Cerita Zaira “Zoe” Kusuma Pindah Cabor dari Gimnastik ke Sepak Bola

26 Desember 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zaira Kusuma saat menjadi kapten Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024. Foto: Dok. Zaira Kusuma
zoom-in-whitePerbesar
Zaira Kusuma saat menjadi kapten Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024. Foto: Dok. Zaira Kusuma
ADVERTISEMENT
Normalnya, mereka yang mentas menjadi pesepak bola level top telah mulai berolah bola sejak umur masih sangat belia. Banyak yang telah akrab dengan bola sepak bahkan sejak usianya belum lulus status balita.
ADVERTISEMENT
Kini, di media sosial, malah muncul tren “Project Mbappe”, saat orang tua memulai (atau memaksa?) anaknya untuk jago berolah si kulit bundar sejak usianya 2-3 tahun.
Tapi tentu tak semuanya seperti itu. Dan bukan berarti telat beberapa tahun dalam bermain bola langsung menggugurkan kemungkinan sukses di masa depan. Cristiano Ronaldo, misalnya, baru bergabung dengan klub serius pada umurnya 12 tahun.
Begitu juga halnya dengan Zaira Aulia Kusuma. Pesepak bola wanita kelahiran Jakarta, 20 Februari 2007 dari pasangan Ade Ferdian Kusuma dan Lia Dewi itu baru berolah bola saat umurnya telah 13 tahun. Sebelumnya, ia justru akrab dengan gimnastik dan telah berkompetisi di dalam dan di luar negeri.
Seperti apa ceritanya? Simak potongan wawancara eksklusif kumparanBOLANITA dan Zaira Kusuma berikut!
Zaira Kusuma, pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Antika Fahira/kumparan
Halo, Zoe! Sebenarnya, ada momen tertentu nggak sih yang menginspirasi kamu buat jadi pesepak bola? Atau ada orang tertentu yang kasih pengaruh?
ADVERTISEMENT
Kayaknya kakak aku deh. Dulu aku pas kecil suka kayak random aja gitu, main bola sama kakak aku. Soalnya dulu aku kan bukan pesepak bola.
Loh, emangnya sebelum sepak bola pernah aktif olahraga lain?
Dulu aku gimnastik. Jadi senam artistik. Terus aku suka iseng aja gitu kalau lagi day off main sama kakak aku. Terus pas COVID kemarin aku berhenti, soalnya nggak bisa ke hall.
Terus akhirnya ya aku ya main-main sama kakak aku. Terus langsung masuk private training sama personal training di namanya Fast Soccer Skills.
Soal gimnastik tadi, udah sampai mana pengalamannya? Ceritain lebih detail dong!
Dulu aku… enggak sih, lebih ke orang tua aku. Mereka kayak mau aku cobain beberapa sports yang berbeda. Terus aku pilih renang, balet, sama gimnastik. Sama lari juga.
ADVERTISEMENT
Tapi aku pas udah mulai 1 SD itu harus pilih salah satu. Kayak aku harus ya fokuslah di salah satunya, terus aku pilihnya gimnastik.
Itu udah pernah ikut lomba sampai mana aja?
Terus kalau gimnastik itu aku udah sampai masuk POPB (Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan). Terus aku juga udah international competition. Jadi aku ke Singapura, ke Thailand, ke mana lagi ya. Terus aku juga sempat ke US. Terus aku summer camp di UCLA untuk gimnastik.
Zaira Kusuma, kapten Timnas Wanita U-17 saat latihan di Bali United Training Center, Sabtu (11/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Lalu, kenapa malah berhenti?
Tapi semenjak COVID dan aku juga udah pernah trauma, aku jatuh di salah satu ininya, sportsnya. Karena ada empat kan alatnya. Salah satu itu aku jatuh, terus aku trauma. Akhirnya aku decided untuk ganti sports aja.
ADVERTISEMENT
Berarti habis itu pindah ke sepak bola ya? Apa tantangannya kalau di sepak bola?
Kayaknya gara-gara aku sempat mulainya telat banget. Aku mulai itu 2021. Jadi 2020 akhir. Itu aku berarti 2024, 13 (tahun) I think. 13 atau 14 tahunan, itu aku baru mulai.
Dan pas aku mulai pertama kali kan aku mainnya sama cowok-cowok. Itu bener-bener, aku masih behind (ketinggalan) banget sama mereka. Tapi aku akhirnya masuk ke Putri Jakarta (Putri JP) namanya. Itu juga masih belum bisa setara sama pemain-pemain yang di umur aku. Terus akhirnya aku personal training sendiri, coba ngejar mereka. Akhirnya bisa ngejar.