Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Coach Timo soal Naturalisasi: Kalau Nggak Jago Banget, Mending Pemain Kita
7 Mei 2025 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sejak Timnas Wanita Indonesia aktif kembali pada pertengahan 2024, PSSI langsung mengambil langkah yang sama yang digunakan di timnas pria untuk memperkuat Garuda Pertiwi. Strategi itu tak lain dan tak bukan adalah memperbanyak pemain keturunan di tubuh tim.
ADVERTISEMENT
Deretannya mulai dari Sydney Hopper, Katarina Stalin, Noa Leatomu, Estella Loupatty. Mereka sudah mulai bermain dan terlibat saat Garuda Pertiwi menjuarai ASEAN Women’s Cup 2024.
Daftar itu agaknya bakal semakin panjang, dengan calon-calon keturunan lain seperti Iris de Rouw, Felicia de Zeeuw, Isa Warps, Isabella Kopp, Pauline Van De Pol, hingga Isabelle Nottet.
Menanggapi hal itu, Timo Scheunemann, mantan pelatih Timnas Wanita Indonesia, mengatakan bahwa proses naturalisasi untuk meningkatkan kemampuan tim secara instan ini bisa dibilang baik. Meski begitu, perlu penetapan standar yang kuat dan proses seleksi ketat untuk memastikan pemain-pemain tersebut memberi dampak baik yang maksimal.
“(Naturalisasi) kalau untuk putri sih sementara ini bagus. Tapi harus berkualitas,” ujar Timo kepada wartawan usai acara MilkLife Soccer Challenge Jakarta, Minggu (4/5).
ADVERTISEMENT
Kualitas pemain yang diambil dari luar, menurut Timo, harus benar-benar baik, jauh dibandingkan apa yang ada di dalam negeri.
“Nggak bisa yang setengah-setengah. Kalau yang setengah-setengah, mending pemain kitalah,” tambahnya.
Menurut Timo, pemain yang bermain di Indonesia sudah mengalami proses yang jauh lebih berat dan panjang ketimbang mereka yang ada di luar negeri.
“Mereka itu bermain mengatasi begitu banyak halangan. Nggak ada kompetisinya, SSB-nya nggak ada. Ada yang orang tuanya nggak dukung. Ekskulnya cuma ada cowok. Dia main sama cowok. Terus ya udahlah aku main sama cowok akhirnya, walaupun sebenarnya gimana gitu. Jadi mereka itu patut dihargai,” katanya.
“Jadi kalau memang jago banget dan punya darah Indonesia ya ayo. Tapi kalau nggak jago banget, mending yang di sini,” kata Timo.
ADVERTISEMENT