingin memastikan tidak ada orang yang harus mengalami apa yang saya alami lagi. Dan saya ingin Lyon tahu bahwa ini tidak baik."
"Ini bukan hanya bisnis, ini tentang hak-hak saya sebagai pekerja, sebagai perempuan, dan sebagai manusia," pungkas Gunnarsdóttir.