Cerita Tia Darti yang Gagal Move On dari Persis Solo Women

30 Maret 2024 22:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PON Jawa Barat, Tia Darti. Foto: Antika Fahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PON Jawa Barat, Tia Darti. Foto: Antika Fahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada 16 Mei 2022, Tia Darti resmi diperkenalkan sebagai penggawa baru Persis Women. Tidak ada yang menyangka jika dalam waktu satu setengah tahun, klub yang berbasis di Solo, Jawa Tengah, itu akan dibubarkan karena ketiadaan Liga 1 Putri.
ADVERTISEMENT
Persis Women adalah satu-satunya tim sepak bola wanita profesional di Indonesia. Klub berjuluk 'Sambernyawa' itu dihuni oleh banyak pemain jebolan timnas, mulai dari Shafira Ika, Helsya Maeisyaroh, hingga Tia Darti—wing back-nya skuad 'Garuda Pertiwi'.
Tia, yang kala itu resmi berpisah dari Persib Bandung usai menjuarai Liga 1 Putri, memutuskan bergabung dengan Persis Women. Ia masuk berbarengan dengan duo gelandang timnas, yakni Helsya dan Hanipa Halimatusyadiah. Mereka bertiga, juga rekan-rekannya yang lain, dikontrak selama dua tahun di sana.
Selama berada di Persis, Tia dkk hanya mengikuti segelintir kompetisi saja, yang mana dua di antaranya adalah Piala Pertiwi 2022 dan Rantanica Cup 2023. Kedua turnamen itu berhasil dimenangkan oleh Persis Women.
Sisanya, Tia dan teman-teman hanya sekadar latihan, latihan, dan latihan saja. Dan karena minimnya jadwal pertandingan itulah yang membuat pada akhirnya Persis Women dibubarkan.
ADVERTISEMENT
Tia mengaku syok setelah mendengar berita tersebut. Namun, ia hanya bisa pasrah.
“Yang pasti kaget ya. Karena memang nggak ada kabar sebelumnya Persis Women mau dibubarin, nih. Tapi, kabar itu tiba-tiba. Memang kita hampir rata-rata main kan dikontrak selama dua tahun, dan itu belum ada dua tahun masih ada satu tahun lima bulanan, terus tiba-tiba dibubarin,” ungkap Tia saat dikunjungi tim kumparanBOLANITA di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, jawa Barat, pada, Senin (26/2).
“Karena alasannya enggak ada liga, ya kita juga akuin, kita di sana juga cuma latihan aja, enggak ada kompetisi apa pun, paling sparing-sparing aja, gitu. Ya udah, mau gimana lagi,” katanya.
“Tapi, yang pasti ya kita syok, kita kaget, karena sayang bangetlah, kita udah latihan selama satu tahun lebih, sudah pembinaan, tapi nggak ada kompetisi juga gitu,” imbuh Tia kemudian.
ADVERTISEMENT
Kebersamaan yang dilalui Tia dengan para penggawa Persis Women selama satu setengah tahun kini hanya tersisa perasaan rindu. Tak heran, memang. Apalagi, mereka tinggal satu atap; nyaris 24 jam/7 hari Tia dan teman-temannya selalu bertemu.
Kenangan indah itu hanya bisa ia simpan dalam-dalam di memori otaknya. Tia gagal move on dari tim yang dinaunginya pada 2022 silam tersebut.
“Yang paling ngangenin dari Persis, yang pasti bareng anak-anaknya, ya. Karena kita kan di satu mess, kita makan bareng di situ, kita main bareng di situ, jadi sampai sekarang juga masih belum move on dari Persis Women, jujur aja. Karena saking nyamannya di sana,” ungkap Tia dengan raut sedihnya.
“Dan di sana nggak banyak tuntutan apa pun, gitu. Jadi enjoy aja ngejalaninnya. Jadi setiap hari latihan tapi kita nggak ngerasa jenuh. Karena setiap latihan juga ada kompetisinya di dalam tim, jadi itu yang kita tunggu-tunggu,” pungkas Tia.
ADVERTISEMENT
Usai berpisah dari Persis, Tia kembali ke kota kelahirannya, Sumedang. Di sana, pemain kelahiran 24 September 1993 itu bergabung dengan tim Jawa Barat dan sedang sibuk berlatih untuk mempersiapkan PON XXI Aceh-Sumut 2024.