Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dominan Jadi Bek Tengah, kok Vivi Oktavia Dipanggil Coach Mochi Jadi Striker?
28 November 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penampilan impresif Vivi Oktavia Risky di ajang PON XXI Aceh-Sumut Agustus 2024 lalu mengantarkannya kembali ke Timnas Wanita Indonesia . Vivi dipanggil oleh Satoru Mochizuki untuk gelaran ASEAN Women's Cup 2024.
ADVERTISEMENT
Kali terakhir Vivi dipanggil membela Garuda Pertiwi ialah pada laga persahabatan kontra Singapura pada 2022 lalu. Saat itu, Timnas Wanita Indonesia masih dipimpin oleh pelatih Rudy Eka Priyambada.
Setelah dua tahun absen dari Timnas Wanita Indonesia, Vivi Oktavia mengaku senang bisa kembali membela Garuda Pertiwi. Ia tak menyangka di umurnya yang sudah 27 tahun masih diandalkan untuk membela Indonesia.
Comeback-nya Vivi ke timnas bermula dari Coach Mochi yang melihatnya langsung saat membela Bangka Belitung di PON 2024. Namun, yang menarik, Vivi dipanggil karena Coach Mochi terkesan dengan penampilannya sebagai penyerang. Padahal, posisi murni Vivi adalah seorang bek atau pemain bertahan.
Vivi awalnya sedikit kaget karena Coach Mochi memanggilnya untuk mengisi pos striker. Tapi, ia tak keberatan dengan hal tersebut dan menganggap pelatih lebih paham kebutuhan timnya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin Coach Mochi lihat aku di PON karena posisinya aku striker, makanya dipanggil," kata Vivi disela-sela TC Timnas Wanita Indonesia di The Sultan Hotel, Jakarta.
"Makanya pas aku baru masuk ditanya Coach Mochi lah, 'Bukannya kamu striker?', 'Bukan, aku bek,' aku bilang. Makanya dipaksa di striker. Tapi karena aku mikir ini kebutuhan tim, ya gapapalah. Paling cuma adaptasi sama pemain lain," lanjut Vivi.
Pemain yang akrab disapa Mepi ini awalnya mengaku kesulitan dengan adaptasi dari bek jadi striker. Wajar saja, sebab dua posisi itu berbeda tugas dan jarak keduanya di lapangan terlampau jauh.
Namun, Vivi menuturkan kelebihannya dalam hal kecepatan dan stamina membuatnya lebih mudah untuk menjalani tugas barunya itu. Lalu, di Pelatda Bangka Belitung juga Vivi kerap diubah menjadi striker manakala timnya mengalami kebuntuan saat mengincar gol.
ADVERTISEMENT
"Adaptasinya sih lumayan, ya. Mungkin berapa persen gitu, ya. Karena aku juga belum nyatu sama pemain yang udah lama, kayak Reva, Viny, atau siapa pun yang udah lama ikut Coach Mochi," kata Vivi.
"Kemarin aja waktu uji coba, aku dipasang bareng pemain hasil seleksi. Jadi, mungkin nanti kalau di Laos dikasih kesempatan buat duet sama Viny, Reva, atau siapa pun di gelandang atau sayap, bisa lebih cepat adaptasinya," lanjut pemain yang lahir di Mengkubang, Pulau Belitung, Bangka Belitung.
Langsung Dipasang Jadi Striker
Vivi Oktavia Risky langsung masuk starting line-up dalam laga pertamanya di bawah Satoru Mochizuki. Pengalaman serta posturnya yang tinggi nan kokoh mungkin jadi salah satu pertimbangan Coach Mochi memasukkan Vivi dalam 11 pemain pertama kontra Kamboja di ASEAN Women’s Cup 2024, Sabtu (22/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tersebut, Satoru Mochizuki langsung menempatkan Vivi sebagai penyerang. Dalam formasi 4-3-3 yang dipakai Coach Mochi, Vivi ditempatkan menjadi penyerang tengah, di samping kirinya ada Claudia sedangkan di kanannya ada Rosdillah.
Akan tetapi, Vivi tak bermain full sebagai striker. Sekitar menit 22, ia ditarik ke barisan pertahanan menambal posisi yang ditinggalkan Indira Jenna Almira karena mengalami cedera.
Berlanjut ke matchday kedua kontra Malaysia pada Selasa (26/11), Vivi kembali masuk dalam susunan pemain Timnas Wanita Indonesia. Berbeda dengan laga pertama, kali ini Vivi ditempatkan di posisi aslinya sebagai bek tengah sejak menit pertama.
Vivi berduet dengan Shafira Ika sebagai center back saat menghadapi Malaysia. Indonesia menang 0-1 di laga tersebut dan Vivi Oktavia sukses mengamankan barisan belakang tetap nirbobol.
ADVERTISEMENT