Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
FIFA Janjikan Tim Wanita Pengungsi Afghanistan, tapi Tak Bisa Ikut Gim Resmi
13 Mei 2025 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
FIFA berjanji akan membentuk tim sepak bola wanita bagi pengungsi Afghanistan yang tersebar di banyak negara. Ini jadi solusi terbaru FIFA bagi ketiadaan Timnas Wanita Afghanistan, sebab pemerintah Afghanistan yang dikuasai Taliban tidak mengakui adanya timnas sepak bola wanita dari negara mereka.
ADVERTISEMENT
Tim bentukan FIFA ini bakal bisa bermain di pertandingan-pertandingan yang diakui FIFA, tapi bukan turnamen resmi seperti kualifikasi Piala Asia atau Piala Dunia Wanita. Hasil pertandingan tersebut juga tidak akan berpengaruh ke peringkat resmi FIFA timnas wanita Afghanistan.
Timnas Wanita Afghanistan belum pernah menjalani pertandingan resmi sejak 2018. Kemudian, berkuasanya Taliban pada 2021 hanya memperburuk kondisi tersebut. Kekuasaan mereka secara de facto melarang terbentuknya timnas sepak bola wanita.
Hal ini tentu saja berlawanan dengan statuta FIFA, yang mengatakan bahwa setiap anggotanya punya kewajiban untuk “mempromosikan perkembangan sepak bola wanita dan keikutsertaan penuh dalam sepak bola wanita di semua level.”
Tapi, FIFA justru bersikap lemah dengan tidak menghukum Afghanistan. Kini, solusi sementara yang mereka ajukan adalah pembentukan tim sepak bola wanita yang terdiri dari para pengungsi. Tim ini akan diuji coba selama satu tahun.
Dikutip dari Associated Press, FIFA mengatakan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan para pemain-pengungsi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dewan FIFA menyetujui FIFA Strategy for Action for Afghan Women’s Football yang akan memulai pembentukan tim pengungsi wanita Afghanistan (AWRT), memberikan mandat buat administrasi FIFA untuk mengurus dan memfasilitasi operasionalnya sesegera mungkin,” tulis FIFA dalam pernyataannya.
Meski begitu, Mursal Sadat, salah satu pemain Timnas Wanita Afghanistan yang mengungsi ke Australia, menyampaikan bahwa kebijakan ini masih belum cukup. Ia menuntut FIFA untuk “menghentikan diskriminasi gender terhadap Timnas Wanita Afghanistan.”